[Dua Puluh Tujuh]

135 26 13
                                        

"Maaf kalau saya ngeributin, tapi kalau ga diganti bisa infeksi nanti kak"

"Ini mau diganti kok. Ehm, tolong sisanya ya"

"Iya kak, be careful"

"Take it easy, makasih"

"Sama sama"

Sepertinya luka (Name) akan menjadi lebih sensitif, untungnya kemarin setelah bekerja ia diberi perban khusus oleh Hayate dan disuruh libur

Tak terlalu buruk sih, karena hanya luka tusuk dan bukan gores jadi cepat menutup

"Nah, ribet banget dah ganti ganti terus" Gadis itu kembali setelah mengganti dan membuang perban nya

"(Name)"

"Sun? Kenapa?"

"Nanti malem lo ga perlu masak, we have to go"

"Serius? Gapapa lho makan disini dulu, hitung hitung hemat uang kan?" Sepertinya (Name) salah tangkap

"Maksud gue kita, lo, gue, mereka"

"Ha? Pergi kemana?"

"Makan diluar sekalian main, this is saturday night, lo ga ada acara kan?"

"Ga juga sih... Yaudah gue siap siap dulu"

"Alright, pakai baju yang bagus"

"Tumben banget, haha oke... Emang mau kemana sih?"

Yang ditanya pun hanya melayangkan smirk nya pada (Name)

"Kalau bisa yang hitam bajunya"

" 'Key"

***

"Ini kayak udah mau layat aja, item item semua" Ujar Atsumu memperhatikan satu persatu dari mereka

"Lo yakin mau ajak (Name)? Kasian ntar dicibir tetangganya"

"Tinggal bungkem aja kan, lagian dia udah mau nginjak dewasa"

Sementara mereka berbincang tentang (Name), yang dibicarakan sedang kebingungan di kamarnya

"Kayak tante tante anjir, ini kenapa juga kuping gue panas..?"

Setelah kesekian kali (Name) menghapus make up nya dan akhirnya hanya memakai lip balm

"Ini mah balik lagi ke penampilan awal, tapi gapapa" Gadis itu mengambil handphone dan dompetnya lalu turun kebawah

Ehm, kamar (Name) ada di lantai dua rumahnya

***

"Udah ni– oh, sekarang gue tahu kenapa lo suruh pakai baju hitam. Aneh ga?"

 Aneh ga?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang