[Empat Belas]

247 31 5
                                    

Gadis itu langsung mengayuh papannya menyusul Oikawa yang sudah ambil ancang ancang untuk berdiri

Sekali lagi ia berteriak, "Oikawa tunggu! Berhenti!" Tapi tetap saja tak didengar olehnya

Begitu juga dengan (Name), ia sedang diteriaki oleh Iwaizumi, Matsukawa, dan Hanamaki yang berada jauh dari jarak nya saat ini

Walau teriakan itu dapat didengar (Name), tentu ia tak akan kembali

Kau pikir lebih penting mana keselamatanmu dengan nyawa seseorang yang akan menjadi bunga negeri?

Karena berteriak, jadi tak hanya (Name) yang mendengar tapi penduduk yang sedang singgah di pantai saat ini juga mendengarnya

Jadi hal yang sedang (Name) lakukan disaksikan oleh semua murid tahun ketiga sekolahnya itu

Gulungan ombak itu semakin dekat dengan Oikawa dan (Name) yang hampir mencapainya

Lelaki bersurai coklat itu sudah berdiri pada papannya dan hampir memasuki ombak besar yang siap menerjangnya kapan pun

Parahnya, sekarang ia masuk ke dalam putarannya. "Ya!! Lihat ini!" Teriak Oikawa dengan bangganya di atas papan seluncur

Para siswi yang melihat aksinya tentu saja bersorak sorai, tapi untuk yang tahu teknik nya pasti akan menganggapnya bodoh

CRACCKK!

Dengan cepat Oikawa menoleh kebelakang, didapatinya papan yang sedang ditumpanginya retak

Dan seketika patah menjadi beberapa bagian

HAP!

Baru saja, Oikawa rasa ia akan mengunjungi ajalnya lebih cepat tapi tangan (Name) segera menangkapnya

Menarik dan menjaga keseimbangan, bukanlah hal yang mudah, jadi harus dilakukan dengan hati hati

Heboh, kata yang tepat untuk penggambaran warga pantai saat ini melihat sepasang siswa siswi ini hampir ditelan ombak

Dengan kecekatan (Name), ia segera menegakkan Oikawa di atas papannya, berdiri dengan posisi Oikawa berada didepan (Name)

Beruntung tinggi (Name) hampir menyamai Oikawa, jadi mudah mengatasi kaki Oikawa yang gemetaran

Perlahan, (Name) menyelaraskan kedua tangan Oikawa dengan miliknya, saling berpegangan

Tak hanya tangan, kaki dan tubuh mereka hampir berdempetan, untung saja Oikawa yang berada di posisi depan

"Diam" Ujar (Name) untuk menenangkan Oikawa yang sepertinya masih shock dengan papannya yang hancur tiba tiba

Dari jauh, mereka seperti sepasang kekasih yang romantis walau sebenarnya seperti musuh dan musuh yang saling membunuh

/canda

Oikawa melirik (Name) yang sedang fokus dengan ujung ombak agar mereka bisa lewat dengan selamat

Ia menatapnya selama beberapa saat, dan beberapa saat itu juga (Name) menyadari kalau sedang ditatap

"Apa?"

"Errr, tidak... Tapi posisi kita..."

"Jangan berpikir aneh aneh atau ku lempar sekarang juga"

"Tidak, tidak, haha, jangan lempar"

Tangan Oikawa makin erat menggenggam tangan kecil (Name)

"Apa sih? Jangan seperti itu, tanganku jadi tak bisa bergerak"

"Ouch, maaf maaf"

"Oi, tekuk lututmu sedikit" Tutur (Name) pada Oikawa

"Kenapa?"

"Lakukan saja"

Yah Oikawa yang tak tahu apa yang akan dilakukan (Name) cepat saja menurut

Baru saja Oikawa menekuk lututnya, tapi kaki (Name) dengan cepat mendorong kaki kanan Oikawa ke ujung papan yang membuatnya hampir terpeleset

"(Name)!" Pekik Oikawa

Ia menutup matanya, takut jika saja ia terjatuh setelah ini, tapi semua itu sudah diatur oleh (Name)

Dan berkat itu, sepasang siswa siswi ini berhasil melewati ombak besar itu

"Sudah selesai" Ujar (Name) membuyarkan pejaman Oikawa

Lelaki itu sudah mendapati dirinya berada di bibir pantai bersama cricel nya yang marah marah karena tindakan berbahaya Oikawa

"SHITTYKAWA BODOH! BAGAIMANA KALAU KAU DAN (NAME) CELAKA?!!"

Iwaizumi sibuk marah marah dengan Oikawa sedangkan Hanamaki dan Matsukawa melihat keadaan (Name)

"Keren bro" Ujar Matsukawa sembari memberikan tos kepal pada (Name)

"Thanks bro" Balas (Name)

"Bisa bisanya ngelewatin ombak gede segitu" Ujar Hanamaki

"Gua pikir awalnya juga ga bisa, untung aja"

Tak hanya mereka yang di bibir pantai, yang di tengah pasir pantai pun membicarakan (Name) dan Oikawa

"Keren sih" "Wadaw, boleh nih nge-gebet (Name)" "Cewe nih boss" "Harusnya gue yang di posisi Oikawa" Begitu ujar kaum adam

"Dih, apaansih (Name) pegang pegang Oikawa" "Kegatelan tuhh" "Ngambil kesempatan dalam kesempitan" "Idiot sok sokan" Dan begitu ujar kaum hawa

Hm, berkat kejadian ini nama (Name) perlahan melambung tinggi dan menjadi pembicaraan hangat selama beberapa hari

Untuk lelaki ya memuji (Name), kalau yang perempuan... Kalian tahu?

Di sisa hari liburan (Name), beruntung tak ada satupun yang mengganggu (Name), bukannya tak ada, lebih tepatnya belum

Bonus!

Bonus!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*


Bro, I think my inspiration is a little dead at this time, made me think of words to be arranged in two fold, forgive for the tedious flow, thanks for readers

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang