Hai double up niii sungkem dulu sungkem 😎
***
Kebenaran memang terkadang
Selalu menyakitkan...
Karena itulah, sebagian besar orang
Lebih suka kebohongan yang indah...
Daripada kebenaran penuh luka...
#Ryu_06#Arsen terdiam ditempatnya setelah mendengar semua kebenaran yang ternyata berbanding terbalik dengan keyakinan akan kebencian yang ia tanamkan selama ini. Benar, Arsen hanya menghindar dan selalu menutup mata akan semua yang terjadi disekelilingnya karena sebuah kebencian tak berdasar.
"Ini semua bukan sepenuhnya salah kamu Arsen, Daddy yang salah disini karena tidak jujur tentang semuanya pada Mommymu." Xavier menghela nafas dan beranjak dari duduknya mendekati sang putra yang sudah lama ia rindukan kini tertunduk menatap kosong
Xavier membawa tubuh tegap Arsen kedalam pelukannya, setitik air mata kebahagiaan menyeruak diiringi senyuman lebar saat dapat Xavier rasakan Arsen tak menolak pelukannya. Ia sangat merindukan jagoan tampan yang dulu sering berteriak memanggilnya dengan sebutan "Daddy" saat ia pulang.
Kenyamanan yang Arsen rindukan dan mungkin sudah ia lupakan hadir kembali saat Xavier memeluknya. Arsen merasa ia adalah manusia paling bodoh dan jahat setelah semua yang ia lakukan pada Daddy dan Nananya. Tubuh tegap Arsen bergetar dipelukan Xavier.
"D-dad..." panggil Arsen lirih
Xavier tersentak kaget lalu tersenyum bahagia mendengar Arsen kembali memanggilnya dengan sebutan "Daddy" lagi.
"Daddy disini, Daddy minta maaf untuk masalalumu yang kelam karena Daddy..." ujar Xavier sambil menepuk lembut punggung putranya lembut
Air mata penyesalan mengalir deras seoalh menggambarkan seberapa banyak penyesalan yang Arsen rasakan disetiap tetes butir bening yang jatuh.
"Aku minta maaf Dad..." serak Arsen menahan sesak yang mendera dirinya
"Nope dude, kamu hanya salah paham, mulai sekarang Daddy ingin memperbaiki hubungan kita yang telah rusak..."
Arsen mengurai pelukan mereka,
"Ya... mari kita perbaiki." Ujar Arsen tersenyum tulus untuk pertama kalinya pada Xavier setelah kejadian beberapa tahun silam
Kini giliran Arsen yang memeluk sang Daddy terlebih dahulu. Dan Xavier membalasnya dengan senang hati.
"KOK ADA TELETUBIS SI DISINI HAHAHA... hik..." teriak sebuah suara cempreng membela keheningan diikuti suara cegukan
"NANA!!!!" teriak kedua pria berbeda umur itu melihat sebuah botol yang ada dipelukan Nana
"Hai... hik... kalian kenapwa tewriak hik... tewriak gitu sih hik..." tanya Nana ngelantur
Tubuh mungil Nana berjalan sempoyongan dengan sebuah botol wine dipelukannya. Mata yang sayu, pipi gembilnya memerah tomat, dengan bibir mungil cherrynya yang terus berkomat-komat tak jelas.
"Dad... bagaimana bisa Nana menemukan minuman sialan itu oh shit!!!" Umpat Arsen lalu segera berlari mengambil botol wine didekapan gadis mungil itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautifull Pshyco
Ficção Adolescente"Maaf..." "Kalo diibaratkan perminta maafan Kak Arsen itu sebuah batu bata, mungkin Nana sekarang bisa bangun rumah segede rumah Om Sule yang digabung sama rumah Om Anang Hermansyah." Celetuk Nana absurd Cantik, lucu, dan menggemaskan. Tiga kata yan...