15) Chaos

20 14 7
                                    

"life just about courage and action"

- Impostor in Paradox Time -

***

Sesuai arahan Eser, semuanya berpencar saat ke dua penjaga gedung telah benar-benar keluar dari gedung tua. Thanesa yang langsung mengotak-atik perangkatnya, sedangkan yang lain sudah melakukan pekerjaan masing-masing. Thanesa akui bahwa penjagaan teknologi tak kasat mata tersebar banyak di setiap sudut gedung, cukup memakan waktu lama untuk melumpuhkan semua penjagaan. Walaupun begitu, akhirnya Thanesa dapat melumpuhkan semua penjagaan teknologi dari setiap sudut, cukup kewalahan juga tapi semua itu akhirnya dapat diatasi.

Beralih ke Adam dan Ethan yang sudah pergi ke setiap lantai gedung, dan mengecek setiap ruangan. Terlalu banyak ruangan membuat mereka berdua dilanda kebingungan dan kekesalan. Setiap koridor terasa seperti sudah di lalui, mungkin karena konsep gedung ini sendiri yang mirip labirin, mengesalkan sungguh. Jam tangan di pergelangan Adam dan Ethan berbunyi bersamaan, ke dua lelaki itu langsung menatap jam tangan yang menampilkan radar teman-temannya yang lain, dan mungkin ada satu titik asing yang wajib diwaspadai.

"Apa ini? Sial, kita harus bersembunyi," pekik Adam tertahan, lantaran radar titik asing saat ini berada di dekat Adam dan Ethan.

"Dimana? Selain bangunan yang membingungkan, gedung ini juga terlalu terbuka, maksudku tidak bisa di jadikan tempat persembunyian yang aman gitu loh," ujar Ethan seraya menatap Adam.

Adam bergeming sejenak. "Thanesa! Hubungi Thanesa, dan mintakan tempat yang aman di lantai 7!" titah Adam.

Tanpa menunggu lama, Ethan langsung menghubungi gadis ahli teknologi tersebut. Meminta bantuan untuk melindungi Adam dan Ethan, tidak butuh waktu lama mereka berdua sudah bersembunyi di balik pintu no 3 dari tangga. Kata Thanesa, ruangan itu yang paling aman dan bersih dari alat pelacak.

"Aman kan?" bisik Ethan, dari balik pintu.

Adam menatap Ethan sekilas seraya menaruh jari telunjuknya di depan bibir, mengisyaratkan untuk diam. Ethan yang sifatnya kepo dengan sekitarnya, langsung berkeliling di dalam ruangan yang gelap. Gedung ini juga persis seperti hotel, tapi lebih dominan ke kantor lantaran adanya kubikel-kubikel yang tersusun di setiap lantai.

Prang

Ethan mundur satu langkah lantaran tidak sengaja menendang sebuah kaleng bekas minuman. Adam yang melihat dan mendengarnya langsung menatap Ethan tajam.

"Kau—

Tap

Tap

Tap

Tap

Adam semakin panik, seraya menggeret Ethan untuk bersembunyi di sudut ruangan. Mata Adam bergerak ke segala arah, heboh bercampur takut. Entahlah, intinya ia merasa terancam sendiri.

Kriet ...

Pintu dan beberapa barang yang ada di ruangan terasa di geser dengan sengaja. Namun sesaat kemudian sebuah laser merah berkedip kedip di depan ruangan.

Adam tersenyum tipis. Thanesa selalu tepat waktu jika ancaman mendekat di sekitar temannya. Perlahan Ethan dan Adam keluar dari persembunyiannya seraya mengembuskan napasnya lega.

Impostor In Paradox TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang