Hai...
Author kembali... :)
Ayo lanjutkan cerita kita yg belum usai ini :"***
Benar apa yang dikatakan orang
Jangan pernah jatuh terlalu dalam
Selain sulit untuk bangkit...
Walau luka telah menjadi bekas
Selamanya masih terasa sakit...
#Ryu_06#Mengapa takdir selalu tak berpihak pada seseorang yang tulus memiliki cinta. Mengapa takdir tak pernah memilih seseorang yang hanya ingin melihat seseorang yang ia cintai bahagia sebagai pasangannya. 13 tahun berlalu namun tak ada yang Nana dapat selain sebuah pilu. Cinta yang selalu ia banggakan dan ia rawat bagai Malika sekarang berubah menjadi mata panah yang mengoyak hatinya.
"Aku membenci kalian semua! Aku benci kalian yang mengabdi cinta hiks..." racau seorang gadis mungil yang melajukan motor besar hitamnya dengan kecepatan bertaruh nyawa
Tangan mungilnya kembali memutar pedal gas menambah kecepatan kendaraannya seiring memori ingatan saat kejadian indah beberapa waktu lalu terputar begitu saja.
"Mengapa kamu hiks... tak pernah mengizinkanku hiks... bahagia sebentar saja hiks... hiks... kamu jahad hiks... ARSENIO SIAL-Arrrrgghh..."
Ckiittt...
Bruggghhh...
Tubuh mungil Davienna terpental beberapa meter dari motor miliknya yang menabrak trotoar jalan karena seekor kucing tak berpendidikan tiba-tiba saja menyebrang tanpa melihat kanan-kiri..
Nana mencoba duduk walapun sesekali meringis karena merasakan nyeri disekujur tubuhnya. Dengan kasar gadis mungil itu itu melepas helmnya.
"Astaghfirullah Mamah... kening Nana berdarah huwa..." jeritnya histeris saat telapak tangan mungilnya menyentuh kening
"HEH KUCING OON... kamu ngga tau orang lagi galau karena patah hati ya?! Kamu ngga pernah sekolah? Sini biar Nana sekolahin, Papahnya Nana kaya!" Semprotnya sambil menunjuk-nunjuk kucing oren yang menatapnya jengah
"Wah... malah nantangin nih koceng! Hayoookkk... bertumbuk sajalah kita!" Sewot Nana bersiap bangkit namun lagi-lagi meringis
"Ssshhh... Cing kamu aja lah yang kesini kaki Nana sakit! Kita geludnya sambil baringan aja yak?" Absurdnya lalu berjalan untuk berbaring ditrotoar bersama si Juned yang terbengkalai
Dan dengan nurutnya kucing jenis bar-bar itu malah menurut dan berjalan mendekati Nana yang tergeletak ditrotoar.
"Eh oyen... kenapa Nana ngga lahir jadi koceng aja yak kayak kamu? Kan enak tuh ngga kenal yang namanya cinta?"
Meoww...
"Mending Nana ditendang karena minta makan, daripada melihat seseorang yang kita cintai selama 13 tahun dijodohkan," lirihnya dengan mata berkaca-kaca lalu memangku pelaku kecelakaan
"Sakit Yen... melihat seseorang yang ngga pernah melihat kita dan malah bersanding dengan yang lainnya..." suara Nana bahkan sudah serak sekarang
"Huffftt... kayaknya Nana butuh pelampiasan, untung leher kamu ngga Nana tekuk sampe jadi kerajinan origami Yen..." sinis Nana lalu menyambar ponselnya untuk menelfon seseorang
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautifull Pshyco
Teen Fiction"Maaf..." "Kalo diibaratkan perminta maafan Kak Arsen itu sebuah batu bata, mungkin Nana sekarang bisa bangun rumah segede rumah Om Sule yang digabung sama rumah Om Anang Hermansyah." Celetuk Nana absurd Cantik, lucu, dan menggemaskan. Tiga kata yan...