[Tiga Puluh Empat]

44 12 0
                                    

Guru matematika yang satu ini sebut saja Akihiro-sensei, beliau salah satu guru yang ditakuti para warga sekolah karena terkenal killer

"Pak, pak, pak, pak, mana sopan santun mu?!"

Rusaklah seketika image (Name) didepan teman sekelasnya

"Maaf sensei..."

"Kamu itu ya, mentang mentang pinter udah berani ngelawan, tahu waktu ga? Lihat sekarang jam berapa? Kalau ga niat ikut pelajaran saya, keluar saja! Oh, apa kamu tidak suka dengan saya lalu sengaja mengganggu pelajaran seperti ini? Lihat, apa kamu ga kasihan sama temanmu yang sudah fokus ini? Memang kamu tidak ada harapan, coba contoh Tooru, Hikari, dan kawan kamu yang lainnya, mereka punya prestasi besar, kamu punya apa? Kalau tidak suka gitu ya, lebih baik kamu ga perlu berangkat, sekolah ini ga perlu murid yang ga disiplin, ngerti?!"

"Nger–"

"Ga perlu dijawab!"

"..."

Kalau sudah begini, bukan hanya (Name), bahkan teman temannya pun ikut tepuk jidat dengan kelakuan Akihiro-sensei

"Sudah, saya sudah capek... Kamu pilih keluar kelas, atau pelajaran tidak saya lanjutkan"

"Saya pil–"

"Kamu keluar saja, percuma saya ngajarin murid seperti kamu"

Karena (Name) ini murid yang sopan, tanpa melawan pun ia menghadapi hukumannya, daripada mendengarkan ceramah tiada akhirnya?

"Tunggu Sensei" Ujar Oikawa

"Kenapa?"

Sudah seperti di film film roman, setelah adegan ini biasanya siswa laki laki dengan gagah berani akan menggantikan posisi siswa perempuan

Lalu siswa perempuan terharu dengan penuh air mata dan berkata 'Ah... Terimakasih pahlawanku', lalu mereka berpelukan serasa dunia milik berdua

Ew...

"(Name) terlambat masuk kelas juga salah saya, tadi saya ga tahu kalau dia belum masuk"

"Udah, udah, jangan nyalahin diri sendiri, orang dia yang salah juga, kamu duduk aja, ga perlu nurunin derajat kamu buat orang kaya gini"

"Tapi sen–"

"Oikawa Tooru"

"Baik..."

Didepan kelas (Name) berdiri sendirian menjalankan hukumannya, terkadang ada murid yang melewatinya lalu berbisik pada temannya

(Name) juga tahu pasti mereka membicarakannya, tapi yasudah, bersikap bodo amat saja

"Loh nak (Name) ngapain disini?"

Gadis ini mendongakkan kepalanya melihat suara itu datang, seorang guru wanita dengan surai abu abu diujungnya, menandakan bahwa ia sudah cukup tua

Aoi-sensei, 52 tahun, sudah jadi guru disekolah ini sejak lama, guru pelajaran bahasa inggris

"Itu bu, saya kena hukuman"

"Loh, loh, dihukum kenapa?"

"Saya telat masuk kelas karena rok saya basah kena susu tadi"

"Kalau jawabannya jelas harusnya boleh masuk, kok malah diluar? Ayo sini"

Pergelangan tangan (Name) ditarik oleh bu Aoi kembali kedalam kelas, "Permisi, Akihiro-sensei"

"Ada perlu apa Aoi-san?"

"Ini (Name) kok diluar?"

"Dia terlambat masuk kelas dan tidak sopan berbicara dengan saya tadi"

"Kamu sudah dengar alasan dia?"

"....udah...."

"Kalau gitu kenapa masih diluar (Name) nya? Kalau udah tahu ya ditolongin atau disuruh ke ruang guru gitu, jangan malah dihukum. Lihat, noda susu di rok (Name) ini kalau ga cepet dicuci bisa susah hilangnya, kasihan nanti ibunya kesusahan nyuci. Jadi maklum nak (Name) masuk kelas nya terlambat"

"..kalau begitu saya minta maaf atas perlakuan saya ini"

"Yasudah... Saya bawa dulu (Name) nya buat ganti"

"Baik, silahkan"

"Ayo (Name), ikut ibu"

Sambil membuntuti Aoi-sensei, (Name) melirik ke arah Akihiro-sensei dan melihatnya menatap nya dengan ekspresi horor

***

Di ruang guru, Aoi-sensei sibuk mencari cari seragam siswa perempuan yang tak memiliki pasangan dengan ukuran (Name)

"Kayaknya udah ga ada yang bawahan seragam, pakai ini aja ya"

"Kayaknya udah ga ada yang bawahan seragam, pakai ini aja ya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya, terimakasih sekali Aoi-sensei"

"Yaudah sana ganti dulu, nanti dimarahin lagi kelamaan masuk kelas"

(Name) mengangguk lalu berlari menuju kamar mandi, ia pikir rok yang ini lebih simpel dari rok sekolahnya, tak ada pengait dibelakangnya

(Name) bersyukur masih ada orang yang ingin membelanya, apalagi Aoi-sensei ini, sungguh baik sekali

Mungkin (Name) akan memmbalas kebaikan nya suatu hari nanti dengan cara yang lebih baik lagi

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang