🖤6🖤

3.2K 531 195
                                    

***
Terkadang seseorang perlu terluka
Untuk menyadari...
Adakah penyakit yang bersarang...
Baik di tubuh, ataupun pada cintanya...
#Ryu_06#












Seorang gadis mungil terbangun dari tidurnya. Dengan langkah bak jurus dewa mabok ia berjalan keluar dari kamar untuk mencari seseorang.

"Kak Arsen... where are you?" Panggil Nana dengan suara seraknya

Nana tersenyum manis saat berhasil menemukan sosok yang sedang ia cari tengah berdiri di balkon ruang tamu membelakanginya. Gadis kecil itu mulai berjalan mengendap-endap mencoba untuk mengagetkan targetnya. Namun saat sudah semakin dekat, Nana langsung terdiam ditempat.

Terdengar suara tawa seorang wanita dari ponsel yang Arsen genggam. Amarah seorang Davienna bertambah memuncak saat melihat Arsen tersenyum tipis dengan ponsel yang setia menempel ditelinganya. Tangan mungil Nana langsung merampas paksa ponsel digenggaman Arsen.

"Hahaha... berhenti mengeluarkan lelucon datarmu itu Tuan Arsen," suara halus seorang perempuan terdengar diseberang sana

"Kamu yang berhenti tertawa sialan!" Desis Nana menjawab

"Arsen?"

"Berhenti menghubungi suamiku jika kamu masih ingin suara menjijikanmu itu masih terdengar!" Tangan mungil Nana mengepal kuat

"Maaf, tapi anda siapa? Dan saya belum selesai berbicara dengan Arsen," ucap perempuan diseberang sana dengan nada kesal

"Aku istri sah Arsenio Anggara mau apa?!" Sewot Nana

Arsen mendengus jengah dan mengambil alih ponsel miliknya.

"Nanti kuhubungi lagi."

Arsen menutup telfonnya dan memasukkan ponselnya kedalam celana bahannya. Arsen memutar bola mata malas saat melihat raut wajah Nana yang sudah siap menyerangnya dengan ribuan pertanyaan.

"Kakak lelah, jadi jangan mengajakku berdebat untuk sekarang Na..." ujarnya sambil berjalan kearah  pantry untuk menghidangkan masakan yang telah dibuatnya.

"Ayo makan," ajak Arsen yang sudah duduk dimeja makan

"Ngga mau!" Galak Nana

"Oke," santai Arsen

"Jawab dulu dia siapa? Terus gimana bisa dapet telfon Kakak? Terus tadi kenapa Kakak sok-sokan buat dia ketawa? Kakak mau jadi pelawak? Nana ngga mau punya suami pelawak nanti istrinya banyak!" Itulah rentetan pertanyaan yang keluar dari mulut mungil Davienna

Arsen hanya diam dan menikmati makanannya sambil menatap Nana yang meracau sambil menghentak-hentakkan kaki mungilnya.

"KAK ARSEN JANGAN DIEM AJA! BUTA YA?!"

"Tuli Na..." koreksi Arsen

"TERSERAH NANA DONG!"

Arsen hanya mengangguk-angguk pelan sambil tersenyum tipis. Gadis kecilnya sedang dalam mode maung yang sangat menggemaskan.

"Kak Arsen jelasin dia siapa! Atau Nana ngga akan mau makan sampai malam!" Ucapnya angkuh sambil bersedakap dada

"Ini sudah malam asal kamu tau,"

Nana merutuki mulut bodohnya,

"Pokoknya Nana ngga mau makan sebelum Kakak jelasin dia siapa!" Rajuknya

Beautifull PshycoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang