[Dua Puluh Empat]

206 31 0
                                        

"(Name), luka di tangan lo..." Ujar Atsumu

"Ini? Udah mendingan, ga usah dipikir"

"Baru kemarin kan?"

"Iya tapi udah gapapa, btw ken, nanti turnamennya dimana? Sekalian dianter?"

"Oh? Ini baru dapet info dari pihaknya, diadain online tapi habis turnamennya selesai langsung ngambil hasil sama hadiahnya"

"Ngambilnya di sekitaran sini?"

"Ya... Gitu"

"Live stream sekalian? Kalau iya pakai aja kamar gue"

"Perkiraan sih gitu, lo juga ada kameranya kan?"

"Ada, langsung aja"

"Yaudah, tapi lo ga ikut turnamen, serius? Hadiah nya gede lho"

"Haha, tangan gue aja kayak gini gimana bisa main? Udah sana, ntar lo telat malah ga bisa masuk website nya"

"Kalau gitu makasih..."

"No problem"

Sementara Kenma mengikuti turnamennya sekalian live stream di kamar (Name), yang lainnya tetap berada di ruang tengah

Gadis itu juga ikut duduk di antara para lelaki. "Gue kayak pernah lihat lo, tapi dimana ya..."

Kuroo berusaha mengingat ingat dimana ia terakhir kali melihat (Name), ia membuka handphonenya untuk mengecek beberapa vidio di youtube

"Oohh! Lo yang pernah live game sama Kyanma??" Lanjutnya

"Yup, tapi udah lama itu, bisa bisanya lo tahu, vidionya juga udah kependem"

"Gue gitu lho"

"(Name), kok lo bisa kenal sama Suna, Kenma?" Tanya Oikawa

"Pas itu, udah lama sebenernya, gue pertama ketemu Suna di twitter, karna gue perhatiin kita sealiran jadi gue ajak kenalan, ga lama kita meet, tapi karena kota yang jauh juga ga bisa selalu ketemu, tapi masih akrab sampai sekarang"

"Kalau Kenma?"

"Ketemu di game online, disitu dia pakai mode acak jadi gue masuk tim nya, ga berapa lama anggota tim yang lain mati tinggal gue sama Kenma, karena itu gue mulai tertarik, game yang dimainin juga super hard jadi si Kenma yang belum gue kenal pasti hebat. Selesai main gue cek akunnya dan ngajak kenalan, emang ngerasa awalnya dia risih, tapi setelah gue bilang kalau gue cewek, dia diem trus jadi agak antusias buat kenal, mulai tukeran email, sering mabar juga dan kalau ada turnamen sering bareng, sampai sekarang ini"

"Awet banget" Balas Kuroo

"Haha, ya... Bentar ya, gue mau ke kamar mandi" (Name) beranjak dari duduknya menuju kamar mandi untuk buang air kecil

"Iwa-chan, (Name) lebih banyak bicara sama senyum ya kalau banyak orang gini"

"Memang kenapa kalau ga banyak orang?" Tanya Bokuto

"Contohnya disekolah, dia ga ada temen, paling gue sama Iwa-chan doang yang biasa deketin dia, trus juga kata 'Maki, Mattsun, (Name) sering hampir dicelakain sama kaum hawa"

"Njir, kaum hawanya ngeri... Trus ngelawan ga dia?"

"Ada kejadian satu lagi, jadi di kelas gue kan ada cewek namanya Hikari. Gue akui sih parasnya cantik, lucu, imut, tapi kayaknya orangnya ga sopan"

"Ga sopan gimana?"

"Jadi pas itu pagi sebelum mulai ujian, gue gatau awalnya gimana karena masuk nya mereka udah di posisi mau gelut, (Name) kan ngambil handphone Hikari tuh trus si Hikari ngerengek ke gue buat diambilin, karena (Name) nya tinggi juga yekan"

"Tinggi si Hikari berapa?"

"Sekitar... 160 keatas mungkin? Trus gue tanya tuh ke (Name), memang di handphonenya Hikari ada apa? Gitu kan, dia ngebisikin gue sesuatu yang memalukan yang ada di handphone nya Hikari, spontan ya gue suruh hapus fotonya lah, dihapus sama (Name) dan handphone nya udah dikembaliin, gatau nya abis itu Hikari lari ke luar kelas dan teriak, awas aja bakal gue laporin guru! Begitu"

"Gue jadi penasaran, emang yang memalukan tuh apa?"

"Mending jangan tahu deh, ntar dosa lo jadi nambah"

"Hilih, kayak lo nya sendiri bukan pendosa aja"

"Gue insaf bro"

"INSAF INSAF, BESOK ULANG LAGI, KLARIF, TRUS ULANG LAGI, gitu aja teross"

"Ciiih, emang lo sendiri ga ada dosa?"

"Ya makannya gue ada dosa sekalian tahu gitu, biar genap"

"Gob— piiip"

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang