Hari ini Krist sudah boleh masuk kuliah. Badannya sudah fit tapi tetap harus minum obat. Krist bangun pagi dan bersiap siap.
Krist berkaca di cermin sambil bergumam. Selain bersiap fisik ia juga harus siap mental kali ini. Enak saja mereka membully tapi tak bertanggung jawab akan kondisi korbannya.
"Huhfh... tenang Kit, inget rencana lo."
Krist menyandarkan kedua tangannya di sudut meja depan cermin disana. Ia mengambil sisir dan mulai menyisir rambutnya.
"Eh anjir gell rambut gue abis."
"Yaudah deh nanti gue mau beli."
Krist hari ini tak memakai gel rambut, padahal ia keramas kemarin, pasti akan mengembang. Krist membasahi sedikit rambutnya lalu bersisir.
Krist mengambil tas beserta perlengkapannya kemudian melirik jam. Sudah saatnya ia berangkat. Krist keluar dengan motornya, ia melajukan motornya dengan santai.
Saat sampai di kampus, banyak pasang mata yang menatap Krist. Tatapan yang sulit diartikan. Krist mencoba menyingkirkan rasa cemas dan takutnya.
Ia berjalan melewati koridor dan lorong lorong kampus untuk sampai di kelasnya. Saat hendak melanjutkan jalannya, ada seseorang yang menabrak Krist.
Brakk
Kotak makan orang itu jatuh. Krist mengambil kotak makan itu dan mendogakkan kepalanya. Dan ia terkejut karena yang menabraknya ini Singto.
Singto tersenyum teduh melihat Krist mengambilkan kotak makannya. Berbeda dengan krist yang terkejut. Krist mengembalikan kotak itu dengan kasar lalu beranjak pergi dari sana. Namun Singto menahan lengan Krist.
"Kit?"
"...."
"Kit aku minta maaf."
"Kenapa? Phi enggak salah apa apa kok."
"Phi salah Kit, phi minta maaf."
"Nggak kok. Aku-"
"KIIT!" teriak Joss.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Unique (singtokrist) {On going}
أدب الهواةKrist Perawat seorang mahasiswa angkatan ke 2 jurusan ekonomi di salah satu universitas Thailand. Pria manis berkulit putih dan memiliki senyuman manis melebihi gula, tampak manis, tampan, cantik, tegas, imut di satu tempat. Dia siswa yang biasa saj...