Kelimabelas

456 48 0
                                        

   Sinbi sampai dirumah Yuri, yang sudah diberitahu sebelum dia berangkat tadi, rumah yang lumayan besar untuk seseorang yang tinggal sendiri, Sinbi berdiri di pagar rumah 2,5 meter tingginya, menggoyangkan pagar tersebut berharap ada yang mendengar kedatangannya,

     " Permisi...... Ada orang" Teriak Sinbi sopan, eh tapi kenapa Sinbi harus sopan, kan ini rumah papih nya, dan setau Sinbi pak Jang dan Bi Jang juga disini, akhirnya Sinbi memutuskan memanggik pak Jang,

     " Pak JANG!!!! " Teriak Sinbi keras!, dari arah garasi terlihat seseorang berbadan besar tengah berlari kearah pagar menuju Sinbi,

     " Emm maaf, dengan siapa ya? " Tanyanya,

     " Ohh saya mau tanya, ini benar dengan kediaman Kwon Yuri? " Tanya balik Sinbi,

     " Ahh benar ini rumah tuan Yuri, dengan siapa? Dan bagaimana anda tau Tuan saya? " Tanyanya lagi,

     " Ohh saya Erglad Eunbi, bisa saya bertemu dengan Pap.... Ehh Tuan Kwon Yuri? " Sinbi,

     " Tuan saya lagi beristirahat anda bisa kembali esok hari" Suruhnya,

     " Tapi pak, ini penting saya harus bertemu dengan Tuan Yuri! " Sinbi,

     " Aduh tapi saya gabisa buat keputusan, Tuan Yuri saat beristirahat tidak ada yang boleh mengganggu, anda boleh pergi sekarang maaf! " Tegasnya,

     " Please lah pak, ini tuh penting.... Demi kemaslahatan bersama saya dan bapak! " Desak Sinbi agar boleh masuk,

     " Maaf dek gak bisa! " Sentaknya,

     " Please pakk" Kata Sinbi menggunakan puppy eyesnya.

   Pak Jang yang mendengar keributan diluar, keluar untuk melihat keributan, sampai di depan pintu rumah Pak Jang berlari, dia terkejut atas kedatangan nona muda di rumah Yuri, dan memutuskan untuk melerai mereka,

     " Hei ada apa ini! " Sentak Pak Jang,

     " Ahh maaf boss, anak ini ingin bertemu tuan Yuri, saya sudah mencoba mengusirnya tapi dia tetep kekeh ingin bertemu! " Jelas kang usir ini,

     " Ahh kalau begitu kenapa, kamu gak ngasih dia mau masuk? " Ucap Pak Jang, yang tadi udah di kode Sinbi untuk mengikuti dramanya,

     " Ah yee?? Tapi?? Boss??? Bukankah Tuan Yuri tidak ingin diganggu saat beristirahat?? " Tanya ragu-ragu kang usir,

     " Ah sudahlah biarkan dia masuk, dia bisa membuatmu tak makan setahun kalau kamu tak membiarkan dia masuk!!" Frontal Pak Jang,

     " Ayo adek masuk! " Ajak Pak Jang, kang usir yang takut kalau tak bisa makan setahun pun membukakan pintu gerbang, dan membungkuk 90° dan meminta maaf kepada Sinbi, Sinbi yang tak suka ketika orang yang lebih tua harus hormat, menarik bahu kang usir tadi,

     " Ah pak, santai aja, orang itu terlalu berlebihan! Semangat kerja!! " Kata Sinbi menyemangati, dan berlari mengekor Pak Jang, setelah sampai di ruang tengah,

     " Nona muda suka banget drama? " Sindir Pak Jang,

     " Ahahah... Cuma ngasah akting aja si Pak, papih mana Pak? " Tanya Sinbi,

     " Tuan Yuri, lagi makan di ruang makan, mau bapak antar?" Kata Pak Jang,

     " Ohh boleh tapi kita ngendep- ngendep ye Pak! " Pinta Sinbi, dibalas anggukkan oleh Pak Jang, setelah Sinbi melihat Yuri makan sendiri dan hampir selesai dia mengendap-endap di belakang Yuri, dan

boom...

     " Gausah kagetin papih.. Dek!! Kamu kira papih gatau kamu mau ngagetin papih " Ucap Yuri tiba-tiba, Sinbi benar-benar lupa papih nya punya kepekaannya diatas rata-rata,

Only Eighth Sense!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang