[Dua Puluh Delapan]

111 18 3
                                    

"Suna! Pelan pelan!"

Teriakan histeris seorang gadis menghiasi perjalanan malam mereka kali ini

Suna yang terbiasa ngebut hanya diam fokus dengan jalanan, "Kalo takut pegangan, pinggang juga kosong"

"Udah pegangan kali dari tadi!"

"Lebih kenceng lagi" Suna memacu motornya lebih cepat lagi, (Name) saja ragu apa nanti dapat di rem atau tidak

"Suna-!" Gadis ini memeluk Suna lebih erat, sebenarnya ia tak ingin melakukan ini tapi daripada melayang?

Tak disangka ada orang yang marah diantara mereka

"Nyupir yang bener, Trashykawa!!"

Oikawa hanya berdecih, giginya bergemeretak melihat Suna yang memperlakukan (Name) dengan sengaja

Bagaimana Oikawa tahu kalau Suna sengaja?

Kalau memang Suna tak memiliki maksud maka ia akan membiarkan (Name) memilih tumpangan

Lelaki bersurai coklat muda ini memacu speed nya lebih tinggi hingga menyalip mobil Bokuto yang ada di depannya

Iwaizumi yang satu mobil dengan Oikawa juga ikut terpontang panting dengan gaya menyetir temannya yang tentu saja berbahya

"AKAASHI! OIKAWA KEBUT KEBUTAN!"

"Jangan ditiru kak Bokuto"

***

"(Name), udah sampai, turun" Suna menepuk nepuk kaki (Name) yang masih gemetaran

"Sial, ga mau lagi ikut kalau nyupir lo kaya gitu"

"Emang gitu biasanya"

(Name) bercermin sembari merapikan rambut dan pakaiannya

Karena ia keluar bersama laki laki dan tidak sedikit jika dipikir itu tidak sopan, jadi lebih baik ia menggunakan masker

Oh ya, tak lupa kacamata jadi pelengkapnya, tentu (Name) tak ingin berjalan dengan menabrak benda benda, apalagi ini malam hari

Jarak pandangnya berada dititik rendah saat pencahayaannya tak memadai

"Mau makan apa disini? Jangan mahal mahal" Ujar (Name)

"Resto sebelah, Tsum, udah lo reservasiin kan kemarin?"

"Eee... Gini Sun, karna gue ga tau reservasi nya gimana dan gatau ruang mana yang pas, gue serahin ke Kurtet"

"Kur?"

"Ehm, bukannya ga mau nih ya, tapi gue juga bingung pesennya, jadi gue kasih ke Brokuto"

"Bur?"

"Ya? ('・ェ・`)"

"...Tsum kalau lo ga tau kan bisa tanya google"

"Tapi udah ku pesen lho!" Ujar Bokuto kemudian

"Udah? Tumben nyangkut yang disuruh?" Oikawa sewot

"Udah nih liat aja" Bokuto memperlihatkan layar handphone nya dimana ada nama restoran yang akan mereka tempati

"Kak, kan bisa bilang saya dulu kalau mau pesen..." Ujar Akaashi

Mereka semua melongo saat melihat tempat dan letak tepatnya resto tersebut

"BRO, SALAH KOTA INI BKHAHAHA HANJERRR HAHAHAH"

Kuroo tertawa keras melihat nama restoran yang sudah tepat tapi dipesan di kota yang berbeda

(Name) sendiri sampai tepuk jidat mengetahui kelakuan Bokuto, hingga begitu tak telitinya bahkan yang ia tahu biaya reservasi itu cukup mahal

"Mau reservasi apa di restoran? Ruangan?" Tanya (Name)

"Yoi, kalau di restoran gitu enaknya mesen dulu biar tenang pas makan"

"Yaudah kan tinggal pesen langsung?"

"Kalau pesen langsung sih gampang, takutnya udah kepesen semua"

"Oh... Gapapa kalau udah kepesen, bisa cari yang lain kan? Coba yuk tanya dulu" (Name) berjalan masuk kedalam resto menuju tempat pemesanan

"(Name), lo tau cara pesennya?" Atsumu menyenggol lengan gadis itu dan berbisik

"Tahu sih, tapi ga pernah nyoba. Ano, permisi..." (Name) menghampiri seorang reservation staff

"Yes miss? What do you want to order?" Jawab petugas reservasi

"Lah pakek inggris ternyata" Batin (Name), ia hanya sedikit tertawa lalu membalasnya

"Give us one dining room for ten people, please"

"Well, for ten people. I will see today's schedule, whether the room is still available or not–"

Tak sampai 5 menit, petugas reservasi itu kembali dengan membawa sebilah papan catat yang terlihat seperti jadwal

"I'm sorry but the dining room here is already filled. If you want to book a place at least a day before the event, miss. There will be many rooms for you to choose"

"Sorry, my friend has booked a reservation at the branch but the wrong city"

______________________________________
Bagian selanjutnya lagi otw bentar

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang