Different

[Dua]

"HAHAHAHA gitu?!!"

Hari ini guru sedang rapat, kelas menjadi ricuh karena tidak ada yang mengatur

Sebagian anak perempuan berteriak di sana sini, sebagian anak laki laki keluar dari meja dan memukul mukul meja, sebagian juga bermain ponsel mereka ataupun membuat vidio tentang diri mereka

"Berisik"

(Name) mengambil headphone dan psp nya di tas 'serbaguna'nya

Memang tas itu diperuntukkan untuk meletakkan barang yang sering digunakan dan dibawanya kemanapun ia pergi

Cling... Ctak Ctak Klik Klik

'You Win!'

Ctak Ctak Klik Swing Bzzt

"Kumpulkan pr kalian, guru memintanya untuk dinilai" Ujar ketua kelas

(Name), tergolong murid yang suka/tidak suka menunda tugas, tentu saja sudah siap dengan buku tugas di mejanya

Gadis itu berdiri lalu meletakkan bukunya di meja guru, "Kamu udah ngerjain?" Tanya seorang anak. (Name) hanya mengangguk lalu duduk kembali

***

"Perhatian! Perhatian! Selamat siang semua!" Ujar sang guru yang baru masuk ke kelas

"Siang sensei!"

"Nilai kalian akan ku bagikan hari ini"

Brokk!

Tumpukan buku mendarat di meja sang guru, satu persatu anak dipanggil untuk mengambil buku mereka

Selain dipanggil untuk mengambil buku, sang guru juga akan memberikan apresiasi nilai

"Oikawa~! Bagaimana dengan nilaimu itu? Dari kemarin turun"

"Hehe, gomen Sensei"

"(Name)!"

"Ya Sensei"

"Bagus, nilaimu hampir sempurna, pertahankan ya"

"Baik, terimakasih" Jawab (Name) masih dengan wajah datarnya

"Liat tuh, udah dapet nilai bagus aja ga seneng, sombong banget" "Mentang mentang murid pindahan" "Iya tuh, pasti kebetulan" Lagi lagi mereka berbisik, tentu saja bisikan itu dapat didengar oleh (Name)

"Perempuan ga jelas"

Sayang sekali dugaan teman sekelas (Name) salah, bukan hanya sekali dua kali, tapi berkali kali (Name) mendapatkan nilai bagus

Memang tidak semua sempurnya sih, tapi rata rata tidak akan dibawah delapan

Keberhasilan itu tentu saja mendatangkan hal baik bagi (Name), sebenarnya bukan hanya hal baik, banyak juga yang iri dengan (Name) dan menuduhnya menggunakan contekan, banyak yang membully nya karena dianggap sok sok-an, banyak yang tidak menyukainya karena (Name) tidak banyak bergaul

***

"Apa yang kau lakukan hah?! Apa kau menyadarinya?!"

Kali ini, (Name) sedang berada di belakang sekolah, bersama teman sekelasnya

(Name) menggeleng, tentu saja dia tidak tahu, apa menurutmu menyenggol orang adalah sebuah kejahatan?

"Lihat! Siku ku menjadi kotor karena bersentuhan denganmu! BODOH!"

Plak!

Satu tamparan keras, mendarat di wajah kiri (Name), meninggalkan bekas kemerahan disana

Bugh!

Satu pukulan keras, mendarat di perut (Name), membuatnya terbatuk memegangi perutnya

"Minta maaflah!"

(Name) diam, ia tidak merespon perkataan temannya itu, sebenarnya orang seperti itu tidak bisa dikatakan teman

"Apa kau bisu?! Kau tuli?!"

Teman (Name) menarik rambutnya keras, memperlihatkan dengan jelas wajah (Name) yang tidak menunjukkan ekspresi apapun

"M-maaf..." Ujar (Name) pelan

"Apa?! Aku gak dengar!"

"Maaf..."

"Kaya gitu bisa dianggap permintaan maaf? Berikan uangmu!"

(Name) menggeleng, ia menutupi saku baju dengan buku yang dibawanya

"Masih melawan?!"

Mendaratlah sekali lagi, pukulan di perut (Name). Mereka menampar, menarik, dan memukul (Name) hingga ia jatuh dan hampir tak bisa bangun

"Hah, anak bodoh"

Setelah gadis itu jatuh, teman (Name) mengambil uang di saku nya lalu pergi meninggalkannya sendirian

"Bajingan, bahkan aku tak bisa marah"

(Name) bangkit, membereskan bukunya lalu pergi ke keran terbuka untuk membersihkan dirinya

***

"Untung cuma debu ringan"

(Name) menepu nepuk rok dan bajunya, mencuci wajah, tangan, dan kakinya

"Nh?"

Gadis itu melihat bagian yang baru ia sentuh tadi, ada beberapa luka goresan juga memar

(Name) menutupi luka itu menggunakan band aid yang biasa ia bawa kemana mana

Kebetulan, Oikawa juga baru berada disitu untuk mencuci muka setelah bermain bola tadi

(Name) dan Oikawa berjarak beberapa keran dari tempat berdiri mereka, "Lagi apa dia?" Batin Oikawa