[Tiga Puluh Satu]

69 14 9
                                    

"Udahan?"

"Udahlah, udah malem banget, masih mau ke tempat lain?"

"...ga sih, cuma ini kan mahal, ga dinikmatin?"

"Gini doang mah gampang, besok juga bisa gini lagi"

"Yaudah"

Holkay emang beda, jiwa miskin (Name) meronta ronta melihat teman temannya yang dengan mudah menghamburkan uang di usia semuda itu

Sedangkan ia sendiri harus membeli sendiri barangnya dan menghasilkan sendiri uangnya dengan susah payah

Barang mahal yang ia beli adalah bukti dari hasil kerja kerasnya

Jangankan barang mahal, untuk membeli merch anime saja harus pikir dua kali

"Sun, gue pulang pakai kereta aja"

"Hah? Gila lo malem gini pulang sendiri, cewek lagi, kalo lo kenapa kenapa gimana?"

"Lo lebih gila lagi, kan rumah lo jauh banget dari sini"

"Santai, khawatir banget sih, ada rasa ya lo?"

Walau ucapan Suna bermaksud candaan tapi kata kata itu jadi serius saat didengar Oikawa

"Acieee, pj, pj...!"

"Yuhuuu, pasangan baru nih"

"Rayain euy!"

Ditambah lagi Bokuto, Atsumu, dan Kuroo yang menyoraki mereka membuat telinga pemuda ini panas

"Justru khawatir itu, lo tau gue lebih tua dari lo, gue tau apa yang harus lo lakuin sekarang, lagian juga stasiun sepi kan? Gue bakal baik baik aja"

Akhirnya yang ditunggu datang, gadis ini membuka suara berupa penolakan lembut, walau masih terganggu dengan kata 'khawatir' yang diucapkan

"Gue yang ngajak lo, gue yang harus tanggung jawab"

"(Name), pulang sama gue aja" Ujar Oikawa tiba tiba membuat gadis ini bertanya tanya

"Tapi kan mobil lo muat 2 orang doang?" Tanya Atsumu

"Gue pangku?"

"..."

Ha? Pangku? Gila ni anak?, batin (Name). "Oikawa Tooru, lo ga lagi ngigau kan? Atau masih mabok?"

"Ga lah! Sehat sentosa gini"

"Otak lo dikemanain...? Pake bilang pangku segala"

"Trus kalau gitu lo pulangnya gimana?"

"Stasiun ga jauh dari sini kan?"

"Udah gausah gitu, naik atau aib lo minta jadi bahan ghibah gue?" Ujar Suna

"Ga penuh penuh ya kartu memori nya, pengen banting deh"

"Unlimited dong"

"Hahaha, kampret lo Sun"

Gadis ini memakai helm nya dan melebarkan selangkangannya diatas dudukan kendaraan si lelaki rubah

"Thanks udah nawarin, tapi maaf, gue cukup risih dengan kata 'pangku' itu" Ujar (Name) dengan pandangan kilat pada Oikawa

***

Di gerbang salah satu jalan besar beberapa dari mereka berpisah

KurooKen dan BokuAka yang mengambil jalan kembali langsung ke Tokyo

Sedangkan AtsuOsa, Suna, juga IwaOi masih memiliki tugas mengantar (Name) dengan selamat

"(Name), lo kedinginan?"

Suna meraba raba tangan gadis dibelakangnya yang diletakkan disekitar pinggang miliknya

"Agak sih, tapi gapapa"

"Gapapa gimana? Dingin banget gini telapak tangan lo"

Tangan kanannya memegang setir, pandangannya masih lurus kedepan, tapi tangan kirinya sibuk menarik narik kedua tangan (Name) agar lebih mendekapnya

Laju motornya mulai melambat hingga berhenti di depan sebuah toserba, "Ngapain?" Tanya (Name)

Suna melepas jaket kulitnya dan memakaikan pada tubuh bersuhu dingin didepannya

"Loh, loh, kok dikasih ke gue?"

"Biar ga kedinginan"

"Nanti lo malah kedinginan juga"

"Kan ada lo yang bisa meluk gue"

'Ha? Sejak kapan ni kang nyabu jadi kayak gini? Kesambet apa anjir?! Gue takut bgsd...'

"Ooh... Oke oke" Mata (Name) sempat melirik pada mobil Oikawa yang sejak tadi juga ikut berhenti di dekatnya

Terlihat Iwaizumi yang mengambil bagian menyetir sedangkan Oikawa tidur di kursi penumpang

"Cepet lah Sun, sepet mata gue nontonin lu berdua" Ujar Atsumu

"Sepet sepet mata ikan lo nying, si mbul aja gapapa, ya kan mbul?"

"Beliin onigiri se-baskom" Ujar Osamu

"Dih, yaudah iya"

"Iwaizumi, sorry harus ikut nungguin juga"

"Gapapa, santai aja"

_____________________________________________
Maaf kawand, cek list kegiatan saya makin padat belakangan ini

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang