Happy reading guys
.
.
.
.
.
.
"Nak, ingatlah, ada hal di masa lalu yang sebaiknya tetap di masa lalu,"
-ibumu
Asya masih diam menatap laki-laki di hadapannya, ada sesuatu yang tidak bisa dia jelaskan di dirinya. Untuk saat ini asya memilih diam dan tak menghiraukan Alaska, membawa kedua anaknya itu untuk kembali duduk di pangkuannya.Hades melirik Athena yang tampak tersenyum mengobrol dengan Hestia, tapi Hades tau senyum itu.
Adiknya tidak sesederhana itu.
"Athena-"
"Ya kenapa? Kamu hanya diam dari tadi," ujar Athena memotong ucapan Hades dan kembali tersenyum.
Mungkin biasanya senyuman itu adalah bentuk kebahagiaan untuk seseorang, tanda bahwa ia menyukai sesuatu dan bahagia karena suatu hal.
Namun jika itu Athena.
Senyum itu berarti peringatan.
Peringatan untuk tidak membahas apapun.
Hades menghela nafasnya, tentu saja Hestia tidak mengerti hal itu sehingga terus saja berceloteh tentang kenangan masa kecilnya yang begitu bahagia dan cerah, dalam diam, Hades meraih salah satu tangan Athena dan menggenggamnya.
Athena menoleh, dan Hades tersenyum.
Seperti Athena, senyum artinya peringatan.
Entah sejak kapan kedua saudara itu melakukannya, tapi arti senyum Hades bukanlah peringatan untuk diam, melainkan peringatan untuk jangan bertindak diluar batas, Hades tau, asya tau, bahwa sejak tadi kuku Athena sudah memanjang mengeluarkan cakarnya, untuk itu Hades menggenggamnya untuk menutupi nya.
"Athena apakah kau tau apa yang terjadi selanjutnya?" Tanya Hestia antusias, Athena menggeleng.
"Apa?"
"Aku dan ibu mengejar ayah untuk memberinya pelajaran," tawa Hestia dibalas senyuman oleh Athena.
Obrolan mereka mereka terus berlanjut, hingga tanpa mereka sadari hari sudah semakin larut, dan inilah saatnya untuk pulang.
"Ah waktu terasa sangat singkat," ucap Dirga mengeluh.
"Kalau begitu tinggal saja disini, kami semua disini," ucap Flo membuat Dirga mendengus.
"Anda pikir siapa yang bakal mengurus perusahaan keluarga!" Kesalnya membuat Flo tertawa.
"Mana gue tau, gue kan-"
"Ikan?" Tanya sky memotong membuat semuanya menertawakan Flo yang menggembungkan pipinya merajuk.
"Sudah, wajah Lo gak cocok sok imut gitu!" Ucap Dirga membuat Flo melempar sebuah apel yang tadinya hendak di makan.
"Buset, kekerasan Lo di depan anak-anak," ucap Dirga membuat Kenzo dan forenzo ber-decih.
"Mami, Zia ngantuk," ucap Florenzi menggoyangkan tangan Flo.
"Hah, udah ngantuk banget?" Zia mengangguk, Flo menoleh pada forenzo.
"Ayo pulang," ucapnya setuju, Flo mengangguk dan bersiap, mereka jadi keluarga pertama yang pulang kali ini.
"Udah mau pulang?" Tanya sky, Flo mengangguk.
"Iya, maaf ya sky, ini Zia udah ngantuk." Sky mengangguk.
Tak lama Dirga dan Khanza juga berpamitan untuk pulang, karna besok Dirga ada urusan di perusahaan yang mengharuskannya bangun pagi, posaidon juga sudah mulai rewel sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light and dark
Fantasía"karna aku adalah lampu, dan kamu saklarnya, yang membuatku terang, namun juga gelap." (Squel impossible magic) Note: Bukan pelagiat ya, ini kelanjutan dari Light and dark yang ada diakun pertama aku yaitu 'vatiraa', yang masih tertarik ayo baca, ma...