19 ✓

1.5K 177 3
                                    

Happy reading-!! ♡











"Haechan Hyung, apakah Jaehyuk akan segera bebas?" Tanya Asahi pada Haechan yang sedang memakan makan siangnya tanpa minat, tapi ia harus. Nanti Jaehyun akan bertanya pada Asahi.

"Hm, aku jamin itu. Dan Asahi tolong jangan katakan pada Jaehyun Hyung kalau aku makan siang sedikit ya?" Kata Haechan memohon, para istri teman Jaehyun, Winwin Doyoung dan Ten sedang berjalan-jalan entah kemana sejak pagi.

Ia ingin ikut sebenarnya, tetapi rasa malasnya lebih mendominasi untuk saat ini.

"Tapi Hyung, nanti maag mu kambuh. Dan tuan Jaehyun akan bertanya padaku."

"Ish plis, aku sedang malas makan untuk sekarang." Asahi mengangguk saja, lagipula Haechan memakan makannya sedikit, itu lebih baik jika tidak makan sama sekali.

"Asahi, apa Jaehyun menyuruhmu untuk mengawasi ku? Atau memata-matai ku mungkin?"

Asahi otomatis melotot, kenapa Haechan tau?

"T-tidak Hyung, Jaehyun Hyung hanya bertanya dimana Jaehyuk berada sekarang." Tolong Asahi tuhan, Haechan ini kenapa bisa sekali mengintimidasi nya.

Haechan terkekeh, sangat senang melihat lawan bicaranya itu gugup. "Aish sudahlah, aku akan ke kamar. Katakan pada Hyung yang lain jika sudah pulang, aku tidak ingin di ganggu dahulu."

Haechan naik ke atas tanpa mendengar kembali balasan Asahi.

Setelah sampai, ia membuka laptopnya. Menyeringai saat targetnya ternyata bertindak sangat bodoh. Ah, ini akan memudahkannya.

Namun tiba-tiba tatapan sendu hinggap di wajah Haechan. "Ayah, ibu. Biar aku yang balas semua perlakuan orang-orang hina itu."

...





"Kau yakin Haechan bukan orang biasa? Maksudku, dia adalah seorang Intel?" Tanya Yuta pada Jaehyun.

Hari sudah cukup larut, tetapi Jaehyun masih setia dengan laptopnya. Setelah pemaksaan Mina keluar dari ruangannya tadi pagi, ia sama sekali tidak beranjak dari duduknya.

Masih memikirkan tentang kekasih manisnya.

Bukan soal rindu, tetapi tentang siapa. Siapa kekasihnya, kenapa sangat tidak mungkin jika apa yang dikatakan Haechan itu sebuah ketidaksengajaan. Orang yang tidak sengaja mana mungkin tahu sampai sedetail itu.

"Aku menyimpan kamera tersembunyi dan alat penyadap suara dikamar kami, dan Haechan menemukannya setelah beberapa jam aku pergi kekantor. Katanya itu sangat menganggu nya, dan aku bertanya kenapa dirinya tahu, ia menjawab katanya menemukan saat membersihkan lantai."
Ujar Jaehyun panjang, tanpa mengidahkan pandangannya pada laptop.

"Aku cukup percaya sekarang, dan soal kau yang memerintahkan ku menyabotase laptop Haechan, menurut Mark semua itu ada yang aneh."

"Apa maksudmu?"

"Kata Mark, laptop itu dilindungi dengan sistem yang baru Mark lihat pertama kali. Dan itu semua harus dipelajari, membutuhkan waktu cukup lama. Aku semakin yakin sekarang, mana ada orang biasa yang melindungi laptopnya seberlebihan itu."

Jaehyun mengangguk membenarkan, benar apa yang Yuta katakan, ini semakin aneh. Potongan puzzle semakin terbentuk membentuk jawaban.

Jadi Haechan, siapa dirimu?

Sementara itu di kediaman Hamada, Mina tengah meminum minuman hangat namun mabuk itu pelan dan sangat menikmatinya. Seolah surga dunia yang ia rasakan sekarang.

Ditemani Eunwoo, wanita itu mabuk cukup berat. Eunwoo diam saja, wanita gila dihadapannya ini akan jadi liar saat mabuk.

Soal kehamilan? Cih, hamil darimananya. Manusia egois seperti itu sangat tidak cocok diberi amanah oleh tuhan untuk mengurus makhluk lucu seperti bayi.

Love? (Jaehyuck) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang