24 ✓

1.5K 150 2
                                    

Happy reading-!! ♡
















Terbangun dengan seluruh badan yang ngilu dan sakit. Haechan malas sekali beranjak dari kasur yang sangat nyaman ini. Tapi panggilan telepon membangunkannya, mau tidak mau ia harus beranjak.

Saat ia ingin mengambil handphone nya, lengan kekar Jaehyun memeluk perut rampingnya erat "sayang, siapa pagi-pagi menelepon?"

"Ryujin, aku angkat dulu." Haechan mengangkat panggilan dari Ryujin, tumben wanita gila itu meneleponnya pagi-pagi begini.

"Haechan, kau dimana?"

"Masih di Jepang, ada apa?"

"Aku sudah beritahu kalau Eunwoo adalah bosku kan? Dan dengan gila dia menawariku hal bodoh, dia ingin aku melenyapkan mu! Lalu, dia mengirimiku banyak mata-mata. Aku takut sekali."

Haechan bingung, ia ingin bicara blak-blakan. Tapi Jaehyun sedang menatap nya intens sekarang. "Kau, sabar. Tunggu rencana dariku. Nanti aku akan mengirimu pesan."

Tanpa menunggu jawaban Ryujin, Haechan menutup sambungan telepon. Dia tidak ingin Jaehyun tau semua sekarang. Biarkan ini semua berjalan apa adanya.

"Kenapa dimatikan? Rencana apa sayang?" Tanya Jaehyun bingung.

Haechan menggeleng. "Rencana ku nanti beberapa minggu lagi aku ingin mengelilingi Jepang bersama Ryujin ia begitu." Jawab Haechan agak gugup.

"Tiba-tiba? Kau kan tau sekarang banyak yang ingin menyelakaimu, kita disini bukan untuk liburan sayang."

"Aku tau, tapi aku ingin Hyung. Lagipula ini masih lama, Ryujin juga ada disini untuk bekerja."

"Baiklah, kalau begitu hyung mau mandi. Kau ingin mandi sekarang?"

"Iya, gendong aku presdir Jung. Pantat ku sakit sekali."

Jaehyun terkekeh, Haechan nya manja sekali. Tapi ia menyukai nya. Karena dia adalah Haechannya.

...








"Jaehyuk-ssi? Apa kau sudah merasa baik? Aku lihat kau sudah sangat segar dan sehat." Kata Yangyang saat akan menyimpan sarapan pagi untuk Jaehyuk.

"Iya, aku sudah sangat baik sekarang. Aku ingin cepat bertemu istriku, aku sangat merindukan dia."

Yangyang terkekeh, pria dihadapannya ini terlihat sekali sangat mencintai pria dengan nama Asahi itu.

"Baiklah, aku akan mengabari Kun Hyung. Apa kau boleh ke mansion tuan Jaehyun sekarang."

"Benarkah?! Terimakasih. Aku sangat berterimakasih kepada semuanya, karena sudah menolongku sekaligus menjaga Asahi ku.*

"Sama-sama. Kalau begitu makan sarapanmu. Aku akan kebawah lagi." Jaehyuk mengangguk sebagai jawaban, lalu memulai makan paginya.

Sedangkan Asahi sekarang tersenyum dengan begitu cerahnya. Tidak biasanya, biasanya pria itu akan berwajah dingin. Orang yang tidak mengenalnya mungkin mengira Asahi adalah robot.

Karena saking kakunya, dengan minim ekspresi juga.

"Selamat pagi Asahi. Wah, kau tersenyum. Aku sangat menyukainya." Ten duduk, lalu mengambil sebuah biskuit lalu memakannya.

"Selamat pagi juga Ten Hyung, aku sangat senang sekarang. Mungkin kabar baik akan hadir?"

"Semoga saja, aku ingin cepat mendapat keponakan dari Haechan. Aku juga ingin punya, ah akan sangat menyenangkan jika kami hamil bersamaan?"

Love? (Jaehyuck) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang