02 ✓

3.8K 408 13
                                    

Happy Reading-!!♡












"Maksud anda apa presdir Jung?" Ucap Haechan setengah bingung setengah terkejut.

Laki-laki berdimple itu tersenyum miring."Kamu tidak tuli kan Lee Haechan?" Geram sekali Haechan, apanya yang tampan, yang ada pria dihadapannya ini minta dipukul stik drum Ryujin sepertinya.

"Pertama maaf saya lancang mengatakan ini kepada anda tetapi, baru kali ini kita bertemu presdir, dan apa maksud anda dengan saya yang sudah merebut hati anda?"

"Baiklah, lupakan perkataan saya tadi. Karena kamu telat rapat penting saat pagi tadi maka hukumannya adalah makan malam dengan saya malam ini." Final Jaehyun tanpa ada ingin bantahan sama sekali.

"Tapi presdir, hukumannya sangat aneh. Kenapa harus makan malam dengan anda." Jika benar hukumannya adalah makan malam dengan pria dihadapannya ini, ia akan menguras habis isi dompet bos nya itu, lihat saja.

"Benar hukumannya itu, dan jangan membantah. Saat pulang jam kantor aku akan menjemputmu." Setelah mengatakan itu, lelaki bermarga Jung itupun kembali memeriksa dokumen yang sempat ia terlantarkan tadi.

Akan sangat baik jika Ryujin ikut dengannya bukan? Lagipula ini adalah hukuman yang sangat menyenangkan."Eummmm jika aku mengajak kekasihku.. apa boleh presdir?"

Lee Haechan ini sepertinya sudah diberi jantung inginnya nyawa! Lihatlah, Jaehyun saat ini sedang menukik alisnya tajam dan menatap Haechan dengan penuh amarah. Ia tidak suka jika Haechan seolah-olah mengingatkan kalo dirinya memiliki seorang kekasih.

"Tidak, aku hanya ingin kita berdua. Oh karena kau sudah lancang menanyakan hal seperti itu tadi, maka hukumannya akan aku ganti." Sial, sepertinya Haechan sedang membangkitkan singa tidur didalam kandang.

"Aku minta maaf presdir tapi, please hukumanku jangan terlalu berat." Secara tidak sadar Haechan merengek pada Jaehyun membuat Jaehyun gemas.

"Huft, aku ingin selama 1 bulan setiap pagi, kamu memberikanku secangkir kopi, Lee Haechan. Dan saat makan siang kamu datang keruangan ku." Dengan menahan gemas Jaehyun berucap.

Haechan pun tersenyum, baiklah. Hukuman tersebut tidak terlalu berat untuknya. Andai saja ia tidak membicarakan tentang kekasih tadi. Mungkin hukumannya akan selesai dalam semalam.

"Baiklah presdir, akan saya laksanakan." Ujar Haechan sambil membungkukkan badannya.

"Hm, dan satu hal lagi. Jika kita hanya berdua jangan terlalu formal, panggil saja aku Hyung."

"Baiklah Hyung." Tidak ingin membantah lagi, Haechan menurut saja. Lagipula ini tidak merugikan dirinya sama sekali.

"Kau boleh pergi sekarang." Haechan pun mengangguk lalu pergi dari ruangan sunyi itu, meninggalkan Jaehyun yang tengah tersenyum bahagia.

Mungkin, ini akan menjadi awal yang baik untuk dirinya mendekati sekretaris adiknya itu, karena ia hanya memiliki waktu satu bulan.

Dimulai dari sekarang.

...




Seorang pemuda tengah terbaring lelah di atas kasur, pekerjaan tadi sangat melelahkan karena ternyata pembicaraan nya dengan presdir perusahaan tadi pagi menyita banyak waktu.

Sedangkan pekerjaannya sendiri sudah menumpuk, untung saja Jisung mengerjakan sebagian pekerjaannya.

Terdengar dering telpon masuk, membuat lamunan Haechan buyar. Ia mendengus, di jam tidur ini siapa yang menelepon.

"Halo."

"Kenapa kamu pulang duluan?" Hah, siapa yang menanyakan seperti ini padanya. Saat ia lihat nomer yang tidak ketahui yang meneleponnya.

"Siapa ini?"

"Jung Jaehyun." Terkejut, kenapa bos nya ini menelepon malam-malam begini, darisman juga dia tahu nomernya. Ah sudahlah tidak penting untuk dipikirkan.

"Ada keperluan apa presdir menelepon ku?."

"Aku menunggumu 1 jam di parkiran, kenapa kamu tidak muncul-muncul juga sedari tadi? Apa kamu lembur?" Pertanyaan bertubi tubi dari Jaehyun membuat ia pusing.

"Aku sudah pulang dari tadi presdir, maafkan aku jika kau menunggu lama, dan kurasa aku tidak memintamu untuk menungguku." Gumaman pelan dari Haechan membuat Jaehyun menutup sambungan telepon secara sepihak.

Membuat Haechan menaikkan bahu acuh lalu kembali mengistirahatkan diri di ranjang empuk miliknya ini.

Sementara itu diparkiran kantor, Jaehyun tengah menunduk lelah sekarang ini. Ia menunggu si pujaan hati dengan waktu yang sangat lama membuat ia bisa sekaligus lelah.

Apa perjuangan mendapatkan hati Haechan begitu melelahkan seperti ini?

"Arghhh aku sangat lelah, ingin segara mendapatkan nya."

Setelah mengatakan itu, Jaehyun menjalankan mobil mahalnya, meninggalkan parkiran kantor yang sudah sangat sepi itu.















Tbc.
Revisi ✓

Love? (Jaehyuck) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang