Sedari tadi jelita terus bertengkar dengan Alaska, wanita itu berteriak dengan keras membuat Alaska bingung.
"Apa lagi jelita?"
"Apa lagi katamu? Kau menciumnya, siapa yang tau apa lagi yang telah kau lakukan dengannya kan!" Marah jelita dengan emosi memecahkan sebuah guci di sana hingga tanpa sengaja menginjak sebuah lantai hingga dinding besar di belakang mereka sedikit bergeser menampakkan penampilan seorang gadis cantik berkulit pucat yang sangat rupawan tengah tersenyum memakai pakaian bangsawan dengan rambut coklat yang tergerai.
Kedua terpaku melihat lukisan itu, dibawahnya tertulis nama yang sangat familiar untuk mereka ' lady Matahari Nafasya'
"Asya..." Gumam jelita, ya mereka kini memang berada di istana milik asya, jelita merasa tak terima atas kedekatan Alaska dan sahabatnya, rasa cemburunya begitu kuat hingga ia sangat ingin menemui asya dan meminta penjelasannya.
Tak lama, suara langkah kaki mulai terdengar, heels yang beradu dengan lantai, semakin lama semakin mendekat membuat keduanya menunggu siapa kah yang akan mereka temui, apakah Kenzo atau Deluna kemari lebih dulu untuk mengunjungi asya?
Namun saat mereka berbalik, hanya ada sosok gadis remaja dengan rambut pirang yang disanggul ke atas dengan sebuah mahkota sederhana yang tersemat dikepalanya tengah menyandar pada sebuah patung berwarna putih gading setengah badan, gadis itu menatap keduanya dan tersenyum singkat.
"Kukira siapa yang 'bertamu' ke rumahku, ternyata kalian, ada perlu apa? Kalian tau ini bukan tempat yang bisa kalian kunjungi sesuka hati, aku bisa saja memakan kalian," kekeh asya menopang dagunya.
"Karena kau temanku, kau tak akan memakan ku kan?" Tanya jelita membuat asya tertawa."Ya baiklah, kau datang kemari untuk pemberian mahkota sebagai putri icesky?" Tanya asya melangkah maju mendekati mereka dengan raut wajah tegasnya.
"Mahkota apa?" Tanya jelita bingung menoleh pada Alaska yang juga mengangkat kedua bahunya tanda ia bingung.
"Kalian ingin berkeliling?" Tawar asya membuat keduanya saling bertatapan kemudian mengangguk, asya mulai mengajak keduanya untuk melihat-lihat istananya yang jauh lebih besar dibandingkan milik Kenzo yang merupakan sebuah kastil, sedangkan miliknya dua kali lipat lebih besar, meskipun semua dominan warna hitam dengan dekorasi yang suram, namu beberapa sudut ruangan menampakan warna putih yang dipadukan dengan emas, warna yang sama dengan baju bangsawan yang asya gunakan di foto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light and dark
Fantasy"karna aku adalah lampu, dan kamu saklarnya, yang membuatku terang, namun juga gelap." (Squel impossible magic) Note: Bukan pelagiat ya, ini kelanjutan dari Light and dark yang ada diakun pertama aku yaitu 'vatiraa', yang masih tertarik ayo baca, ma...