32 ✓

1.4K 160 19
                                    

Happy reading-!! ♡



















"Oh Ryujin?! Kenapa kau masih hidup? Bukannya semua badan mu sudah menjadi potongan? Ternyata, ada penghianat disini." Kata Eunwoo dingin.

Dor.

Secara tiba-tiba Eunwoo menembak kaki Haechan, rintihan pria manis itu terdengar. Dan ya, Jaehyun emosi melihat semua itu. Dirinya mengeluarkan pistol dibalik jasnya lalu menembak Mina.

"Ahhh sial ini sakit!" Teriak Mina.

Sedangkan Haechan meringis, ia bersyukur bukan bayinya yang terluka. "Hyung, tenanglah." Kata Haechan pelan.

Jaehyun telah dibutakan emosi, sisi gelapnya yang ia tutupi dari siapapun selama ini keluar.

"Dasar manusia sialan mati saja kau!" Teriak Jaehyun, lalu memukul Eunwoo secara brutal.

Yuta pun melepaskan ikatan Doyoung, Ten dan Winwin. Serta Jaehyuk juga Asahi. Sedangkan Hyunjin menjaga Haechan agar tetap terjaga.

"Tuan, bertahanlah." Lirih Hyunjin. Lalu melirik Ryujin agar menghampiri mereka.

"Haechan, kau harus sadar! Kau dengar aku?!" Haechan mengangguk, ini hanya sakit sedikit.

Jaehyun memukul Eunwoo tanpa tau tangan pria itu sudah mengarah ke kepala Haechan. Haechan menyadari itu, ia pun mendorong Ryujin agar menjauh dari hadapannya.

Dor.

Satu tembakan lagi terlepas, ternyata meleset. Namun ada goresan ditangan Jaehyun, ini tidak seberapa dengan sakit yang Haechan rasakan.

"Biarkan aku membunuh manusia biadab seperti kau Jaehyun! Dasar perebut! perebut segalanya! Bahkan kau merebut Rose dariku!"

Jaehyun mematung, ah perempuan yang selalu mendekatinya, namun ia sama sekali tidak pernah menggubris.

"Dia yang menyukaiku! Bukan salahku dia mati."

Eunwoo murka, dia mendorong Jaehyun lalu dengan cepat menyeret Haechan menaiki tangga. Menodongkan pistol ke kepala Haechan. "Jangan ada yang mendekat! Atau pria ini habis di tanganku!"

Haechan lemas, pandangannya kabur, ia seperti mati rasa sekarang. Tembakan dikakinya semakin parah, darah mengalir begitu deras.

Membuat kotor lantai di mansion ini.

Jaehyun menatap nanar Haechan. "Eunwoo, kau boleh membunuhku! Tapi jangan Haechan, kumohon."

Eunwoo menyeringai. "Kau harus merasa kehilangan, dia yang melenyapkan ayahku, kau melenyapkan gadis yang aku cintai, jadi impas bukan?"

Sementara Taeyong tidak bisa apa-apa, lalu ia teringat rekaman tuan Hamada di ponsel Ten. "Ten, kau putar percakapanku dengan si Hamada itu cepat!"

Ten pun membuka rekamannya segera, lalu terdengar lah suara bergetar Hamada saat malam pembunuhan itu.

"Dengar baik-baik sialan! Justru Hamada lah yang membuat ayahmu seperti boneka! Harusnya kau membunuh Mina!" Ucap Taeyong tajam.

"Baiklah, aku akan membunuhnya. Tapi aku juga ingin membunuh Haechan, aku ingin melihat Jaehyun tidak berdaya. Oh atau nanti aku akan membunuh Asahi juga?"

Asahi diam, ia takut sekarang. Jaehyuk merangkul sang istri karena ia juga khawatir, Asahi pun menatap nanar kakak tirinya yang tertembak itu.

Saat semua diam, Jaehyun berjalan perlahan menuju Eunwoo dan Haechan. "Diam sialan!" Lalu Eunwoo menyeret Haechan secara tidak manusiawi keatas.

Love? (Jaehyuck) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang