⚠️garis miring (italic) = flashback
enjoy this story, guys ^^
***
Sebuah panel-panel matahari terlihat berjajar tak jauh dari rumah warga, sebuah panel yang mungkin akan menjadi sumber kekuatan tersendiri bagi Oasis Siwa. Lima hari setelah penyelesaian pembangunan jembatan dan seluruh fasilitas baru di Oasis Siwa, warga saat ini sibuk mengembangkan teknologi melalui pengajaran para mahasiswa. Sedangkan untuk kaum wanita di daerah ini dilatih untuk menjahit baju, dan memodifnya dengan sedemikian rupa, bahkan model baju khas keluarga kerajaan pun sudah dapat mereka buat dengan apiknya. Bahkan hingga saat ini banyak warga yang sudah mengerti akan teknologi dan segala macamnya. Tidak ada lagi kebodohan dan kemumduran, hanya ada pengetahuan dan teknologi.
Berita mengenai kemajuan oasis siwa bahkan sampai kepada petinggi dinasti mamluk dan keluarga kerajaan yunani. Siapa yang menyangka, bahwa daerah terpencil seperti oasis siwa ini dapat bertransformasi menjadi daerah yang menganggumkan. Terkadang semuanya memang baru menyadari jika sesuatu tersebut dapat di akui, jika sudah menjadi berlian atau bahkan mutiara.
Entah sudah terhitung berapa hari, lima mahasiswa itu masih saja betah di Mesir ini, yang dulunya tanpa teknologi dan sekarang sudah paham akan teknologi sendiri. Kedudukan lima mahasiswa itu pun ditempatkan langsung oleh kepala suku sebagai penasihat dan pembangunan daerah, yang dimana suatu kehormatan sendiri jika kepala suku langsung menunjuknya langsung.
"Ini nanti kalau sudah memasuki waktu petang, kalor yang diserap dari panel akan mengeluarkan usahanya dan mulai menyalurkan ke lampu dan listrik-listrik sekitar," jelas Ethan, yang sedang menerangkan pada remaja. Dengan di temani Adam dan Thanesa yang juga siap membantu memberi penjelasan.
"Namun jika tanpa panel pun, kalian juga bisa membuka aliran listrik sendiri. Yang terpenting, kalian harus hati-hati," lanjut Adam yang sukses di angguki oleh remaja yang mendengarkannya.
Sedangkan di lain tempat, Eser dan Rose membantu pembuatan aliran air yang dapat dialirkan langsung di rumah-rumah, agar warga tidak kesusahan mencari air yang mengharuskan keluar daerah. Dibantu dengan warga yang membuat pembuatan aliran air tidak berlangsung lama, sekalian dipasang kincir air sedang agar dapat mengalirkan listrik juga.
Jika di lihat-lihat, semua strukturnya sudah hampir sempurna semua. Jembatan, panel, kincir, bangunan tangguh, pengetahuan ... apa lagi yang harus di lengkapi? Semakin lama, ternyata juga semakin hampa, karena harus mempelajari hal-hal itu terus.
"Hah," desah Eser, seraya menyandarkan punggungnya di kursi dan memejamkan matanya.
"Tidak menyenangkan," lirih Eser, yang sukses membuat ke empat temannya menoleh kearahnya.
"Maksud?" tanya Adam.
"I'm bored, the intention of the heart wants to enjoy this trip, it must be back to struggling with campus lessons," jawab Eser, lelaki itu sepertinya tidak menikmati bagian membangun peradaban oasis siwa.
"Yash, i agree with you," sambung Thanesa, gadis itu saja bahkan bisa menyetujui perkataan Eser. "Aku butuh hiburan untuk saat ini," lanjutnya, seraya ikut menyandarkan punggungnya di samping Eser.
"Mungkin kita butuh sedikit guncangan hidup, ah kira-kira apa kabar dengan tahun kita ya?" Rose tiba-tiba membayangkan kehidupan di tahunnya. "Kita sudah terlalu jauh sepertinya," lanjut Rose lagi.
"Entahlah." Adam pun hanya menimpali satu kata tersebut.
"Thanesa, coba kau lihat ada berita apa di tahun 2059," usul Eser. Segera mungkin Thanesa mengambil 51-TM dan mencari tahu berita penting apa yang mereka semua lewatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impostor In Paradox Time
Ciencia FicciónSebuah pertanyaan yang membuat satu dunia bertanya-tanya akan kebenarannya. "Apakah masa lalu dapat mempengaruhi masa depan?" Kehidupan manusia sendiri terdiri dari 3 masa. Masa lalu, masa sekarang, dan masa depan tapi kenapa semua orang justru han...