[Dua Puluh Lima]

133 28 4
                                    

"Bro, pembagian hasil ujian hari ini kan?" Tanya Kuroo memastikan

"Njir, gue coba ngelupain itu malah lo ingetin"

"Was was nilai jelek, untung udah kabur duluan"

"Dih cemen lo"

"Emak bapak gue kalo ngamuk berasa satu dunia diguncang, ngeri"

"Emang mak bapak lo doang? Gua juga anjir"

"(Name), mak bapak lo dimana? Perasaan kok ga liat dari tadi"

"Oh, mereka pergi ke luar kota"

"Kapan pulangnya?"

"Sebulan kemudian"

"HEH?! GA BERCANDA?" Bokuto melotot mendengar (Name) yang akan sendirian dirumah selama sebulan penuh

"Ga, tadi pagi baru berangkat"

"Ngapain luar kota?"

"Bapak gua katanya ga enak badan, trus emak sama adek gua nyusulin"

"Lu ga diajak?"

"Lebih ke ga mau ikut sih, enakan di rumah"

"HEH! INI GURU GUE NGE-CHAT WOY!" Bokuto berteriak teriak melihat kolom chat bertuliskan nama wali kelasnya berada pada urutan pertama

"Nge-chat apaan? Udah keluar tuh hasil lu, sini liat!" Kuroo mengambil handphone Bokuto dan melihat pesan yang disampaikan

Benar saja, sepucuk surat berbentuk pdf ada disana, "Heh, nilai gue!" Tak ingin nilainya diketahui duluan, Bokuto kembali mengambil handphone nya

Tak lama juga, masing masing dari mereka mendapat surat hasil ujian juga

"Sial, nilai matematika gue jelek sangat" Ujar Oikawa

"Berapa?"

"62, kalian?"

"50" -Bokuto

"70" -Kuroo

"47" -Suna

"55" -Atsumu

"92" -Akaashi

"90" -Osamu

"95" -Iwaizumi

"Lu (Name)?"

Sang gadis terdiam melihat hasil ujiannya, ia menghela napas berat meratapi nilai nilainya

"(Name)?"

"100 nih"

"Nah kan, udah gue bilangin dia pinter" Oikawa sepertinya bangga padahal (Name) yang mendapat nilai sempurna

"Kapan kapan ajarin lahh"

"Haha, boleh boleh"

***

Sudah setengah jam sejak (Name) menatap nilai nilainya tapi ia tetap tersenyum lebar

"Kenapa (Name) senyam senyum gitu? Hayooo, ada cowok yaaaa" Ujar Atsumu

"Ga, nih masih kagum aja sama nilainya"

"Mana liat"

Lelaki bersurai kuning redup itu mengambil handphone (Name) dan melihat hal yang sejak tadi membuat (Name) tak henti hentinya tersenyum

Manik coklatnya seketika kehilangan cahaya saat melihat dokumen sempurna milik teman gadis nya

"Gue mundur ya, ada Kita-san versi cewek ternyata disini"

"Maksudnya?"

Atsumu memperlihatkan layar handphone (Name) dimana tak ada huruf B maupun A- disana

"Bro..."

"Gini lo mending masuk Inarizaki dah"

"Lo kenal Kita-san ga?" Tanya Suna

"Kita? Kita Shinsuke?" Tanya (Name) balik

"WAH DIA TAHU GAIS!!"

"Kenapa memang?"

"Lo kenal dia dari mana?"

"...? Dari... Pertemuan nasional pas kelas 2"

"Njir, masih muda gini udah pergi ke nasional"

"Pertemuan nasional apaan?"

"T.H.E, disana siswa terpilih dari seluruh Jepang kumpul buat tes"

"Tes apaan?"

"Ya... Kayak tes pelajaran atau tingkatan kemampuan gitu"

"Lo masuk?! Trus lolos ga?!"

"Ga, kalah di final"

"Lah? Kan harusnya final trus menang gitu, kok kalah?"

"Pernah liat acara tv gitu ga? Kuis kuis gitu? Kan habis final nya masih ada grand final sama penentuan"

"Oalah... Trus Kita-san? Gimana bisa kenal sama Kita-san?"

"Pas final itu kita duduk sebelahan, nah kebetulan nih, kebetulan banget, atau ngga juga, tapi disitu tinggal 4 peserta yang lolos ke final"

"Trus lo ngajak kenalan Kita-san trus kalian temenan?"

"Ga juga sih, Kita yang ngajak kenalan duluan, disitu, saat itu, gendang telinga denger suaranya udah campur aduk saking pusingnya soal yang dikasih"

"Trus lo pingsan?!"

"Ga lah, mana ada, cuma mau jatuh trus ditolongin Kita suruh ke rumah sakit deket situ"

"Nyuruh doang?!"

"....ga, baik sih orangnya, mungkin? Pas ngobrol bentar doang soalnya. Alhasil dikasih tu obat sakit kepala"

"Sama Kita-san?"

"Hm, katanya suruh istirahat"

"Gaje ah bawa obat sakit kepala kemana mana" Ujar Atsumu

"Stay save mas, mang kayak lo? Sakit aja dibela belain masuk ekskul"

"Biarin! Orang gue masih kuat"

"Iring giwi misih kiwit, halah njaluk di caplok"

"Btw, Sun, ga dimarahin tuh nilai segitu?"

"Huh? Ga juga" Jawab Suna

"Kok..."

"Gue mah santai, nilai bagus ya syukur nilai jelek yaudah, ngapain dibuat beban?"

"Ortu lu ga ngamuk gitu?"

"Ga"

"Enak banget jadi anak tunggal"

"Kalo salah satu dari kalian jadi anak tunggal, artinya dunia ini sedang tidak baik baik sahaja" Ujar Bokuto

"Tumben pinter Bok? Saha anu ngajar?" Tanya Kuroo

"AKAASHI HEY! HEY! HEY!"

_________________________________________Njaluk di caplok: minta digigitSaha anu ngajar: siapa yang ngajarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________________________________
Njaluk di caplok: minta digigit
Saha anu ngajar: siapa yang ngajarin

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang