PART INI PANJANG GA GESS PELAN-PELAN BACANYA..... GUA TAU KALO BACA PANJANG ITU MALES, TAPI KALO BACA PENDEK YA GAK ENAK NGEGANTUNG JADINYA....... SEBAGAI PENEBUSAN KESALAH AING YANG DI PART 1- 30 AN TERKESAN PENDEK, YA GUA PANJANG IN, TAPI MAAF SEBELUMNYA KALO BACAANNYA GAK SESUAI DENGAN APA YANG DIPIKIRAN KALIAN!!!!
SALAM HANGAT KL TERSYINTAH
***************(P*RN), (DOSAANJR) ***************
Jessica saat ini tengah bingung pasalnya, Luna yang harusnya ikut untuk pertemuan dengan beberapa investor yang sebelumnya sudah digaet Yuri di Jerman, malah tidak bisa karena ibunya tiba-tiba opname di Rumah Sakit, Jessica dapat mengerti karena memang Luna anak satu-satunya ibunya.
Tapi, sekarang yang ada di pikiran Jessica hanya siapa yang harus menemaninya, karena sudah biasa bussiness tripnya didampingi sang sekretaris, mau ngajak Jennie gak mungkin karena dia hamil muda, ngajak Solar juga gak mungkin dia sudah Jessica kirim ke Itaewon untuk menindaklanjuti proyek cabang disana, sedangkan Rose itu sangat tidak mungkin, meskipun dia bisa bahasa Inggris dengan baik karena pernah tinggal di Australia, tapi ya gitu, mau bagaimana lagi dia pilihan satu-satunya Jessica saat ini.
Jessica bangkit menuju ruangan Rose yang berada tak jauh dari ruangan nya, Jessica membuka pintu ruangan Rose yang tadinya sangat berisik dan penuh tawa yang menggema seketika langsung diam saat melihat Jessica membuka pintu,
" ahh maaf, sepertinya saya mengganggu kegiatan kalian, Rose bisa keluar sebentar saya ingin bicara denganmu " titah Jessica langsung keluar karena keadaan menjadi Awkrwad saat ada Jessica didalam, Lim yang sedari tadi menahan nafas akhirnya dapat bernafas lega sambil mengelus dadanya,
" ahhh lo ngerasain atsmosfer itu Rin? " tanya Lim pada Yerin, Yerin mengangguk pelan dia juga sedikit panik saat Jessica tiba-tiba masuk, Rose terkekeh sampai dia menampol punggung Lim yang kokoh itu,
" lo jan ngadi-ngadi deh.... Yaudah gue keluar dulu... " kata Rose sedikit membela Jessica, memang Jessica itu dingin tapi kalo dikenal lebih dekat dia sangat lembut selembut sutra, bahkan dia bisa robek hanya dengan hembusan angin.
" ada apa nyonya? " tanya Rose yang sudah di depan ruangannya bersama Jessica, Jessica tampak berpikir kalimat apa yang sesuai untuk Rose yang sedikit load ketika diajak berbicara, tapi jangan salahkan soal debat dan mengambil hati para investor pasti perusahaan Jessica memilih Rose untuk itu, selain cantik dia begitu sangat memikat. Jessica menatap Rose yang kebingungan,
" mmh..... Begini Rose, kamu taukan kalo Luna hari ini sampai gak tau kapan dia ga bakal masuk, karena ibunya yang sakit,.. " kalimat Jessica tergantung, Rose menaikkan alisnya,
" jadi??? " tanya Rose yang penasaran,
" sebenarnya saya juga gak ada pilihan selain kamu, jadi saya ingin meminta kamu untuk ikut saya ke pertemuan di Jerman, apa kamu bisa? " tanya Jessica hati-hati,
" kapan? " tanya Rose tak ada beban, Jessica yang mendapat secercah harapan dari Rose akhrinya tersenyum,
" eumm..... Di jadwalnya sih senin minggu depan, kamu bisa? " tanya Jessica, Rose tampak berfikir mengingat jadwalnya 4 hari kedepan, matanya seperti mengaduh tandanya dia ada sebuah jadwal yang tidak bisa dibatalkan,
" owhh........ Bagaimana ini..... " gumam Rose, yang sebenarnya Jessica juga gak tau maksudnya,
" ada apa Rose? Apa kamu gak bisa? " tanya was-was Jessica, kalau sampai Rose gak bisa dia mau ngajak siapa lagi,
" ommhh maaf Nyonya, sepertinya saya gak bisa deh, soalnya unnie saya baru pulang dari Australi hari itu, jumat ini juga saya bakal ngasih surat ijin cuti 2 hari, maaf Nyonya bukannya saya gak mau tapi..... " kata Rose terpotong,
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Eighth Sense!
Fanfiction" Aku tak membenci ibuku, aku hanya ingin aku ada di dekatnya itu saja, apa salah? "- Kwon Eunbi " Aku... aku... aku hanya mencintai..... "- Jessica Jung " Anakku adalah anakku"- Kwon Yuri Cuma mau bilang kalo gak sreg baca jangan baca ya, gak maksa...