33. I'm Donghae

194 26 34
                                    

Hai, teman-teman!!!
Terimakasih bagi kalian yang sudah setia membaca sampai sejauh ini, baik kalian yang nyasar atau pun nemu FF ini entah dimana. Pokoknya semoga kalian suka cerita nya dan selamat membaca!!!

****

Hidup adalah pilihan.

Donghae sudah memilih untuk melakukan kejahatan. Apa yang dikatakan Donghae pada Lee Jae-Wook memang benar, Donghae bersaksi karena uang. Mungkin sebagian besar di antara kalian ada yang tidak percaya dan masih berharap Donghae punya alasan lain, atau mungkin kalian malah langsung membenci Donghae?

Tapi bukankah wajar jika seorang manusia melakukan kesalahan? Donghae bukanlah dewa atau tuhan yang tak pernah salah, ia khilaf. Meskipun memang tidak mudah memaafkan kesalahan Donghae hanya karena dalil khilaf.

Masih segar diingatan Donghae bagaimana orang tua Kang Yohan memberikan sebuah penawaran.

"Pikirkan lah ini, saya bisa membantumu untuk kuliah di kampus terbaik negeri ini dengan gratis, saya akan membiayai kamu dengan beasiswa penuh sampai kamu lulus." Tuan Kang memberikan penawaran yang menarik, ia tahu keinginan Donghae.

"Tuan Kang, saya minta maaf, sepertinya anda telah salah menilai saya." Meskipun tawaran Tuan kang sangat menggiurkan tapi Donghae tak akan tertarik begitu saja, jauh di dalam hatinya ia masih punya nurani.

"Saya akan memastikan Yohan tidak akan pernah mengganggu hidupmu lagi, saya akan memindahkan Yohan ke sekolah lain. Kau akan hidup aman dan tenang." Tuan Kang tidak menyerah begitu saja, ia tetap membujuk Donghae untuk menerima tawaran nya.

"Bagaimana mungkin saya bisa hidup tenang setelah mengatakan sebuah kebohongan besar, saya yakin hidup saya akan jauh lebih buruk dari saat ini," jawab Donghae masih tetap dalam pendiriannya.

"Kalau begitu, kau lebih memilih kakakmu? Pilihan yang bodoh. Saya masih tetap bisa memenjarakan kakakmu dengan atau tanpa kesaksianmu.

"Jika kamu tak mau bersaksi untuk saya maka saya tidak akan bisa membantumu dari gangguan Yohan. Dan kalau itu terjadi lagi, siapa yang akan membelamu? Kakakmu tak akan bisa melakukan itu." Kali ini Tuan Kang mengancam Donghae, artinya, ia tak akan membiarkan Donghae hidup dengan tenang, apalagi Kang Yohan yang mempunyai dendam terhadap nya.

Donghae menghela napasnya, "apakah anda mengancam saya, tuan?"

"Saya memberikanmu pilihan, nak Donghae, pilihan pertama adalah kamu bisa hidup enak dan jadi kebanggan orang tuamu, pilihan kedua adalah kamu akan hidup sebagai korban bullying yang tak bisa melakukan apapun. Pikirkan itu baik-baik."

Sejak hari itu Donghae benar-benar memikirkan tawaran Tuan Kang, berbagai kemungkinan selalu berputar-putar di otaknya. Ia sangat bingung, Donghae tidak ingin berbohong, tapi Donghae juga tidak mau terus-terusan dirisak oleh kang Yohan.

Jika kalian ada di posisi Donghae, apa pilihan kalian? Menegakkan kebenaran atau bersembunyi di balik ketidakbenaran?

Katakan Donghae pengecut karena ia lebih memilih untuk bersembunyi, keputusan ini diambil olehnya ketika kedua orang tuanya meminta Donghae untuk berkuliah.

Tuan Kang tidak berbohong dengan penawaran nya ia mengirimkan surat yang menyatakan bahwa Donghae lulus dan diterima di kampus bergengsi di Korea bersamaan dengan surat tanda terima beasiswa. Kedua surat itu dikirimkan ke rumahnya, celakanya kedua orang tua Donghae yang pertama kali membaca surat itu.

Demi apapun mereka senang tak alang kepalang, bagaimana Donghae bisa menghapus senyum di wajah mereka dengan mengatakan bahwa itu adalah bentuk suap dari Tuan Kang? Donghae tidak punya nyali untuk mengatakan itu.

Super Junior : Their Incredible Moments ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang