05. Adegan Sedih yang Gagal

422 54 12
                                    

Cukup lama Kyuhyun berdiri di ambang pintu, menyaksikan adegan sedih antara Donghae dan Leeteuk. Jujur, Kyuhyun sempat ingin menangis, tiba-tiba saja air matanya mendesak minta keluar, tapi Kyu segera menghapusnya sebelum air itu jatuh membasahi pipi.

Ia tidak mau terlihat cengeng. lagi pula kenapa dia harus merasa sedih? Dia tidak kenal dengan Donghae dan keluarganya maka seharusnya dia tidak merasakan apapun.

Tapi tidak, Kyuhyun salah. Manusia itu makhluk paling emosional, maka wajar saja jika mereka ikut merasakan emosi ketika menyaksikan seseorang sedang bersedih, marah atau bahagia, itu namanya empati.

Kyuhyun tidak bisa menolaknya, sama halnya ketika kalian sedang menonton film, pasti kalian pernah menangis pada adegan tertentu, padahal kalian sama sekali tidak mengenal tokoh di dalam film tersebut, bahkan tokoh itu hanya fiktif, tak hidup secara nyata, tapi tetap saja kalian ikut terlarut dengan emosi yang dirasakan tokoh utama.

Begitulah perasaan Kyuhyun saat ini, hatinya ikut tersentuh ketika menyaksikan Donghae menangis tersedu-sedu dipelukan  Leeteuk. Pun dengan Leeteuk yang membalas pelukan Donghae dengan kata-kata yang menghangatkan hati.

Apalagi kyuhyun juga pernah merasakan nya, rasa kehilangan karena ditinggalkan oleh orang yang tersayang. Rasa itu kembali hadir menelusup perlahan ke hatinya, perlahan tapi pasti hatinya mulai terasa sakit ketika ingatannya kembali ke hari itu, hari dimana ibunya meninggal.

Bedanya kala itu tidak ada yang memeluk Kyuhyun seperti Leeteuk yang memeluk Donghae, dia hanya bisa duduk sambil memeluk kedua lututnya, menangis sendirian.

"Hyung, bagaimana aku bisa hidup tanpa Appa?"

"Kamu bisa Donghae, kamu harus kuat, lagi pula kamu masih punya Hyung, eomma, dan adikmu yang manis itu, kamu tidak sendirian." Itu kalimat Leeteuk saat melepas pelukan Donghae.

Donghae mengangguk pelan. Leeteuk benar, Donghae harus tegar, setegar batu karang, karena ia anak pertama, ia harus bisa melindungi keluarganya, ia harus bisa menggantikan sosok ayah di keluarganya.

"Punteun."

Kyuhyun menoleh ketika mendengar suara itu, pun dengan Leeteuk dan Donghae. Seorang lelaki paruh baya tengah mengantre di belakang mereka, tak hanya dia tetapi dibelakang nya juga sudah banyak orang-orang yang ingin masuk ke dalam rumah duka, jadi sedari tadi mereka bertiga ini berdiri di pintu masuk, menghalangi jalan.

Akibatnya terciptalah antrean yang lumayan panjang, Kyuhyun berusaha menahan tawa ketika melihat wajah-wajah datar mereka. Sepertinya adegan sedih tadi sangat menganggu mereka dan membuat mereka kesal, tapi tak ada satupun dari mereka yang berani menginterupsi adegan tadi karena mereka merasa tidak enak hati.

 Sepertinya adegan sedih tadi sangat menganggu mereka dan membuat mereka kesal, tapi tak ada satupun dari mereka yang berani menginterupsi adegan tadi karena mereka merasa tidak enak hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hancur sudah perasaan sedih yang dirasakan Kyuhyun,  kini di kepalanya terputar backsound suara jangkrik, atau suara embe khas drama reply. Dia terkekeh pelan, mohon maafkan Kyuhyun karena sempat-sempatnya tertawa dalam situasi seperti ini.

Super Junior : Their Incredible Moments ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang