Extra part 1

28 4 0
                                    

Happy reading guys
.
.
.
.
.
"Tidak ada yang perlu dibicarakan?"
-Aurora

"Bibi matahari?" Tanya Florenzia masih dengan tampang polosnya, asya menepuk keningnya, tentu saja bocah itu tidak akan percaya, tampilannya kan anak umur 15 tahun, hanya 2 tahun lebih tua dari ponakannya, Hermes.

"Flo, anakmu sungguh merepotkan," ucapnya menghela nafas, Flo tertawa puas, sedangkan sky hanya menggelengkan kepala.

"Hermes kenalan sepupu mu pada bibi ini," ucap sky menunjuk asya, Hermes mendengus, satu-satunya hal yang ia benci adalah memperkenalkan dan berbicara, ah bukankah itu dua?

Poor Hermes!

"Ya," ucapnya malas lalu menarik Florenzia.

"Namanya Florenzia aphtodite, anak bibi Flo dan paman forenzo," ucapnya membuat asya mengangguk, mengulurkan tangan putihnya untuk mengusap kepala Florenzia.

"Itu posaidon Algara claudly" ucap Hermes lagi menunjuk posaidon yang baru saja diambil alih oleh khanza, asya mengangguk.

"Ini persefon-"

"Hei tak perlu mengenalkan yang satu ini, aku yang membantu persalinan nya!" Kesal asya kala Hermes sengaja menggodanya.

"Yang ini Athena dan Hades-"

"Mereka anakku," ucap asya tersenyum, namun senyum yang terlihat mengerikan membuat Hermes menelan ludahnya.

"Ah sudahlah, aku lelah mengurus banyak hal akhir-akhir ini," ucap asya  merenggangkan ototnya, namun Athena mengangkat tangannya.

"Ibu."

"Ah, kenapa?" Ucapnya menatap Athena yang mulai berbicara.

"Ada satu lagi yang belum diperkenalkan," ucap Athena membuat asya terkejut.

"Benarkah? Mana dia?" Ucapnya menoleh ke kanan dan ke kiri.

"Dibelakang mu!" Kesal Hades mendapatkan pelototan dari asya, namun tak urung wanita itu berbalik.

Deg.

Asya menahan nafasnya menatap sosok itu, sosok yang masih belum siap untuk ia temui. Asya menarik nafasnya dan bersikap biasa.

"Oh hai, kemari!" Panggil asya membuat Hestia menatap Alaska yang mengangguk mengizinkan.

Asya menatap anak itu, wajah yang sama persis dengan jelita, paras cantik dan ayu, asya tersenyum tipis.

"Jadi, siapa namamu?"

"Hestia Sundari icesky," jawab Hestia membuat asya mengangguk.

"Dimana ibumu?" Tanya asya membuat Hestia menunduk.

"Ayah bilang ibu ada di syurga," ucapnya cukup membuat asya terkejut.

Jelita sudah meninggal.

"Jangan sedih, kematian itu hal yang pasti, kamu bisa memanggilku ibu mulai sekarang," ucap asya tersenyum membuat Hestia berbinar.

Light and darkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang