[Dua Puluh Enam]

121 24 2
                                    

"Anyway, kalian disini sampai kapan?" Tanya (Name)

"Gua rencananya nanti malem baru pulang" Jawab Suna

"Ngikut Kyanma" Jawab Kuroo

"Gue mah sama Brokuroo yekan" Jawab Bokuto

"Gue kan bisa pulang kapan aja" Jawab Oikawa

"Tsumu? Samu?"

"Ngikut Suna"

"Emang kesini pada naik apa?"

"Mobil dong" Ujar Bokuto dan Kuroo bersamaan

Bukan maksudnya mereka membawa satu mobil, Kuroo bersama Kenma, sedangkan Bokuto bersama Akaashi

Jika dilihat, tugas Akaashi hanya menjaga Bokuto agar tak berbuat yang aneh aneh, seperti disekolah

"Motor" Berbeda dengan keempat temannya yang membawa partner, Suna itu dihitung bertiga, dengan Atsumu dan Osamu

Jadi jika disuruh membawa mobil seperti Bokuto dan Kuroo tak akan muat, memang mobil seperti apa?

"Motor juga" Ujar Atsumu dan Osamu

"Oh..." Balas (Name) singkat, ia pikir tak perlu menanyai Oikawa dan Iwaizumi karena jarak rumah mereka yang sepertinya berdekatan

Dari siang sampai sore mereka habiskan dengan mengobrol dan bermain game, entah hal random apa yang dibicarakan mereka sehingga betah

Makan siang dan berbagai camilan juga diadakan dirumah (Name) dengan masakan rumahan

Tentunya dibantu oleh Osamu yang pintar memasak agar tak terlalu lama menunggu

***

"Ken? Udah selesai?" Tanya (Name) yang melihat Kenma kembali pada mereka sekitar pukul 4 sore

Saat itu (Name) dan kawan kawan sedang bergantian menggunakan kamar mandi untuk membersihkan tubuh mereka

"Udah" Seperti Kenma terlihat lelah, tapi gadis ini cukup heran dengan keadaan teman pudingnya

Selalu melihat layar game yang terang mengapa sama sekali tak menggunakan kacamata?

Sebuah kajaiban jika mata Kenma tak mengalami sakit apapun

"Ken, mandi gih, gue ambilin baju di mobil" Ujar Kuroo yang baru mengetahui Kenma selesai

"Ya..."

"Udah persiapan mateng kayaknya" Batin (Name). Mana tahu teman temannya akan waspada baju ganti seperti ini

Pandangan gadis ini sekarang tertuju pada Oikawa yang berdiri di ambang pintu

"Mau pulang?" (Name) menepuk pundak Oikawa yang membuatnya terkejut

"Astaga (Name)... Ngagetin"

"Sorry"

"Hm, tadi lo bilang apa? Mau pulang?"

"Ya, udah mau pulang?"

"Hayooo, gamau ditinggal abang ya?" Oikawa membuat wajah wajah seperti Kuroo saat bersama anak anak

"Pedo, geer amat"

"Kuroo kali Pedo, kalo soal pulang masih nanti kok, kenapa emang?"

"Tanya doang, lo ga mandi?"

"Mandi lah, ini mau ngambil baju dulu"

"Dirumah?"

"Di hotel, di mobil sayang, masa iya di hati kamu"

"Dih, pede banget manggil sayang"

"Pede dulu yekan, gue kan keren"

"Keren pantatmu, ngapain deket gini bawa mobil?"

"Deket katamu?! Jauh tau, rumah mu sama rumah ku tu berlawanan dari sekolah, makannya bawa mobil"

"Trus pas itu kesini yang buat tugas? Pakek mobil juga?"

"Kalo itu sih bawa motor, sendiri soalnya. Ini kan sama Iwa-chan, jadi bawa mobil"

"Yaudah sana mandi, keburu larut"

"Avv, mbak (Name) khawatir, jadi sayang deh"

"Self love dulu mas"

"Udah kok, sekarang sayang nya buat kamu"

"Ga terima jamet, dibilangin mandi kok ngeyel" (Name) menabok pantat Oikawa pelan yang membuatnya sedikit terjingkrak

"Iya ih, mandi ni lho, mandi" Ujar Oikawa sembari ngacir keluar hendak mengambil baju gantinya

Sementara teman temannya bergantian, (Name) sibuk membersihkan meja dan alat makan mereka tadi

Sembari mencuci peralatan makan, (Name) berpikir, "Kok agaknya rata tadi..."

'Tentang back boobs milik Oikawa'

"Ga, ga, nyebut (Name)... Nyebut..."

"(Name)-san" Dirinya yang sedang bergelut dengan pikiran seketika buyar oleh panggilan seorang Akaashi

"I-iya? Kenapa?"

"Biar saya bantu"

"Oh, ga perlu kok, tenang aja udah mau selesai"

"Tapi itu tangannya merah..." Manik hitam Akaashi tertuju pada telapak hingga batang tangan (Name) yang lama kelamaan menjadi pink kemerahan

"Oh- eh-... Ini gapapa kok, gapapa gapapa"

"Stay cool (Name)! Sial, perih" (Name) hanya tertawa kecil dihadapan Akaashi

Ia meringis dan menggaruk tengkuknya yang tak gatak agar tak terlihat kesakitan

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang