"Do you want to move the order here? If so, I will confirm with the branch, but the sudden order and delay fees will apply a little higher"
"Ehm, give us a minute"
"Sure"
(Name) berbalik bermaksut menanyakan pernyataan petugas reservasi tadi pada teman temannya
"Katanya bisa dipindah pemesanan nya tapi biayanya agak naik, mau pindah tempat aja?"
"Ga, disini udah resto yang ratingnya paling tinggi, ambil aja"
"Let me, ekhem-" Oikawa maju kedepan (Name) dan mengeluarkan sebuah kartu kecil berwarna hitam mengkilat
"Give us the VIP room"
"Okay, then for the withdrawal fee and the place too"
Petugas reservasi itu menerima black card milik Oikawa dan menarik transaksi, "It worked, please follow me"
Mereka diantarkan menuju ruangan yang dipesan, melewati berpuluh pasang mata yang saling menatap
Tak sedikit juga para wanita muda beranjak dari duduknya hanya untuk menyapa lelaki disekitar (Name)
"Halo, permisi, saya lihat anda cukup tampan untuk seorang pria muda, bisa saya memiliki alamat email anda?" Ujar seorang wanita
"Bisa berfoto bersama?" "Apa sudah punya pacar?" "Bagaimana dengan menghabiskan malam di hotel bintang 5?" "Kau sangat sexy dan keren" "Hey boy..." "Apa kau ingin bermain malam ini?" Ujar wanita lainnya
Kebanyakan yang ditanyakan seperti itu adalah Oikawa, Atsumu, Kuroo, Suna, dan Bokuto
Wajah wajah anak tunggal kaya raya padahal memang iya
"Itu mereka mau ditinggal aja?" Tanya (Name)
"Biar aja, nanti juga dateng sendiri"
"Ooh, oke oke"
***
"Please sit down and choose the menu, your order will be received and delivered immediately, excuse me"
"Ah- thank you!"
Petugas reservasi itu hanya tersenyum lalu membungkuk dan pergi meninggalkan mereka
"Woahhh..." (Name) berdecak kagum melihat pemandangan Miyagi secara luas
"(Name) pernah ke resto kaya gini?" Tanya Iwaizumi
"Ehm, ga... Ga pernah hehe, paling ya di cafe/starbucks biasanya" "Itu pun jarang - (wishper)"
"Kalau mau main main telpon aja, nanti juga kita dateng" Ujar Osamu
"Iya, makasih"
Gadis itu duduk di dekat jendela hendak melihat pemandangan lebih jelas, sampai terdengar langkah kaki yang cepat kearah mereka
"Akaashi..." Ujar Bokuto saat memasuki ruangannya
"Kenapa kak?"
Bokuto berjalan pelan dengan tubuh yang cukup membungkuk ke arah Akaashi
Lelaki yang kerap disamakan dengan burung hantu itu merangkulkan tubuhnya lemas pada sang partner kesayangan membuat Akaashi curiga
"Kak...?"
"Akaashi.... Masa tadi ada yang bilang rambutku aneh, kan ini keren..."
Ternyata itu yang membuat sang Ace murung, "Dia cuma iri kok kak, kak Bokuto tetep keren"
"Mana ada gitu, dia aja sampai megang rambutku..."
"Siapa sih? Cewek? Cowok?" Tanya (Name)
"Cewek... Rambutnya blonde... Kecil kaya kurcaci"
Gadis itu mengerutkan dahinya, menahan tawanya "Itu kan... Ukuran tubuh mu yang super besar"
"Ya kan...? Dia iri, makannya pegang langsung rambutnya, kak Bokuto memang yang paling keren kok, nanti pulang mau sekalian jalan cari yakisoba sama eskrim?"
"MAU! MAU! BOLEH?"
"Boleh, tapi ijin sama bunda kalau pulangnya agak maleman"
Bokuto tersenyum lebar, ia mulai menyuarakan kembali jargon kebanggaannya
"SIAP! HEY! HEY! HEY!" Sekali lagi mood Bokuto dapat teratasi oleh Akaashi
Yah, tak lama setelah itu para tuan muda lainnya kembali, mereka duduk bersebelahan di meja makan dan memilih menu
"Mbul, ngamer ga?"
"Mabok lu Sun, kasian (Name) nanti pulangnya"
"Chill, dosis rendah"
"Gue juga mau, sekalian" Ujar Kuroo
"Gue juga!" -Bokuto, Atsumu, Oikawa
Anyway...
From this:
To this:
Cr by Pinterest
_________________
Support me! ^-^
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
Random⚠TRAUMATICK WARN⚠ Beberapa char mungkin ooc, maafkan saya Bahasa campur aduk, baku, tidak baku masuk semua TvT Sebenernya mau dibikin pendek, tapi takut ga nge feel ©Haikyuu by Haruchii Furudate © ? × Reader Ongoing Story! Super slow up! Part not se...