46. What's Wrong?

266 25 57
                                    

Semangat pagi!

Tumben banget ya, author update pagi-pagi, eheh.

Ya, itung-itung untuk menyemangati kalian yang sudah melalui hari Senin yang melelahkan.

Kuy dibaca, semoga kalian terhibur ya!!

***
Jae dan Hae sedang berada di ruang ganti.

Kedua anak kembar itu sedang berdebat tentang pakaian apa yang akan digunakan oleh Jae.

"Hyung, kau harus terlihat berbeda dariku!" perintah Donghae sedikit manja.

"Aku kan sudah bilang aku tak perlu hadir di sana, jika orang-orang melihatku bisa bahaya." Jae mengembalikan beberapa pakaian yang diberikan Donghae pada tempatnya, sedari kemarin dia menolak untuk hadir di acara musikal itu, tapi Donghae terus mendesaknya. Katanya dia ingin Jae bertepuk tangan untuknya.

Donghae merenggut, perkataan Jae ada benarnya juga. Tapi sedetik kemudian wajahnya kembali berbinar, sebuah ide brilian baru saja hinggap di otaknya.

Donghae mendandani Jae dengan baju berwarna cerah, tak lupa ia memakaikan topi pet di kepalanya, terlihat cocok dengan sebuah kacamata hitam yang menutupi kedua matanya dan sebuah syal yang melingkari lehernya.

Cukup lama Jae mematut dirinya di depan cermin sebelum helaan napas berat keluar dari mulutnya, "sempurna, aku terlihat seperti orang yang sakit tipes," keluhnya di ujung helaan napas.

Donghae tertawa mendengar komentar saudara kembarnya, "Hyung, kau sungguh tak mengerti fashion, kau terlihat sangat elegan." Donghae malah memuji Jae dengan penampilan anehnya.

"Lee Donghae, aku ini ingin menyamar, bukannya ingin melakukan fashion week, jika aku keluar dengan mengenakan pakaian ini, maka orang-orang akan memperhatikanku, bodoh."

Donghae nyengir lebar, tangan kanannya bergerak menggaruk tengkuk meski tak gatal, benar juga, pakaian seperti ini malah akan menarik perhatian mereka.

"Sudah, biar aku saja yang memilihnya." Jae membalikan badan.

Ia berjalan mendekati kaos berwarna putih polos milik Eunhyuk, kemudian mengambil satu di antara deretan panjang itu. Tak lupa ia mengambil celana jeans berwarna biru tua, juga sepotong jaket hitam.

"Hyung, kau terlihat sama sepertiku, dan baju-baju ini terlihat sangat biasa." Kali ini Donghae yang mengeluh ketika Jae tersenyum senang di depan cermin.

"Ini lebih manusiawi, Hae-ya. Lagi pula aku kan mengenakan topi, dan tudung kepala ini akan membantu menyembunyikan wajahku." Jae membela diri dengan pilihan fashion nya yg sederhana.

Donghae menyerah, "baiklah, tapi ada satu yang kurang." Donghae keluar sebentar dari ruang ganti, entah kemana perginya, ia datang dengan menyembunyikan kedua tangannya di belakang badan, perasaan Jae tidak enak dengan hal ini, ia mundur beberapa senti.

"Kemarilah, Hyung, aku akan membantumu supaya terlihat lebih tampan." Donghae mendekat, satu senyuman jail terbit di wajahnya, Jae hanya bisa pasrah karena tak punya ruang lagi untuk menghindar, ia memejamkan mata, beberapa detik kemudian terasa benda runcing bertekstur lembut dan lembap mendarat di pipinya.

Aromanya sangat menyengat indera penciuman Jae.

"Sempurna, sekarang kita terlihat berbeda." Donghae berseru senang. Jae segera membuka mata, penasaran dengan apa yang dilakukan Donghae pada wajahnya. Dilihatnya wajah itu pada cermin, satu titik hitam menghias wajahnya layaknya sebuah tompel, terlihat sangat jelas di bawah matanya.

Super Junior : Their Incredible Moments ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang