Hai :)
Iya... iya kalian ingin mengumpati author tau kok :"***
Mengapa harus menunggu
Sebuah rasa berubah hambar
Agar kamu tau...
Ada sakitnya cinta,
Yang menunggumu dengan begitu sabar
#Ryu_06#Nana hanya menatap sosok yg berbaring berhadapan dengannya kosong. Tak ada apapun yang terlintas dibenak pikirannya sekarang.
"Na..." panggil Arsen lirih sambil mengelus lembut pipi bulat gadis mungilnya
Bukannya jawaban yang Arsen dapatkan, tapi punggung sempit Nana yang ia lihat. Nana membalikkan tubuhnya dan tidur memunggungi Arsen.
"Jangan minta jawaban Nana." Ucapnya singkat sambil memejamkan matanya paksa.
Arsen mengeraskan rahangnya, ia tahu hal ini akan terjadi. Mana mungkin Nana mau menerimanya kembali setelah semua perlakuan menyakitkan yang ia lakukan selama 13 tahun ini.
"Hhh... benar, aku sepertinya sudah gila... bagaimana mungkin aku menginginkanmu lagi setelah semua yang aku lakukan..." Arsen tertawa kecil, tawa yang berisi penuh penyesalan.
Dengan perlahan Nana membalikan kembali tubuh mungilnya menghadap kearah sosok lelaki yang sudah ia cintai selama 13 tahun itu. Tangan mungil itu menangkup rahang Arsen dan mengusap kelopak matanya dengan lembut, membuat sang pemilik memejam menikamti setiap gerakan ringan yang dilakukan gadis yang menjadi alasannya untuk ingin tetap hidup selama ini.
"Kamu memang gila dan tak tau malu..." ujar Nana lalu terkekeh pelan masih setia mengelus setiap inci wajah rupawan Arsen
Arsen hanya bisa diam, karena itulah faktanya.
"Kamu adalah satu-satunya orang terbrengsek ya Nana temui..."
Arsen menatap lembut mata hazel Nana yang juga sedang menatapnya.
"Kamu... lelaki sialan yang tak punya hati yang sudah menyiksaku selama 13 tahun ini..."
Setetes air mata mengalir bebas dari pelupuk mata yang biasanya selalu menatap dengan dingin dan tajam.
"Tapi entah sebrengsek apapun dirimu... aku tetap mencintaimu..." lirih Nana lalau tersenyum lembut yang berhasil membuat hati Arsen semakin remuk redam
"Aku mungkin tak pantas menanyakan ini, tapi seperti yang kamu tau aku si brengsek yang tak tau malu, jadi... apa aku masih pemilik hatimu?" Tanya Arsen menatap lembut manik hazel cintanya berusaha mencari secercah harapan untuknya
Chup...
Kecupan lembut Nana berikan pada rahang tegas Arsen yang sejak tadi menggodanya.
"Apa aku ada dihatimu?" Tanya Nana menatap balik manik tajam prianya
Tangan kekar Arsen menarik tangan mungil Nana yang berada pada wajahnya dan meletakannya ke arah dada sebelah kirinya.
"Kamu bisa merasakannya?" Tanya Arsen
Mata indah Davienna membulat menatap pria dihadapannya tak percaya.
"Dia selalu berdetak seperti itu saat kamu berada disekitarku Davienna," tegas Arsen
"I-ini..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautifull Pshyco
Teen Fiction"Maaf..." "Kalo diibaratkan perminta maafan Kak Arsen itu sebuah batu bata, mungkin Nana sekarang bisa bangun rumah segede rumah Om Sule yang digabung sama rumah Om Anang Hermansyah." Celetuk Nana absurd Cantik, lucu, dan menggemaskan. Tiga kata yan...