3 Bulan Kemudian ...
Detik demi detik di lewati oleh lima mahasiswa tersebut dengan bersenang-senang. Kembali membully rival masing-masing, dan saling membalas dendam, entahlah apa motivasi dari hal itu. Akan tetapi masing-masing dari mereka merasa puas dengan apa yang di lakukannya. Tidak ada yang berani melawan ke lima mahasiswa itu, karena setiap mahasiswa merasa aneh dengan kelakuan seniornya. Jika setiap ada kejadian, pasti terdapat sangkut pautnya dan sepertinya itu merupakan hal yang biasa.
Hari ini, tepat di bulan Juni. Ke lima mahasiswa tersebut kembali berulah. Kali ini sasarannya adalah gedung fakultas Biologi. Sepertinya ke lima mahasiwa itu keterlaluan dengan membakar ruang praktek fakultas tersebut. Untungnya tidak ada korban jiwa, karena tindakan itu dilakukan pada malam hari dan perlu di ingatkan lagi bahwa tidak ada mahasiswa lain yang berani mengungkap tragedi tersebut.
Mereka berlima melakukannya dengan bersih, tidak ada bukti-bukti yang menuju pada ke lima remaja tersebut. Bukti utama sebuah cctv pun juga hilang, mungkin pelaku utamanya adalah Thanesa. Terlepas dari kejadian yang menyebalkan itu, Ethan lan yang bertanggung jawab besar lantaran lelaki itu memang ingin mencuri ramuan yang di buat oleh Juniornya untuk tugas makalahnya sendiri. Demi ramuan itu, ke lima mahasiswa harus membakar ruang praktek demi memperkecil kejadian tuduhan, ya walaupun satu kampus pun tahu jika pelakunya adalah ke lima mahasiswa asing tersebut.
"Tidak ada bukti yang tertinggal, Sir. Semuanya memang sengaja sudah di atur." Perkataan dari seorang petugas keamanan menjadi beban tersendiri bagi Rektor Universitas.
Hal itu tidak lah lucu jika seluruh Universitas dunia tahu, bahwa Universitas ternama di Boston ini tidak bisa mengatasi serangga-serangga kecil. Reputasi kampus ini akan tercemar secara tidak langsung.
***
Suara hentakan sepatu terdengar nyaring di lorong hotel, suasana sepi di siang hari mengalahkan situasi mencekam di seluruh sudut hotel ini.
Cit ... cit ... cit ...
Thanesa berjengkit seraya memekik hebat. Di tatapnya lantai di sekitarnya yang penuh debu dan banyak sarang laba-laba. Bayang-bayang tikus berseliweran kesana kemari, seakan tidak takut pada tamu yang datang secara tidak di undang. Thanesa merinding sendiri, di tatapnya ke empat temannya yang sedang duduk di sebuah meja baja seraya mengisi daya mesin elektroniknya.
"Masih lama kah?" tanya Ethan, yang hanya diam seraya melihat Eser serta Adam yang sedang melihat-lihat data 51-TM.
"Tengah malam nanti kita akan langsung pergi dari Negara ini," cetus Eser datar.
Lelaki itu sudah memutuskan untuk melarikan diri dari USA, dan hal itu langsung disetujui oleh temannya. Tidak ada lagi hal menarik yang berada di kota ini, semuanya telah dirinya ulang-ulang. Sebuah kesenangan sementara yang benar-benar menyenangkan bagi mereka semua. Meninggalkan tanggung jawab mengenai fakultas biologi begitu saja, tanpa ada rasa bersalah.
Ke lima remaja itu tidak saling menyalahkan, mereka menyikapinya dengan biasa lantaran ya memang tidak ada yang dikhawatirkan secara berlebihan. Cukup sudah untuk kesenangannya di USA, mungkin sekarang waktunya menjelajah tempat dan waktu yang lebih menantang lagi.
Brak ...
Suara tendangan pintu membuat ke lima mahasiswa itu sontak menatap ke arah pintu. Sesosok pria dengan jaket kulit hitam, dan topi putih menghampiri mereka dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impostor In Paradox Time
Ciencia FicciónSebuah pertanyaan yang membuat satu dunia bertanya-tanya akan kebenarannya. "Apakah masa lalu dapat mempengaruhi masa depan?" Kehidupan manusia sendiri terdiri dari 3 masa. Masa lalu, masa sekarang, dan masa depan tapi kenapa semua orang justru han...