BAB LXXIV: I'm Demon

2.6K 273 37
                                    


I'm Demon

Gadis yang dirinya kira bernama Luna sebenarnya bernama Erza, dan misinya mengawasi hutan terlarang selama ini adalah untuk memperlancar rencana pembunuhan gadis itu.

Mengetahui kenyataan pahit bahwa dirinya secara tidak langsung sudah menyebabkan ini semua, Amon marah kepada dirinya sendiri. Berjalan pulang kerumah dengan wajah frustasi, Amon mengambil beberapa senapannya sekaligus lalu pergi meninggalkan rumahnya lagi.

Dengan wajah datar pria itu memasuki markas, tempat kerjanya selama ini. Dapat Amon lihat dengan jelas wajah bahagia mereka setelah membunuh gadis itu, mendatanginya dengan wajah senang menawarkan beberapa minuman untuk merayakannya.

Tertawa getir, tanpa adanya aba aba Amon menembak semua rekan kerjanya tanpa tersisa seorang pun malam itu. Tidak terkecuali seorang wanita yang sudah membayarnya dalam jumlah besar untuk membunuh Erza.

Ia ingat ketika dirinya menguliti wanita itu dalam keadaan hidup, lalu membiarkannya merayap dilantai dengan keadaan menggenaskan. Menatapnya sambil tersenyum, Amon menjatuhkan lilin juga lampu disisi ruangan sambil mengikuti wanita itu.

Api mulai membakar rumah itu secara perlahan disaat dirinya dengan santai berjalan mengikuti wanita yang merayap dibawahnya sambil berteriak keras meminta tolong.

"Bernyanyilah! Buat gadis kecilku senang, kau harus menghibur tangisnya sekarang"

Rancaunya dikala itu, lalu menginjak lutut wanita itu hingga suara retakan terdengar menggema dibalik api yang melahap hampir setengah rumah. Membuat wanita itu semakin berteriak kesakitan juga mengatakan maaf disaat Amon sudah menulikan telinganya.

Membiarkan wanita itu terus merayap, Amon berjalan pergi dan duduk diam didepan pintu. Menatap datar saat api mulai membakar tubuh wanita itu hingga tidak sadar jika ada seseorang yang berdiri disampingnya.

"Kau kejam sekali, wanita itu masih terikat kontrak denganku"

Dan orang itu adalah Luis, seorang pria yang lebih menyebalkan dari wanita manapun. Amon bahkan tidak meminta saat tiba tiba Luis menjelaskan hal tentang siapa dirinya, kotrak, dan apapun itu yang membuat Amon ingin sekali menjahit mulutnya agar diam.

Namun setelah mendengarkan dongeng tidak jelas yang Luis ceritakan dan melihat keadaannya sekarang, keluar hidup hidup dari tempat ini hanya akan membuatnya mati keesokan harinya. Amon pikir itu hanya akan menunda kematiannya saja, maka dia menjawab perkataan Luis.

"Kalau begitu, aku ingin membuat kontrak denganmu. Bisakah kau menghidupkan gadis bernama Erza dibayar dengan nyawaku, selain itu kau bisa mengambil apapun yang tersisa dari tubuhku terserah untuk apa"

Ucapnya dikala itu tanpa pikir panjang, bangkit menyahut sebuah pedang yang tergantung didinding lalu memotong kepalanya sendiri tanpa perlu tau Luis akan berbohong atau tidak dengan semua ucapannya.

Dan tanpa Amon ketahui, Farks juga melakukan hal bodoh yang sama seperti dirinya lakukan melalui bantuan Carl, namun satu hal yang berbeda disini adalah pria itu tidak mati sepertinya karena Carl hanya mengambil separuh dari umur panjang milik Farks.

Itulah yang menyebabkan pria itu tertidur panjang sampai sekarang, tapi akibatnya secara tidak langsung memberikan semacam kutukan kepada pack ini. Bahwa semua yang tinggal dipack tidak akan bisa keluar melewati kabut dan akan terus abadi apapun keadaannya jika Farks tidak membuka mata.

Amon tau jika semua itu adalah hukuman yang Carl berikan karena sudah menelantarkan gadis yang mereka sebut aneh setiap harinya, padahal mereka sendiri tau jika gadis itu adalah calon Luna mereka. Sedangkan dirinya mendapatkan hukuman untuk kembali hidup dengan tanpa memiliki perasaan, sebagai Demon Guard.

Sniper Mate: Demon BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang