🖤1🖤

9.3K 719 81
                                    

Bagi kalian yang baca cerita ini disarankan baca cerita emak&bapaknya, lalu Abangnya terlebih dahulu baru baca cerita ini. Dikarenakan cerita ini sambung menyambung menjadi satu layaknya rucika dengan cerita² yang author sebutkan tadi okeyy... biar ngga ngebug dan bertanya² pas baca :)

***
Teruntuk kamu yang tak pernah menganggapku...
Kamu bisa menutup matamu dan menganggapku seolah tak ada...
Asalkan jangan pergi menghilang lalu tiada...
Kumohon... tetaplah disana...
#Ryu_06#









Dorrr

Sebuah timah panas berhasil mengoyak lengan kanan seorang pemuda tampan yang kini terduduk bersimbah darah.

"BANGNJO!!!"

Teriak seorang gadis berumur 4 tahun histeris melihat lengan sang kakak yang mengeluarkan aliran darah. Setelah itu pelaku penembakan juga mengarahkan pistol yang ia genggam ke arah pria paru baya yang berusaha merengkuh putranya.

"PAPAHH HIKSS... JANGAN SAKITIN BANGNJO SAMA PAPAH NANA!!!" Jeritnya menatap sengit pada pelaku penembakan

Tak berhenti disitu saja, gadis kecil itupun menggigit brutal lengan yang ia anggap manusia setan itu. Namun dengan kejinya pria kejam itu malah membanting tubuh mungilnya.

Brukkk...

Tubuh ringkih kecilnya harus merasakan benturan dingin dan kerasnya lantai bangunan tua. Ringisan lirih keluar dari bibir mungilnya. Saat mencoba bangkit mata polos tak berdosanya harus menerima adegan yang tak seharusnya anak seusianya saksikan.

Untuk pertama kalinya gadis kecil itu melihat malaikatnya berubah menjadi monster yang mengerikan. Dan kejadian itu juga yang akan membuat pandangannya kepada kehidupan berubah.

Dorrr...








"Tidak... jangan... Aaaarrgghhhh..."

Tok...tok...tok...

"Nana sayang... buka pintunya!"

Gadis dengan nama panggilan "Nana" itu masih terduduk di atas kasurnya dengan pandangan kosong berhias aliran bulir bening yang terus lolos dari mata indahnya. Pelipis putih mulusnya terdapat jejak sungai keringat dingin yang menandakan betapa buruknya keadaanya saat ini.

Sebelum membuka pintu, Nana menghela nafas dan memperbaiki tampilannya agar tak terlalu kacau tak lupa mengusap jejak air mata yang mengalir di pipi mulusnya.

"Nana buka pintunya atau Papah dobrak!"

Seolah tersadar kaki gadis cantik itu perlahan berlanjak dan berjalan tertatih dengan kaki yang terus bergetar disepanjang langkahnya.

"Na-"

Cklek...

"Ngapa si Papah suka banget mau dobrak-dobrak pintu kamar Nana? Ini pintu Pah bukan hati yang harus didobrak," malasnya

"Sayang..."

Seorang wanita paruh baya segera menarik putri bungsunya kedalam dekapan hangatnya.

"Mimpi itu datang lagi?" Tanyanya lembut sambil mengelus punggung putri cantiknya lembut yang hanya dibalas anggukan pelan

"Apa perlu Mamah sama Papah tidur dikamar Nana sayang?" Kini giliran sang Papah yang angkat suara

"Ngga, apaan emang Nana masih TK tidurnya dijagain orang tua?" Protesnya

"Siapa tau mimpi itu bisa ilang kalo tidur sama Mamah sama Papah?" Bujuk James lagi

"Ngga ya! Kalo sama Mamah iya kalo sama Papah ngga, yang ada Nana nanti Insomnia gara-gara suarah ngorok Papah yang ngalahin suara napasnya si Ucok," ledeknya

Beautifull PshycoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang