Ketujuh

446 43 0
                                        

Dua minggu telah berlalu, sekarang saatnya Sinbi untuk berangkat ke Korea menggunakan pesawat Korean Airlines, siswa yang mengikuti program ini sekitar 18 orang, yang di bagi menjadi 4 kelompok,

Kelompok 1 berangkat senin minggu lalu, selisih 2 hari kelompok 2 berangkat, kelompok 3 berangkat 3 hari setelahnya, kelompok Sinbi berangkat Kamis, penerbangan kedua, sekitar jam 9 pagi.

Kelompok Sinbi yang terdiri dari Yerin dan Yeri, mereka menunggu di waiting room bersama Yuri, orangtua Yeri sudah berada di Korea seminggu lalu, orangtua Yerin juga. Jadi mereka akan berangkat ke Korea dengan orangtua Sinbi. Pramugari sudah mengumumkan keberangkatan, mereka semua yang menuju ke Korea segera masuk pesawat dengan tertib.





6 jam berlalu....





Pesawat yang ditumpangi oleh Sinbi, orangtua, dan teman-temannya sudah mendarat di Bandara Internasional Incheon. Sebelum itu Yuri sudah memberitahu Taeyon untuk menjemputnya, mereka berempat keluar dari gate 3, sambil menarik koper masing-masing, tapi Yuri belum melihat batang hidung sahabatnya itu, dan berakhir menunggu.

Yuri yang merasakan haus di tenggorokannya, berdiri dari duduknya dan pergi membeli minuman untuk dia dan anak-anak.

" Pih, mau kemana? " Tanya Sinbi, Sinbi sedikit bingung, suasana 10 tahun lalu berbeda dari sekarang, jadi dia sedikit takut.

" Ohh papih mau beli minum, kalian emang gak haus? " Tanya Yuri.

" Ahh yaudah cepet pih" Suruh Sinbi.

Selang 10 menit, Yuri sudah kembali dengan membawa satu kantong minuman dingin,

" Loh kemana Yerin sama Yeri? " Tanya Yuri sambil menyodorkan minuman dingin kepada Sinbi.

" Mereka udah dijemput orangtua mereka, papih lama sih padahal orangtua mereka mau ketemu papih, tapi aku bilang tadi papih mungkin masih lama, lagian mereka juga kayak pada sibuk. Jadi aku suruh duluan" Kata Sinbi dengan tangan kanannya menerima botol dari papih nya.

" Perasaan cuma sebentar deh papih tadi, yaudah kapan-kapan aja heheh" Kata Yuri, sebenarnya Yuri memang sengaja tidak ingin bertemu dulu dengan kedua orangtua Yeri dan Yerin, karena takut Sinbi tahu sebelum waktunya.

Sambil menunggu mereka berkeliling di bandara, Yuri menjelaskan beberapa pertanyaan yang dilontarkan sang anak kepadanya, di tengah perjalanan ada seorang pria berkulit putih, mata monolid, dan berkacamata membawa kertas karton berukuran sedang dengan nama Sinbi di tengahnya, pria itu berjalan mendekat ke arah Sinbi dan Yuri.

" Permisi, apa benar adik ini dengan nama Erglad Eunbi Kwon? " ( dalam bahasa Inggris, males ngartiin),

" Ahh iya benar, bapak bisa menggunakan bahasa Korea agar lebih nyaman" Kata Sinbi dan dibalas anggukan oleh pria tersebut.

" Baiklah kalau begitu, saya dari International Culture University, datang kesini memang diperintahkan untuk menjemput Eunbi~ssi, agar langsung bisa ke asrama kampus sebelum diantarkan ke orangtua angkat. Kita akan mempelajari beberapa sifat dan perilaku dari anda, agar bisa memilihkan orangtua yang pas dengan kepribadian anda Eunbi~ssi" Jelas pria ini panjang kali lebar kali tinggi segitiga prisma.

" Dengan bapak? " Tanya Yuri mengintrograsi, dia takut bapak ini akan menculik anaknya.

" Oh nama saya Shin Heun Hoo pak, ini kartu nama saya" Kata Pak Shin sambil menyodorkan kartu nama kepada Yuri.

" Oh baik Pak Shin, maaf merepotkan sudah menunggu dari tadi, maaf sekali lagi pak" Kata Yuri.

" Gapapa pak, saya tadi juga dipintu keluar saja, tidak berinisiatif untuk keliling mencari Eunbi~ssi" Ucap Pak Shin.

Only Eighth Sense!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang