10 ✓

2.5K 249 11
                                    

Happy Reading-!!♡






















Haechan merebahkan tubuhnya di kasur dengan nyaman. Cukup lelah dengan perjalanan yang cukup memakan waktu yang lama, padahal dirinya hanya duduk dan berdiam diri saja.

Haechan mencoba memejamkan matanya sekejap, mencoba berfikir apa yang akan terjadi kedepannya nanti disini. Haruskah? Tidak tidak untuk sekarang.

Ternyata Jung Jaehyun yang kelihatannya lemah tidak berdaya dengan kekuasaan keluarga Hamada, cukup berani membuat keluarga Hamada takluk pada keluarga Jung. Masih menjadi misteri, Jaehyun ini sebenarnya siapa.

Padahal jika dipikir-pikir masalahnya hanya sepele. Penghianatan yang dilakukan putri sulung keluarga Hamada- Mina, pada Jaehyun, lalu wanita itu mengaku-ngaku mengandung anak Jaehyun.

Sebuah kesalahpahaman yang di besar-besarkan itu berdampak besar. Tapi api tidak akan cepat membesar jika tidak ada yang memberi sumbu terlalu banyak, pasti ada dalang dari semua ini. Sesuatu pasti memiliki alasan juga untuk dilakukan.

Haechan masih tidak paham pemikiran orang-orang kaya ini.

Ceklek.

Terdengar pintu terbuka, pandangan Jaehyun langsung tertuju pada Haechan, lalu Jaehyun tersenyum melihat kesayangannya itu tengah berbaring dengan nyaman, Jaehyun pun berjalan mengarah pada Haechan.

"Sayang, kenapa belum tidur hm? Kau tidak lelah?" Haechan menggeleng, mengangkat kedua tangannya kode ingin meminta pelukan hangat pada Jaehyun.

Jaehyun terkekeh lalu mendekap tubuh ramping itu, mengusap kepala Haechan, sesekali mengecup dahi sang kekasih.

"Sayang kenapa kamu sangat menggemaskan sekali."

"Aku tidak tahu, Hyung terus mengatakan itu, aku tampan bukan manis."

"Kau ini manis sekali, dan jangan lupa untuk terus berkaca dan melihat seberapa manis dirimu ini."

Bohong jika pipi Haechan tidak merona, nyatanya sekarang ia membenamkan wajahnya pada dada Jaehyun. Dirinya malu sungguh.

"Hyung, kita akan memulai semua ini darimana? Kau tau bukan semakin cepat masalahnya selesai semakin cepat pula kita untuk pulang."

"Hyung akan mulai dengan menikahi dirimu? Bagaimana?"

Haechan pun mendongak lalu memukul pelan bahu sang kekasih, lagi-lagi dia dibuat malu.

"Hyung aku serius."

"Hyung juga serius sayang, tapi nanti. Untuk sekarang Hyung dan teman-teman Hyung akan merencanakan semuanya dengan matang dan kau tidak harus tau tentang itu, hm? Yang aku butuhkan pada dirimu adalah kau selalu hadir dihidup Hyung dan tidak meninggalkan Hyung " jelas Jaehyun panjang.

Haechan mengangguk paham, namun rasa khawatir juga tidak luput dalam hatinya. "Tapi Hyung, jangan melakukan sesuatu yang berbahaya, aku mohon." Tatapan memelas ia layangkan pada Jaehyun.

Melihat tatapan itu, Jaehyun mengeratkan pelukannya pada Haechan. Sejak kapan ia menjadi selemah ini hanya karena tatapan memelas seorang pria manis.

Semua yang ada pada kekasihnya ini sangat candu. Sikapnya, bibirnya, senyumnya, segalanya. Dan rasanya Jaehyun akan mati jika semua itu hilang dalam hidupnya.

Dan ia tidak akan pernah terjadi, Haechan tetap akan menjadi miliknya.

Meskipun takdir yang memisahkan mereka.

...


















Jaehyun, taeyong, Yuta dan Johnny saat ini sedang duduk disebuah sofa di ruangan Jaehyun. Saat ini sudah tengah malam, tentu saja Haechan sudah tertidur. 10 menit yang lalu kekasihnya itu tertidur pulas.

Love? (Jaehyuck) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang