Sembilan.

118 9 2
                                    

Note: maaf yaw yang sebelumnya gak aku tulis ulang melainkan hanya melanjutkan, jadi yang belum baca dari awal silahkan mengunjungi aku pertama ku Vatiraa
.
.
.
.
.
.
.

Alaska yang baru saja berniat mengetuk pintu apartemen milik jelita mengurungkan niatnya kala pintu apartemen yang berada disebelahnya terbuka.

"Astaga!" Kaget Khanza yang melihat Alaska berada didepannya, seraya mengelus dadanya pintu apartemen kembali terbuka diiringi suara teriakan marah dari dalam.

"KHANZALIA DALAM HITUNGAN KETIGA GAK BALIK KESINI GUE CUKUR TUH BULU SERIGALA!"  Khanza menutup telinga dan berlari kencang kala asya mengeluarkan segala amukannya.

"Ya ampun sya, Lo jadi perempuan gak ada calm-calm nya apa, ngamuk Mulu perasaan, malu tuh sama rok," ledek Khanza kala berlari bolak balik di lorong apartemen seraya menghindari lemparan sepatu kets milik asya.

Benar saja, asya saat ini terlihat sangat imut dengan rok putih selutut dan baju berwarna biru soft, rambut yang terjalin kesamping dengan sebuah hiasan jepit berbentuk bunga melati menambah kecantikan dalam dirinya, namun sangat tidak sesuai dengan amukannya kali ini yang masih melempari sepatunya pada Khanza yang kali ini memakai baju berwarna coklat dengan jeans nya, tak lupa tas selempang ya yang masih ia genggam serasa berlari, beberapa kali Alaska harus menghindar kala sepatu yang dilempar asya Yaris nyasar mengenai dirinya.

"sya plis stop, gue janji gak bakal ngerjain lo lagi, gak bakal makan makanan punya Lo lagi, dan gak bakal nge bajak hp Lo, oh iya, gue janji gak bakal ngepost foto aib Lo lagi kok, huweeee," bujuk Khanza seraya berlari zig-zag menghindari hujan sepatu, sedangkan asya menghentikan langkahnya seraya mengatur nafas dengan posisi membelakangi Alaska, gadis itu sedikit berjongkok untuk mengambil sepatunya, namun baru saja ingin melemparkannya pada Khanza, bunyi panggilan keburu mengurungkannya, asya mengangkat telfon itu dengan sedikit mendengus.

"Halo?"

"Gimana sya udah siap? Gue udah di lobi nih, bentar lagi sampai di kamar apartemen Lo," ujar Flo seraya menekan tombol lift.

"Oh udah kok, aku juga sudah keluar dari kamar, hanya saja serigala darat itu sedikit mengajak ribut di pagi hari," sungutnya kembali memasang sepatu kets nya yang berwarna putih itu.

"Ahahahah, Khanza?"

"Ya siapa lagi, oh aku sudah melihatmu, sini!" Ujar asya sedikit mengeraskan suaranya dengan tangan melambai pada Flo yang tengah celingukan.

"Akhirnya ketemu, eh loh kok ada Alaska?" Tanya Flo menunjuk seseorang dibelakang asya hingga membuat gadis itu terkejut.

"Eh astaga, sejak kapan dia disana?" Tanya asya membuat Flo menaikkan bahunya.

"Lagi ngapain Lo disini?" Tanya Flo, namun tak lama kemudian pintu itu terbuka menampakkan wujud jelita yang sudah siap dengan dress pink selututnya.

"Oh jemput perempuan ini toh," jawab Flo malas membuat asya bingung.

"Kamu kenal jelita?" Tanya asya membuat Flo mengangguk.

"Dikit, oh iya mana Khanza?" Tanya Flo melihat sekeliling, namun asya hanya menggemukkan bahunya acuh.

"Akhemm, permisi, ada yang kehilangan anak serigala gak?" Tanya seseorang seraya menggeret seorang wanita yang menampilkan raut wajah kesalnya.

"Nah ini dia anaknya, ketemu dimana Lo?" Tanya Flo.

"Comberan," jawab Dirga terlewat santai membuat emosi Khanza memuncak.

"Lo kira gue kecebong hah?!"

Light and darkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang