02. Tuan Muda

862 86 92
                                    

Korea Selatan, 2016

Kyuhyun mempercepat langkahnya ketika melihat dua orang lelaki berbadan tegap sedang mencarinya.

Ia berusaha kabur tapi kedua orang itu cukup gesit untuk mengejarnya, akhirnya disinilah mereka, terlibat perdebatan yang cukup alot di muka umum, beberapa orang yang berlalu lalang menyempatkan diri untuk menonton sejenak keributan yang terjadi siang itu.

"Maaf tuan muda, anda harus segera pulang, ini perintah tuan besar!" Salah satu dari mereka angkat bicara, suaranya tegas dengan wajah datar tanpa ekspresi.

Kalimat itu adalah kalimat yang paling sering di dengar oleh Kyuhyun, jadi dia sudah terbiasa. Dia juga sudah terbiasa berdebat di depan umum seperti ini, tapi dia tidak pernah terbiasa saat orang-orang mulai berkerumun di dekat mereka, menyaksikan perdebatan yang terjadi antara dia dan pengawal pribadinya, itu memalukan.

Apalagi kyuhyun selalu menjadi pihak yang kalah diakhir perdebatan. Dia sama sekali tidak bisa melawan saat kedua pengawal pribadinya membopong tubuhnya layaknya boneka yang ringan.

Sebenarnya dia muak dengan kedua pengawal pribadi nya, mereka lebih mirip gengster berbahaya dari pada pengawal pribadi, lihatlah badan kekarnya, Kyuhyun bahkan tidak bisa memukulnya, karena percuma saja, mereka tidak akan bergerak dari tempatnya, yang ada tangan Kyuhyun yang akan sakit karena memukul mereka.

"Aku akan pulang sebentar lagi, aku sudah punya janji dengan Siwon." Siwon, hanya Siwon yang bisa menjadi alasannya untuk kabur dari mereka, tapi sekarang nampaknya mereka sudah tidak percaya lagi pada alasannya itu.

"Aku tidak berbohong, kalau kalian tidak percaya kalian bisa ikut." Kedua pengawalnya saling pandang, 'bagaimana ini?' begitulah kira-kira arti dari tatapan di balik kacamata hitam mereka.

"Baiklah, jika kalian tidak mau aku pergi sendiri saja, bye!" Kyuhyun mengambil jurus langkah seribu saat kedua pengawalnya masih sibuk bertatapan.

"Tuan muda kau mau kemana?" Mereka berseru panik, langsung mengejar Kyuhyun yang sudah berlari lumayan jauh.

Kyu berlari secepat yang ia bisa, dia memang tidak bisa melawan, tapi jika urusan melarikan diri, dia adalah ahlinya. Sudah puluhan kali dia melarikan diri dengan berbagai alasan, meskipun ia tahu pada saat tertangkap dan dibawa pulang secara paksa, ia akan dimarahi oleh Ayahnya.

Tapi Kyu tak peduli, karena telinganya sudah bebal dengan kata-kata kasar dan beragam ceramah dari ayahnya, saat ini Kyu hanya menganggapnya sebagai angin lalu saja, tak ada pengaruhnya sama sekali.

Napas Kyu mulai tersengal, sesekali dia menengok ke belakang, melihat jaraknya dengan kedua pengawalnya.

Bruk!

Kyu menabrak sesuatu lebih tepatnya seseorang. Orang itu jatuh, pun dengan kertas-kertas yang dibawa olehnya, Kyu sempat tersungkur tapi dia cepat bangkit dia tak sempat memperhatikan orang yang bertabrakan dengannya.

"Yak! Kau harus tanggung jawab!" Orang itu berteriak marah saat kyu kembali berlari tanpa membantunya. Jangankan membantu, dia sama sekali tidak meminta maaf padanya.

Kyu menoleh, "maafkan aku, aku tidak sengaja," Kyu berteriak sambil terus berlari.

Orang itu hanya menggeleng pasrah, sudahlah tidak penting juga marah-marah padanya, dia juga bisa membereskannya sendiri.

Tapi pada kenyataannya tidak semudah yang dibayangkan, saat dia baru memungut satu-dua lembar kertas, tiba-tiba dua orang berbadan kekar berlari menginjak-injak kertas yang masih tercecer di lantai, orang itu kembali berteriak.

"Yak! Apa kalian buta?"

"Maaf, kami sedang menjalankan tugas." Mereka juga meminta maaf, tapi masih sambil berlari. Tak bisa kah mereka berhenti sebentar? jika tidak bisa membantu, minimal mereka bisa meminta maaf dengan benar.

Super Junior : Their Incredible Moments ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang