[Satu]

767 52 10
                                    

"Bener bener..."

Pagi ini (Name) bangun dengan lesu, ia melihat ke arah seragam yang tergantung di lemarinya

(Name) bergegas bangun dan menyiapkan dirinya untuk awal yang baru, lagi

"Telat terus! Berangkat sendiri!" Bentak Ibunya

Baginya, perlakuan itu sudah biasa. Suara bising di pagi hari, entah itu piring pecah maupun omelan dari sang nyonya rumah

Sepanjang jalan menuju sekolah, gadis itu memperhatikan para pemuda pemudi yang duduk di dalam mobil yang hangat dan ditemani oleh orang tua mereka

"Gapapa (Name), gapapa" Ujarnya menyemangati diri sendiri

***

Baru saja (Name) memasuki kawasan sekolah barunya, tapi jalannya dihalang oleh segerombolan besar anak perempuan

"Ada apa sih?"

Gadis itu berjalan menepi, berusaha mencari celah untuk nya lewat. Tak lupa sebelum pergi ia menoleh ke arah kerumunan tadi

Disana terlihat seorang lelaki bersurai coklat cerah berdiri di tengah kerumunan mereka

"Siapa dia?"

(Name) mengernyitkan dahinya, lalu kembali melanjutkan perjalanannya menuju kelas- tidak, ruang guru

Tak lama setelah (Name) masuk, bel berbunyi, menandakan kelas akan segera dimulai

Saat ini, (Name) memulai kehidupan barunya sebagai siswi kelas tiga SMA Aoba Johsai

***

"Hari ini kalian kedatangan murid baru" Ujar seorang guru yang tak lain dan tak bukan adalah wali kelas dari kelas barunya

(Name) melangkahkan kakinya masuk kedalam lingkungan barunya, semua mata tertuju padanya saat ini

"Hajimemashite, perkenalkan, saya (FirstName) (LastName), pindahan dari (U'r old school), saya pindah kesini karena pekerjaan orang tua saya, yoroshikuonegaishimasu" Ujar (Name) dengan wajah datar

Di wajah sebelah kanannya terdapat sebuah tambalan berupa perban dan kapas untuk menutupi lukanya yang terjadi beberapa hari lalu

Kata orang, kesan pertama adalah yang paling penting. Dan kesan pertama yang didapat (Name) adalah 'Idiot'

Beberapa mulut saling berbisik dan bertukar kata membicarakan gadis yang baru datang ini

"Silahkan duduk di belakang Oikawa, kita mulai pelajaran hari ini"

(Name) mengangguk, ia berjalan ke arah tempat duduknya. Tanpa disangka, ada satu kaki siswi yang sengaja di keluarkan dari meja

Membuat (Name) hampir terjatuh dan dipermalukan karena itu, "Ternyata namanya Oikawa"

"Psst, anak itu gak sopan banget, udah bagus dikasih tempat duduk dekat Oikawa-san tapi malah sok sok-an, dasar gatau diri"

Kalimat itu terlontar dari mulut seorang anak perempuan yang berjarak dua bangku dari tempatnya

Kata kata itu hampir saja menusuk kokoro milik (Name) tapi segera diabaikan olehnya

***

Walaupun duduk di belakang bintang, (Name) tak berkutik sama sekali

Tidak mengobrol, tidak tersenyum, tidak melihat ke arahnya, tidak memperhatikannya, tidak memotretnya, ataupun yang lain

Bahkan sampai saatnya waktu istirahat, gadis itu tetap diam dikursinya sembari membaca buku maupun menggambar sesuatu

Tak kalah heran dengan fans nya, Oikawa sendiri pun juga kebingungan. Mengapa seperti ini? Biasanya setiap gadis yang melihatnya akan tergila gila padanya

Tapi tak semua anak seperti itu, mungkin

Beberapa saat kemudian, (Name) beranjak dari kursinya lalu berjalan menuju kantin, perutnya memaksa minta diisi

"Kayak sebelumnya"

Setelah membeli makanan yang dibutuhkan, (Name) kembali ke kelas untuk melepas rasa laparnya sendirian

Di tengah jalan, ia terhenti melihat gerombolan anak perempuan yang berkumpul di lapangan

(Name) hanya melihat dari jauh dan memastikan apa yang terjadi, "Oikawa lagi"

Sepertinya gadis ini akan lebih kesulitan jika bersekolah disini, mengetahui setiap jalan akan mendapat pemblokiran mendadak saat ada Oikawa disana

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang