04 ✓

3.4K 326 5
                                    

Happy reading-!!♡







Haechan hanya melamun sedari tadi, perkataan Jaehyun memenuhi otaknya. Entah kenapa ada perasaan aneh saat
Jaehyun mengatakan hal seperti itu.

Pusing sekali ia hari ini, Haechan tidak mau terus mendengar omong kosong dari mulut Jaehyun. Jujur, dirinya sangat trauma.

Orang dimasa lalunya mengatakan hal yang serupa pada dirinya beberapa tahun yang lalu, saat itu ia masih SMP. Namun perasaan cinta hinggap begitu saja.

Eunwoo, pria itu sangat tampan seantero sekolahnya. Dan, pria tampan itu kekasihnya.

Namun, permainan kejujuran dan tantangan merupakan kunci masalah hubungan mereka.

Taruhan, ternyata dirinya hanya menjadi bahan taruhan oleh pria brengsek itu. Haechan sangat sakit saat tahu kebenarannya. Ahh tapi Eunwoo sudah meminta maaf pada Haechan, dan Haechan memaafkannya.

Eunwoo ingin kembali menjalankan hubungan yang awalnya terjalin karena kebohongan. Tetapi mengulang masa lalu merupakan hal yang dibenci Haechan.

"Aku straight sekarang, jadi maaf. Kita tidak bisa menjalin hubungan palsu ini lagi."

Huh, membohongi hati merupakan hal Yang sangkat tidak baik, setelahnya ia menangis. Tinggal sendirian di kota besar sedari kecil, menjalin hubungan dengan pria tampan Yang sayangnya brengsek. Lengkap sekali penderitaannya.

Bahkan hingga sekarang ia masih sebelum bisa mencintai Ryujin, mungkin mengatakan secara lisan ia mampu. Tetapi, menunjukkan rasa cintanya pada Ryujin ia belum bisa.

Dan Ryujin tahu itu semua.

Beruntungnya ia memiliki sahabat sebaik Ryujin. Dan yeah, satu fakta yang orang-orang tak tahu tentang hubungan asmaranya.

Dirinya tidak menjalin hubungan serius dengan Ryujin. Keluarga Ryujin lah yang membantu dirinya yang sebatang kara dulu.

Dengan berani Haechan meminta Ryujin menjadi kekasih pura-pura nya saat SMA. Ryujin yang tahu seluk beluk masalah sahabatnya itu menyetujui nya.

"Hyung, kenapa kau melamun terus? Aku lihat setelah kau kembali dari ruangan kakakku, kau mulai termenung." Sungchan membuyarkan lamunannya, membuat ia terkejut sekaligus kesal.

Haechan menghela napas. "Jika saja Jaehyun bukan pemilik perusahaan dan bukan kakakmu, aku akan menghabisinya dari tadi pagi."

Sungchan terkejut. "Wow hyung, kau ini sangat ganas. Belum menjalin hubungan tapi sudah ingin menghabisi kakakku."

"Kau ini berbicara apa bodoh! Aku ingin membunuhnya, bukan konteks lain yang kau pikirkan."

Sungchan mencibir, sepertinya kakaknya ini terburu-buru mengatakannya. Ah dasar bodoh.

"Memangnya apa yang dia katakan?"

"Katanya dia mencintaiku, menanyakan banyak hal padaku, membicarakan omong kosong yang membuat kepalaku sakit."

Sudah ia duga, kakaknya itu bertindak tanpa memikirkan nya terlebih dahulu. Punya Kaka bodoh sekali! Itu yang ada dalam benaknya.

"Aku pergi Hyung, setelah makan siang jadwalku kosong kan?"

"Iya, memangnya kau akan pergi kemana?"

"Keruangan kakakku."

Haechan terkejut. "Hal gila apa yang ingin kau katakan pada kakakmu? Jangan-jangan kau akan mengadu."

Pria Jung itu terkekeh. "Aku tidak akan mengatakan nya, sudahlah aku sudah gatal ingin berbicara padanya." Lalu Sungchan pun pergi.

...



"Hyung? Kau ini gila atau bagaimana? Haechan Hyung melamun sedari tadi. Sepertinya ia memikirkan tingkah gilamu."

Jaehyun menggelengkan kepalanya frustasi. "Aku gila karenanya, kau tahu aku harus kembali ke Jepang dalam waktu satu bulan, atau aku akan dijodohkan dengan wanita sialan itu."

"Aku aneh padamu Hyung, bukannya kau mencintai Mina Noona? Kenapa sekarang kau menolak?"

"Karena aku mencintai Haechan."

Sungchan menggeleng. "Kau terobsesi Hyung, kau ingin menjadikan Haechan Hyung milikmu tanpa didasari cinta seperti apa yang kau katakan."

"Tidak. Aku benar-benar mencintainya, dia bisa membuatku lupa kalau aku menyukai Mina awalnya. Tapi melihat Mina dengan temanku sendiri membuatku muak."

"Disitulah kesalahannya, kau ingin menjadikan Haechan Hyung pelampiasan dan balas dendam pada Mina Noona bahwa kau juga bisa melakukan hal yang sama dengannya."

"Aku tidak tahu. Aku bingung, di satu sisi aku ingin memiliki Haechan, tetapi melihat Mina seperti itu membuatku sakit. Tapi aku tidak ada niatan buruk pada Haechan."

"Kau tidak perlu bingung. Menurutku lanjutkan saja hubungan mu dengan Mina Noona, lagipula Haechan Hyung sudah memiliki kekasih."

"Ah sudahlah lupakan. Kepalaku bisa-bisa pecah." Ujar Jaehyun sambil memijit dahinya pelan.

"Aku baru ingat, apa kau berbohong padaku? Haechan bilang dia pernah memiliki hubungan dengan lelaki, dan dia mengucapkan hal manis saat meletakkan kopi dimeja ku, aku bisa gila sungguhan."

"Benarkah? Haechan Hyung orangnya sangat terbuka, tetapi benar dia tidak pernah menceritakan kepadaku kalau ia pernah memiliki hubungan dengan lelaki, soal itu memang sifatnya seperti itu Hyung, kau jangan terlalu percaya diri."

"Apakah Haechan memang sering mengatakan itu setiap pagi?"

Sungchan mengangguk. "Itulah yang aku sukai dari dirinya, sikap ramah dan cerianya. Mengucapkan selamat pagi dan semoga hari kita menyenangkan, tersenyum manis, membicarakan cuaca pagi ah begitulah."

Huh, Jaehyun iri. Ia menyangka kalau Haechan berucap manis padanya, hanya untuknya. Nyatanya Sungchan sudah menerima hal itu sedari dulu.

"Ah sudahlah aku lelah. Jika kau begitu penasaran kau selidiki saja dia Hyung. Aku permisi."

Sungchan pun pergi meninggalkan Jaehyun dengan hati yang kacau.

Malam hari pun tiba, waktu dimana Haechan mampu beristirahat tanpa ada gangguan. Tetapi sepertinya perempuan tomboy itu tidak membiarkan nya.

"Bodoh, kau dihukum apa tadi oleh bos tampan mu? Apa kau diperkosa atau bagaimana? "

Haechan memukul kepalan Ryujin pelan. "Setan, aku cuman membuat kopi, bukan ngangkang di meja kerjanya bodoh!"

"Aku hanya bertanya astaga! Sudahlah aku kesini ingin menyampaikan sesuatu."

"Apa itu?"

"Kau ingat Hyunjin? Kakaknya temanku itu."

"Eumm Yeji?"

"Iya, dia itu sekretaris bos ku. Dan dia mengajakku makan malam besok."

Haechan tersenyum, ia ikut senang mendengarnya. Ia tidak ingin perjalanan cinta Ryujin terhalang hanya karena dirinya. Perasaan sampah dirinya.

"Baguslah, ngomong-ngomong soal bos mu, kau belum tahu bagaimana wajahnya dan namanya?"

"Belum dan sampai sekarang aku masih sangat amat bingung. Kenapa bos ku sangat misterius, apa jangan-jangan dia psikopat?"

Haechan mendelik. "Mana aku tahu, jika ingin tahu tanyalah kekasihmu."

Pipi Ryujin bersemu. "Ah kau ini! Aku itu calonnya bukan pacarnya."

"Ternyata perempuan tomboy sepertimu bisa malu juga."

"Aku ini tomboy, bukan berarti aku bukan wanita. Dasar bodohmu ini selalu terpelihara."

"Terserah lah kepalaku pusing."










Tbc.
Revisi ✓

Love? (Jaehyuck) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang