Assalamu'alaikum...
Selamat malam minggu wahai jomblowan/jomblowati :)***
Kadang kuberfikir...
Semudah itukah lelaki merelakan cinta?
Semudah itukah ia menghilang
dengan begitu saja?
Sepasrah itukah melepas seseorang
Yang rela menggenggam luka,
Hanya demi bisa menatap senyumnya...
#Ryu_06#Bugh...
Bugh...
Krakkk...
"ARRGGGGHH..."
"WOOOOWW!!!"
BRAKK...
Krak... bugh...
Riuh penonton pertandingan semakin melengking dan menggema seiring pria bertubuh besar itu sekarat dibawah kukungan seorang Davienna. Membanting, memukul,menendang,dan mencekik lawan hingga tak berkutik tanpa daya, itulah yang Davienna lakukan sejak 30 menit yang lalu. Rekor terbarunya membuat wajah serta tubuh lawannya sekarat benar-benar tak ada yang lolos dari kekejamannya.
Bugh...
Bugh...
Prittttt.... prittt...
Bugh...
"I wish you dead right now bastard!"
Bugh...
"I hate you jadi pergilah dari dunia ini!"
Krakk...
Pritttt.... prittt...
Tiupan peluit yg menandakan berakhirnya pertandingan tak dihiraukan oleh gadis mungil yang masih asik mengeksekusi mangsanya yang sekarat dan hampir tak sadarkan diri.
"Maaf Nona Rel... tapi pertandingan sudah berakhir dan anda pemenangnya jadi hentikan!" Tegas wasit yang memaksa menarik tubuh mungil Nana
Bughhh...
Sebelum tangannya menyentuh tubuh ringkih itu, sebuah bogeman mentah sudah melayang pada wajahnya hingga cairan merah kental terjun bebas dari hidung tinggi kebanggaanya.
"Pertandingan ini mungkin telah usai, tapi aku belum selesai dengan dia jerk! So... shut up your mouth atau..." Nana menjeda ucapannya
"Kau ingin menggantikan dia dibawah kukunganku?" Lanjutnya tersenyum manis yang terlihat sangat mengerikan
Tubuh gempal wasit pertandingan itu mulai bergetar takut.
"Ambil saja hadiahku dan menyingkir!"
Langsung saja mengangguk dan pergi menuju kedua lelaki tampan yang sibuk memijit kening mereka.
"Tarik Nona Rel Sebelum lawannya benar-benar mati!" Sarkas salah satu pegawai The Dark Ring.
"Bang angkut dah, gue masih sayang nyawa," pintah Alco mendorong pelan tubuh Malvin
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautifull Pshyco
Teen Fiction"Maaf..." "Kalo diibaratkan perminta maafan Kak Arsen itu sebuah batu bata, mungkin Nana sekarang bisa bangun rumah segede rumah Om Sule yang digabung sama rumah Om Anang Hermansyah." Celetuk Nana absurd Cantik, lucu, dan menggemaskan. Tiga kata yan...