"Hngg..."
(Name) mengusap usap matanya perlahan, mencoba menyesuaikan pengelihatannya dengan cahaya yang ada
"Jam... Jam... Enam?! Shit!"
Gadis itu cepat cepat beranjak dari ranjangnya walau kepalanya agak berputar saat ia bangun, membuat keseimbangan jalannya terganggu
Dengan segera (Name) mengambil handuk dan membersihkan tubuhnya. Harusnya jam lima ia sudah bangun, tapi karena maraton anime semalam jadi ketiduran
"Bu! Aku berangkat dulu!"
"Jangan mencar disana! Pasport nya jangan lupa!"
"Ya! Ittekimasu!"
Sembari memakan roti bakarnya, (Name) berlari ke arah stasiun dan langsung mengambil tiket ekspres yang mulai menipis
Kereta kali ini, memang kereta ekspres yang baru pertamakali (Name) pesan. Biasanya ia akan berjalan kaki atau mengambil tiket biasa
Karena jumlah tiket yang dibatasi untuk kereta dengan 'perjalanan super cepat' ini jumlahnya terbatas, penumpang yang naik juga tidak banyak
"Terserah mau terlambat atau tepat waktu, yang penting datang"
Begitu prinsipnya jika waktu yang ditentukan sudah mepet. Walau begitu, (Name) bukan tipe orang yang suka menunggu
Jadi (Name) akan selalu tiba lima hingga sepuluh menit lebih cepat dari waktu yang ditentukan, untuk sekedar bersantai maupun menikmati menit terakhir
Perhatian untuk semua penumpang, tujuan berikutnya akan segera sampai. Mohon diperhatikan barang bawaan agar tak ada yang terlupa, terimakasih
"Cepet juga"
(Name) turun, ia melirik jam tangan digital nya. "Jam setengah tujuh... Santai aja deh jalannya, berangkatnya jam tujuh lebih kok"
***
Sampai di bandara, (Name) langsung bergabung dengan sekolahnya yang sedang check in pasport.
"(Name), ambil nomor tempat duduknya" Ujar wali kelas (Name) sembari memberikan secarik kertas kecil yang diatasnya sudah tertulis dua buah nomor yang menandai tempat duduknya
"Ini... Saya duduk berdua atau sendiri?"
"Bertiga, sudah dipasangkan dengan nomor acak"
"Moga ga sama cewek cerewet" "Kalau begitu, bisa saya langsung masuk?"
"Bisa, ransel dan barang bawaan mu letakkan di 'bagagge drop' dulu. Oh ya, kemarin kamu bilang mau bawa papan selancar kan?"
"Iya, saya lipat dan masukkan di tas"
"Bisa dilipat?!"
"I-iya, kalau begitu saya duluan"
(Name) berjalan ke pintu masuk, ia segera mencari tempat duduknya. "Pas banget, deket jendela!"
Di dalam baru (Name) sendiri, yang lainnya sedang ber swafoto, mengobrol, dan mengecek barang barangnya
(Name) tentu saja sudah siap dengan semua keadaan, handphone dengan baterai penuh, charger, power bank, headphone, psp, note book, ipod, tablet, kamera digital nya, juga flashdisk berisi animasi favoritnya
Mohon perhatian kepada penumpang penerbangan ke daerah Sapporo agar segera menempatkan diri, saya ulangi, mohon perhatian kepada semua penumpang - Aoba Johsai High School - penerbangan ke daerah Sapporo akan segera dilaksanakan, dimohon agar segera menempatkan diri
Kebetulan liburan ini khusus kelas tiga yang akan mengikuti ujian akhir lalu mengikuti kelulusan, hal ini akan menjadi satu kenangan saat mereka pergi nanti"Ehm, permisi"
"Hm?" (Name) melepas headphone nya lalu menoleh ke arah sumber suara yang memanggilnya
"Aku duduk di sebelahmu"
"Eh? Oke?"
"Iwa-chan!! Tungguin!"
"Cepet Shittykawa!"
"Eh?"
"Eh kenapa?"
"Ehm, siapa namamu?"
"Oh, iya, Iwaizumi Hajime, namamu?"
"(FullName) hajimemashite Iwaizumi"
"Ha'i"
"Iwa-chan suka ninggal!"
"Kamu lama, ya ditinggal lah"
"Jahat"
"Kenapa Oikawa disini juga?" Tanya (Name)
"Oh, dia juga duduk disini"
"K-kenapa duduk disini? Nomornya disini? Atau bagaimana?"
"Nomornya memang disini, harusnya aku yang ga duduk disini. Tapi Oikawa ngerengek minta dipindahin"
"Susah ya jaga Oikawa"
"Bener banget"
"Heee! Kalian jahat banget bicarain orang yang jelas jelas duduk di sebelah kalian!"
"Oh, ada orangnya ternyata"
***
Selang sepuluh hingga dua puluh menit, pesawat mulai lepas landas. Nampak keadaan dalam pesawat yang 'tenang tenang berisik' menghiasi perjalanan yang ada
"Iih, kok dia lagi sih yang duduk di deket Oikawa?!!" "Mana dipepet dua laki lagi!" "Komuknya selalu aja sok sok an, gatau rasa bersyukur emang"
Yah, fans Oikawa mulai bergeming lagi. Merasa iri pada (Name) yang selalu mendapat keberuntungan double
"Cih" Decih (Name) pelan yang tentu saja masih bisa didengar oleh Iwaizumi dan Oikawa
"Hei, tidak sopan membicarakan orang yang tidak bersalah" Ujar Iwaizumi pada fans Oikawa yang kebanyakan bicara tadi
Singgungan itu membuat keadaan menjadi sedikit lebih tenang dari pada saat awal berangkat
"Thanks" Balas (Name)
Iwaizumi mengangguk mengiyakan sedangkan Oikawa sedang sibuk dengan kamera handphone nya yang akan menangkap gambar mereka
"Iwa-chan, (Name), bilang 'chese'!"
"Aku ga suka difoto"
(Name) memalingkan wajahnya, memakai headphone nya dan mulai mendengarkan musik
"Satu aja (Name), ya? Ya? Yaaaa?"
"Ck, cepetan"
"Satu, dua..."
Ckrekk!
"Oikawa-san! Ayo foto bersama kami!" Ujar seorang anak perempuan, siapa lagi jika bukan pemuja wajah Oikawa?
"Oh? Terimakasih, tapi maaf kita tidak bisa melakukannya, ini sedang di dalam pesawat"
"O-oh, baiklah... Tidak apa apa..."
"Cih, kenapa harus dengan anak idiot itu? Banyak gadis yang lebih baik dan cantik daripada nya. Benar benar..."
Kali ini yang berkata adalah gadis bernama Hikaru, ia menyukai dan menjadi fans setia Oikawa. Kemana pun Oikawa pergi, pasti diikuti
Sepertinya mulai saat ini Hikari akan menanamkan dendam pribadi pada (Name), kepalanya saja sudah menguap hanya dengan melihat wajah (Name)
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
عشوائي⚠TRAUMATICK WARN⚠ Beberapa char mungkin ooc, maafkan saya Bahasa campur aduk, baku, tidak baku masuk semua TvT Sebenernya mau dibikin pendek, tapi takut ga nge feel ©Haikyuu by Haruchii Furudate © ? × Reader Ongoing Story! Super slow up! Part not se...