Keduapuluhtujuh

448 48 10
                                    

   Sinbi pulang hampir tengah malam, dan dia masih berada di rumah Tiffany sampai sabtu, karena Tiffany melarang dia keluar kalau mukanya masih babak belur, Sinbi juga sudah minta izin dengan Halmoni Jung dengan alasan mau diajak liburan sama orangtuanya, gak mungkin Sinbi bilang dia habis dihajar sama Tyler, yang notabene nya calon menantu keluarga Jung, bisa diusir Sinbi kalau bilang kayak gitu.

   Sinbi masih pundung sama papihnya, sejak keluar dari restoran dia masih gak mau berbicara dengan papihnya,

     " adek, bicara sama papih dong, masak di diemin aja sih? " kata Yuri,

     " hmm" jawab Sinbi dengan deheman,

   Yuri menggeleng kepala nya pelan, memilih fokus dengan jalanan, tak sampai 30 menit mereka berdua sampai di kediaman Taeyeon, Sinbi turun dan membanting pintu mobil Yuri, berjalan cepat masuk kedalam rumah, Yuri sekali lagi hanya menggeleng dengan kelakuan anaknya yang hampir sama dengan ibunya itu.

   Taeyeon yang berada di ruang TV itupun kebingungan, gak biasanya Sinbi itu pulang marah-marah apalagi sama Yuri, biasanya mah manja banget, Taeyeon terkejut kembali setelah Sinbi masuk ke kamarnya dan membanting pintu kamarnya,

     " aisshh... Kaget... Gua! " monolog Taeyeon, Taeyeon melihat Yuri berjalan santai dengan menenteng jasnya,

     " adek kenapa Yul? " tanya Taeyeon,

     " hah.. Ngambek....... Gua mau tidur Taeng, jangan ganggu gua" jawab Yuri singkat, meninggalkan Taeyeon yang linglung,

     " anak sama bapak sama aja!, tidur ajalah gua.... Kasian my Phany... Sendiri " monolog Taeyeon, dan pergi dari ruang TV setelah mematikannya.

   Pagi menyambut dengan hangat, sinarnya masuk ke  rumah-rumah lewat jendela, Tiffany sudah berada di dapur sejak tadi, menjadi perempuan pertama dan satu-satunya yang bangun saat matahari belum menampakkan wujudnya,
  
   Tiffany sudah memasak banyak hidangan untuk sarapan keluarganya, Taeyeon melihat calon istri nya yang tengah fokus memasak, segera menghampiri Tiffany dan memberi pelukan paginya,

     " morning... Taetae...... " sapa Tiffany yang masih fokus memasak,

     " pagi... Calon Istri ku... " sapa balik Taeyeon,

     " siapa calon istri mu, Tae? " tanya Tiffany menggoda,

     " hah? Gatauu kecoa sebelah kamu kali " jawab Taeyeon sekenanya,

   Keduanya memang suka menggoda satu sama lain, sampai kadang-kadang mereka bertengkar karena godaan yang dilontarkan mereka sendiri.

   Dari arah tangga, Sinbi sudah berkacak pinggang melihat kemesraan kedua pasangan yang belum sah agama dan negara ini, ' bisa bisanya gitu yaa.... Untung bukan di Indonesia, udah di cibir tetangga kali nih',

     " ekhemm...... " dehem Sinbi yang mendekati Taeyeon dan Tiffany, tapi mereka tak menggubris kedatangan Sinbi, atau lebih tepatnya gak tau kalau Sinbi datang,

     " ekhemmmmm...... " dehem Sinbi sekali lagi dengan menambah volume suaranya, Taeyeon merasakan atmosfer dibelakang punggungnya mulai dingin, dia berusaha mengumpulkan nyalinya untuk melihat kebelakang, perasaan Taeyeon buruk sangat buruk,

     " ehh my baby Sinbi.. Good morning baby.... " sapa Taeyeon setelah membalikkan posisi badannya yang tadinya masih memeluk bagian belakang Tiffany,

     " huh?.... Ngapain nyapa-nyapa? " sewot Sinbi,

     " huh baby..... K-k-kan pi-pi-pih cuma nyapa doang" gugup Taeyeon, Tiffany yang menyadari suara Taeyeon yang terputus-putus, akhirnya membalikkan badannya dan menatap Taeyeon, setelah itu menatap Sinbi,

Only Eighth Sense!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang