26 ✓

1.5K 165 15
                                    

Happy reading-!! ♡

































"Hyung? Kenapa bangun? Membunuh? Kau salah dengar."

"Tidak, Hyung tidak bodoh. Lalu kenapa kau membawa nama Lee Taeyong?"

"Aku adiknya, dan soal membunuh baiklah aku akan katakan, aku akan bunuh keluarga Hamada, lalu aku juga akan lenyapkan Cha Eunwoo bagaimana?"

Jaehyun terkejut, "Adik? Kau adik Taeyong yang hilang itu? Lalu Hamada? Eunwoo?"

"Aku tahu Hyung mencari tau terus tentangku, jadi aku akan bicara sekarang." Haechan duduk disofa dengan Jaehyun mengikuti.

"Keluarga Hamada membunuh keluargaku saat pembantaian malam itu, lalu aku kecelakaan dan hilang ingatan. Tapi orang kepercayaan ayahku dulu datang sebelum aku bekerja di perusahaan mu."

"Tunggu, berarti sudah lama?"

Haechan mengangguk. "Aku baru tau Taeyong Hyung kakakku tadi, dan soal Eunwoo dia mantanku yang aku ceritakan." Jaehyun mengangguk paham.

Semua yang ia ingin tau terjawab sudah.

Jaehyun memeluk tubuh Haechan erat, orang yang ada dihadapannya ini sangat kuat. Bertahan hidup dengan begitu baik. Tanpa seorang keluarga disisinya.

"Lakukan sayang, kau kuat. Hyung akan selalu ada untukmu."

"Terimakasih. Hyung tidak perlu mengasihani ku seperti ini." Haechan terkekeh.

"Tidak, mana mungkin Hyung mengasihani orang sekuat dirimu. Kau keluarga Lee, dunia tau seberapa berpengaruhnya keluarga itu."

"Tapi aku tidak paham, kenapa keluarga ku yang dibunuh? Kenapa takdir ini terjadi, aku takut."

Terdengar isakkan disana, Haechan yang sebenarnya tidak mau menunjukkan semua ini kepada orang lain harus mengalah dengan keadaan. Pertahanannya runtuh lama-kelamaan.

Ia butuh pegangan, dan Jaehyun adalah orangnya. "Hyung akan selalu disini, besok pagi kita beritahu Taeyong kalau kau adiknya. Dia sudah mencarimu lama sekali."

Haechan mendongak dan tersenyum, ia bersyukur takdir mempertemukannya dengan Jaehyun. Jaehyun juga yang akan memperlancar balas dendamnya pada keluarga Hamada.

"Sekarang kita tidur, mungkin hari berat akan terjadi esok."

...











"Adikku? Haechan adikku?" Taeyong terkejut mendengar penuturan Jaehyun.

Jaehyun dan Taeyong sedang berada diruang tamu, niat hati ingin menikmati kopi di pagi hari, Taeyong malah mendapat kejutan yang benar-benar membuat ia terkejut.

"Hm, kecurigaanku benar. Haechan selalu tau semuanya, dan orang kepercayaan ayahmu lah yang memberi tahunya."

Tanpa berkata, Taeyong menuju dapur. Disana, Haechan, Ten dan Asahi tengah memasak diiringi tawa bahagia.

Taeyong yang melihat itu seketika hatinya menghangat, adik kecilnya selama ini ada dihadapannya. Rasanya ia ingin menangis sekarang juga.

Dengan cepat Taeyong memeluk Haechan dari belakang, menumpahkan rasa rindu yang terpendam sejak lama.

Ia ingat, dulu Haechan masih high school, masih kecil dan mungil dalam dekapannya.

Love? (Jaehyuck) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang