19. Jarak

268 30 22
                                    

Pagi-pagi sekali sebelum tuan besar pergi ke kantor, kyuhyun datang menemui ayahnya itu di ruang kerjanya. Tuan Cho cukup terkejut dengan kehadiran Kyuhyun, ia menghentikan kegiatan nya yang sedang memeriksa dokumen penting.

"Ada apa?" tanya tuan Cho dengan ekspresi datarnya.

Kyu mendekat ke meja, ia tersenyum, meskipun ia tahu senyumannya tak akan dibalas oleh ayahnya.

"Appa sudah liat berita pagi ini, kan?" Tanya Kyuhyun ragu-ragu, ia tak tahu harus memulai pembicaraan dari arah mana, Kyu merasa canggung berbicara dengan ayahnya sendiri. Walaupun akhir-akhir ini sikap tuan besar menghangat pada dirinya, tapi tetap saja Kyu merasa masih ada jarak yang memisahkan dia dan ayahnya.

"Iya, kenapa memangnya?" Si tuan besar kembali mengalihkan pandangannya pada dokumen-dokumen di atas meja.

"Apa kau suka dengan hasil wawancara ku?" Ah, apa sebenarnya yang dikatakan oleh Kyuhyun? Kenapa ia tidak bisa mengutarakan keinginannya? Ia malah menanyakan hal basa-basi seperti ini.

"Hmm..." Tuan besar hanya bergumam pelan. Reaksi yang sangat standar.

"Apa kau bangga padaku, Appa?" Lagi-lagi, kyuhyun mengatakan sesuatu yang tidak berguna, bukan itu sebenarnya yang ingin ia katakan pada ayahnya.

Kali ini si tuan besar memicingkan mata, ia mendongak, menatap Kyuhyun, merasa ada yang aneh dengan sikap Kyuhyun pagi ini.

"Kenapa? Apa maumu Kyu?" tanya tuan Cho langsung pada inti pembicaraan, ia mengerti pasti ada sesuatu di balik sikap manis kyuhyun pagi ini.

Kyuhyun tersenyum canggung, sepertinya sekarang ia harus mengatakan keinginan nya, "itu loh, besok Appa bisa datang ke acara final kan?"

"Cuma itu yang ingin kamu tanyakan?"

Kyuhyun mengangguk, "iya, Kyu ingin Appa datang ke acara itu untuk..."

Si tuan besar tidak membiarkan Kyu menyelesaikan kalimatnya, ia segera menyela, "Untuk apa datang ke sana? Lagi pula masalah itu sudah selesai, media tidak penasaran lagi dengan kisah mu dan Donghae, mereka bahkan memujimu, bilang bahwa kamu mempunyai bakat akting, sama seperti ibumu."

"Tapi, Kyu ingin Appa bisa melihat masalah ini dari sudut pandang kakak, Kyu mohon, Appa." Kyu menautkan kedua tangannya, ia memohon dengan wajah minta dikasihani.

"Kyu, besok Appa ada pertemuan penting dengan para petinggi partai," katanya mengabaikan permintaan Kyuhyun. Ia kembali membuka dokumen-dokumen nya.

"Ayolah Appa, satu kali ini saja tolong penuhi keinginan ku, eoh?" Tanpa Kyuhyun sadari ia berbicara dengan nada yang imut, atau orang lebih mengenalnya dengan sebutan aegyo, berusaha bertingkah imut.

"Tidak Kyu, Appa benar-benar tidak bisa. Lagi pula Appa tidak punya waktu untuk menonton drama ke kanak-kanakan seperti itu."

"baiklah, aku mengerti, Appa bukannya tidak bisa datang tapi tak mau datang." Seketika nada bicara kyuhyun berubah 180 derajat, pun dengan tatapan matanya yang berubah jadi tegas. Tak ada lagi keimutan yang terpancar dari wajahnya. Ia merasa tersinggung ketika mendengar kalimat terakhir si tuan besar.

Kyu merasa usahanya untuk mengembalikan nama baik di tuan besar tidak dihargai.

"Apa maksudmu?"

"Apa lagi? Kau tidak mau datang karena kau takut melihat cerita dari sudut pandang kakak, kau takut telah mengambil keputusan yang salah kan, Appa?" Susana di ruangan itu mulai memanas, Kyu telah menyulut api kemarahan di Tuan besar.

"Kenapa aku harus takut? Aku hanya tidak percaya pada cerita dari sudut pandang Changmin. Bisa saja dia melebih-lebihkan nya, dia itu tidak menyukaiku, Kyu."

Super Junior : Their Incredible Moments ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang