12 ✓

2.2K 233 31
                                    

Happy Reading-!!♡




















Semua orang panik saat ini, tak terkecuali Jaehyun. Kesayangannya saat ini sedang berada di rumah sakit, terbaring lemah karena menurut diagnosa dokter, Haechan keracunan makanan.

Jaehyun tidak bisa berfikir jernih sekarang, belum genap seminggu ia di Jepang, keluarga Hamada itu sudah berbuat nekad, apalagi pada miliknya.

Ingin marah dirinya tidak bisa, keluarga sialan itu bergerak terlalu cepat, bahkan melancarkan segala rencana saat keadaan sedang ramai pun mereka berani.

Rasanya Jaehyun saat ini menjadi orang paling lemah yang pernah ada, dirinya merasa gagal.

"Jaehyun, jangan terlalu banyak berfikir dan terlarut dalam kesedihan, Haechan mu sekarang baik-baik saja aku jamin itu." Ujar Ten menasehati teman suaminya itu.

Jaehyun hanya menunduk, namun mendengar semua nasehat Ten membuat pembalasannya pada keluarga Hamada semakin besar. Ia tidak mau bermain-main lagi sekarang.

Sedangkan di sisi lain Asahi saat ini sedang menangis menyesali perbuatannya yang terpaksa karena kakak tirinya itu.

Semua ini karena Mina, ia tahu tapi tidak bisa berbuat apapun. Suaminya, Yoon Jaehyuk berada ditangan ayahnya yang sangat kejam itu, ingin rasanya meminta bantuan pada tuannya, Jaehyun. Tapi lidahnya seolah kelu.

"Maafkan saya tuan Haechan, saya bersalah disini. T-tapi saja juga bingung, saya bodoh." Gumam Asahi sambil menangis.

Berdoa agar Haechan menjadi lebih baik terus Jaehyun lakukan, sembari mengusap pelan tangan lembut itu, dirinya ingin menangis, tapi ia tidak mau terlihat lemah.

Jari itu perlahan bergerak, pertanda sang empu akan membuka mata. Dan benar saja, Haechan siuman.

Dengan menekan tombol, dokter pun masuk untuk memeriksa keadaan Haechan.

"Syukurlah keadaannya semakin membaik, tetapi saya sarankan untuk tidak memakan makanan yang berat terlebih dahulu. Kalau begitu saya permisi." Jaehyun membungkuk tanda terimakasih lalu berjalan menghampiri Haechan yang sedang melihatnya juga.

"Sayang, maafkan Hyung. Hyung tidak becus menjagamu, belum lama kita ada disini, dirimu sudah terluka."

Haechan tersenyum lembut lalu mengangguk. "Ini semua bukan salah Hyung kok, ini kecelakaan."

"Haechan, apa lebih baik dirimu pulang ke Korea hm? Biar Hyung selesaikan semua ini sendiri. Aku tidak ingin kesayanganku ini masuk dunia berbahaya."

"Aku akan selalu bersamamu, apapun yang terjadi."

Jaehyun mencium dahi Haechan lembut, menyalurkan seluruh cintanya hanya untuk pria manis itu.

"Syukurlah Haechan sudah sadar, astaga aku panik sekali saat dia tiba-tiba pingsan." Ucap Winwin saat masuk ke ruang rawat VVIP Haechan.

Haechan hanya tersenyum menanggapi ucapan teman kekasihnya, ah sangat lucu. Ingin tertawa tapi perutnya sangat sakit.

Pandangan Haechan yang awalnya pada teman-teman Jaehyun beralih pada Asahi. Entah kenapa Asahi seperti menatap sendu dirinya.

"Asahi, kenapa kau menangis? Kau menangisi apa? Kemarilah." Ucapan Haechan membuat semua orang disana diam, dengan perlahan Asahi menghampiri Haechan.

"Kau kenapa? Kau habis menangis ya?"

Asahi menggeleng. "Tidak tuan, saya eum hanya sedih anda tiba-tiba pingsan."

Love? (Jaehyuck) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang