[Dua Puluh Satu]

163 26 7
                                    

Terkadang sosok (Name) yang sikapnya dingin dan tidak peduli dapat berubah menjadi menjengkelkan, merepotkan, atau pun terlihat mengkhawatirkan...

Suasana malam tadi....

"Kak, Ibu mau pergi ke tempat Ayah besok pagi" Ujar Ibu (Name)

Saat itu Ibu, adik, dan (Name) sendiri sedang berada di ruang tengah. (Name) sendiri juga dipanggil kakak oleh Ibunya agar terkesan memberi contoh

"Mendadak? Ada apa memang?"

"Ayah mu katanya ngerasa kurang sehat, adek juga nanti ikut jadi kamu dirumah sendiri, apa mau ikut juga?"

"Ga ah, dirumah aja, raport juga sebentar lagi keluar"

"Hm... Ya, ya, jangan lupa ambil raport juga, Ibu kayaknya ada sebulan disana"

"Lama banget"

"Ya makannya ikut ga? Nanti Ibu bilang sama kepala sekolahnya buat nyimpen raport mu dulu"

"Ga, tetep dirumah, cuma heran aja lama"

"Yaudah, pas Ibu pergi jangan lupa bersihin rumahnya, tugas jangan lupa kerjain"

"Tahu... Aku mau tidur duluan" (Name) bangkit dari duduknya dan pergi menuju kamar

Sebenarnya ia tidak tidur di kamar sebaliknya bermain handphone, mana mungkin ia bisa tidur jam 20.30 malam?

Sampai jam 11 malam ia baru tertidur. Dan begitulah, pagi ini ia terbangun dan mendapati ibunya sudah pergi

Paginya ia mulai dengan membersihkan seisi rumah dan memasak sarapan paginya, semua itu selesai dengan cepat karena (Name) sudah biasa melakukannya

Setelah sarapan dan bersih bersih, gadis itu membersihkan tubuhnya lalu duduk di kursi belajarnya

Dibuka laptop bermerk Acer keluaran terbaru miliknya, ada beberapa tugas yang belum ia selesaikan dan deadline nya sudah dekat

Karena tangan (Name) yang terluka, ia agak kesulitan menekan tombol huruf

Tak berapa lama kemudian, bel rumah (Name) berbunyi menandakan ada tamu yang datang

"Iya..."

Gadis itu membuka pintu rumahnya dan mendapati 3 lelaki disana

Mereka bertiga kaget mendapati (Name) dengan masing masing alasan berbeda

Suna, Osamu, dan Atsumu. "Muka lo kenapa?" Tanya Suna

"Tinggi banget?!" Batin Osamu dan Atsumu

(Name) melirik ke arah Miya Twins itu karena belum pernah bertemu mereka, hanya Suna karena ia pusat informasi dan sudah berteman sejak lama

"Masuk dulu" (Name) menyingkir, membiarkan tiga lelaki itu masuk

Tanpa disangka datanglah empat lelaki lagi, satunya seperti puding, satunya seperti jengger ayam, satunya seperti burung hantu, dan satunya lagi sepertinya pawangnya

"Kenma?"

"Nanti gue ada turnamen offline deket sini, jadi sekalian aja jengukin"

"Oh... Oke, masuk" Sejenak (Name) memandang lelaki di samping burhan

"Kayak kenal..."

"Akaashi Keiji ya?" Tanya (Name) yang akhirnya memberanikan diri

"Iya... Kok tahu?"

"Dulu pernah ketemu pas LCC di SMP, mungkin kamu ga inget"

"Dulu se-SMP?"

"Iya, masuk dulu yuk"

Baru saja (Name) ingin menutup pintu, tapi dari luar terdengar suara teriakan memanggil namanya

"(Name)!! Tunggu!" Siapa lagi kalau bukan Oikawa? Tak lupa disampingnya ada Iwaizumi

"Kenapa?"

"Ya kan aku mau jengukin kamu..."

"Saya ga sakit"

"Cedera? Tadi kayaknya ada yang dateng juga?"

"Ck... Yaudah ayo masuk"

Pada akhirnya ia membiarkan seluruh tamunya berada di rumahnya, dan semuanya.... Lelaki

Jika dijumlahkan mungkin mereka ada 10 orang termasuk (Name) sendiri

Ia sedikit takut jika ada tetangga yang akan mencibirnya jika melihat banyak teman lelaki datang ke rumahnya

"Makasih udah mau dateng jauh jauh" Ujar (Name)

Ia berjongkok di sebelah Suna dan bertanya, "Sun, kok lo tau kalau gue cedera?" Bisiknya

"Lo ga liat twitter?" Tanya Suna balik, ia menunjukkan tweet milik Oikawa yang mencantumkan namanya dan banyak orang me-retweet disana

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang