Kesembilan

464 45 0
                                        

Di tempat lain...

   Yuri tengah menikmati pemandangan malam di sungai Han, dia berbaring di hamparan rerumputan menatap langit yang seakan tahu sekarang dia tak baik-baik saja, dia mendengar semua kata hati Sunny.

   Selama ini Yuri telah berusaha melupakan segala tentang Jessica, mendengar namanya saja sudah membuat pertahan Yuri selama ini runtuh, apalagi mendengar dia sudah memilih jalan hidupnya, berat memang saat orang yang kita cintai harus rela kita lupakan, tapi Yuri tidaklah bodoh ketika takdir tidak searah dengan keinginan kita, dia harus menemukan takdir yang lain misalnya kebahagiaan anaknya mungkin.

   Tentu saja Yuri harus membahagiakan anaknya, dia adalah darah dagingnya, sungguh kejam kalau Yuri tak membahagiakannya! Cukup saat dia kecil dulu. Di saat yang bersamaan, bintang jatuh bukankah kata orang saat kita melihat bintang jatuh semua yang kita harapkan akan terkabul, Yuri pun menautkan tangannya satu sama lain, memejamkan mata, dan membuat permohonan,

     " Ya Tuhan, jika ini jalannya yang baik aku ikhlas, tapi jika ini jalan yang salah untuknya kembalikan dia kepadaku, aku ingin bahagia dengannya dan anakku, aku berjanji untuk menjaganya, tapi jika aku mati temukanlah dia dengan orang yang benar-benar baik" Kata Yuri dalam hati.

     " Amien" Ucapnya.

   Hari sudah malam tapi tak mengurangi niat Yuri melihat lebih jelas dan terangnya langit malam, dia tak menyadari ada seseorang yang dari tadi memperhatikannya dari kejauhan, orang itu mendekat dan menyentuh pundak Yuri dari belakang.

     " Yul... " Katanya lembut.

     " Sica~ah" Tebak Yuri.



Back Taeyeon and Friend


     " Hah masalah ini yang seharusnya dari lama gua mau bicarain" Kata Sooyoung.

     " Tapi gak berani ngomong ke kalian, karena kita pernah bertengkar dulu, sampai gua dulu putus 6 bulan sama Bunny" Lanjutnya.

     " Gua tau Tae, tapi gua ga bisa tanya langsung ke Jessica, lu lupa dia gak bakalan ingat kenangan 2 tahun sebelumnya sejak bayinya lahir. Pernah gua tanya, dia langsung drop 3 hari, gua bener-bener takut tanya lagi" Sunny.

     " Hnng, gua masih cari tau juga kenapa dia tiba-tiba hilang ingatan kayak gitu, dan saat dia ngelahirin pas gua ke rumah sakit bayi nya udah ngga ada gitu aja, katanya udah dinyatakan meninggal sama rumah sakitnya. Dan dari pernyataan itu gua gak nyari lebih lanjut" Lanjut Sunny.

     " Anaknya lahir, terus mati gitu? " Tanya Yoong yang masih melanjutkan makannya.

     " Iyaa setau gua gitu" Jawab ragu-ragu Sunny.

     " Enggak gitu, nah kan gua kepo tuh pas itu kenapa kok jadi gini gitukan, gua cari tau, ternyata anaknya itu belum mati dia di bawa pergi Uncle Jung, karena Tyler itu mau bunuh tuh anak kalau Uncle Jung gamau bunuh dia, nahh masalah ini gua udah omongin sama Sunny dan saat itulah terjadi perang badar antara gua sama Sunny" Timpal Sooyoung.

     " Hnng Youngie a, Tyler itu baik lo" Ucap Sunny dengan mendelikkan mata.

     " Iya sayang baik, aku gamau lagi kita perang, aku gamau karena hubungan orang lain, hubungan kita jadi korbannya" Kata Sooyoung lembut, yang dibalas anggukan 4 orang yang mendengarkan mereka tadi. Sunny yang mendengar perkataan kekasihnya itupun menjadi salah tingkah, uh dasar bucin.

     " Dan setelah gua cari tahu lebih lanjut dia emang belum meninggal, Uncle ngebawa dia ke Panti Asuhan pulau di Pulau Jeju, nah setelah dia umur 2 tahunan dia di adopsi orang dan dibawa, setelah itu gua bener hilang kontak sama dia" Jelas Sooyoung.

Only Eighth Sense!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang