Banyak yang ngamok gara² ni akhir cerita kek baju belom kering
Alias ngegantung... :vJadi daripada makin banyak arwah readers yg penasaran, kita selesaikan cerita ini secara kekeluargaan saja :)
***
Sebuah awal yang menyakitkan
Tidak memberi kepastian
Bahwa akhirnya adalah
Sebuah kepedihan,
Bisa saja rasa sakit diawal
Berujung kebahagiaan...
Yang sudah ditetapkan
#Ryu_06#"Mungkinkah disana~~~ Arsen kangen Nana... Atau malah godain janda~~~
Telah lama kita... tidak bertemu~~~ tak pernah kulihat... muka kek triplekmu~~~
Apakabar kamu... sayang~~~
Apakabar kamu... sayang~~~Crekkk...
Nana memelototkan matanya begitu melihat beberapa koin terlempar dipangkuannya, ada beberapa lembar uang dolar juga disana.
"Girl... your voice it's so beautifull..." ucap seorang pria paruh baya mengelus kepala Nana lembut sebelum mengeluarkan 4 lembar uang pecahan 100 dolar yang sukses membuat mata Nana ingin keluar.
"S-sorry-
"I'ts Okay... little girl..." selaknya tersenyum lembut dan berlalu meninggalkan Nana yang masih dengan wajah bodohnya
"I-ini maksudnya Nana disangka pengamen jalanan gitu?" Gumamnya pada dirinya sendiri
"What the- ini yang kedua kalinya Nana disangka pengamen, WAH GA BENER NIH! MASA IYA ANAK SULTAN JAMES JAUH-JAUH KE NEW YORK BUAT NGAMEN SLEBEW...
-et... tapi lumayan cuy... ini kalo dirupiahin bisa buat beli bakso segrobak sama abangnya sekaligus nih."
Puk...
"Oy cil... Lo udah eh... LO NAPA NA? JANGAN BILANG KESURUPAN PENUNGGU SUNGAI SINI!!!"
Plak...
"Bagos ye... udah ditungguin lama pas dateng malah pitnes!"
"Pitnah markonah!"
"Nama aing Davienna bukan Markonah!"
"Bodo amat!"
"Ish... dasar bule jadi-jadian!"
"Sembarangan Lo, gue bule blasteran asli New york-sunda nih bos!" Songongnya
"Terserah alek aja lah Nana ngalah."
"Nama gue Alex pake x na bukan k!" Lelaki muda yang memiliki paras tampan rupawan dengan mata biru itu selelu kesal setiap kali Nana memanggil namanya, ya... karena tidak pernah benar.
Fyi, Alexander Nanthana adalah pria blasteran Amerika-sunda, tepatnya sang ayah adalah orang Amerika. Sekarang ia menjabat sebagai sahabat Nana semenjak kepindahan gadis mungil itu ke New York. Ia lahir dan di besarkan di Indonesia sampai menginjak sekolah dasar ia dan keluarganya pindah dan menetap di New York karena pekerjaan sang ayah. Namun Alex akan pulang ke Indonesia setiap kali ia mendapat libur sekolah, itulah mengapa Alex sangat fasih dan cara bicaranya sangat mirip dengan jamet-jamet yang ada dipinggir jalan menurut Nana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautifull Pshyco
Teen Fiction"Maaf..." "Kalo diibaratkan perminta maafan Kak Arsen itu sebuah batu bata, mungkin Nana sekarang bisa bangun rumah segede rumah Om Sule yang digabung sama rumah Om Anang Hermansyah." Celetuk Nana absurd Cantik, lucu, dan menggemaskan. Tiga kata yan...