Tiga puluh empat

20 3 1
                                    

Happy reading guys
.
.
.
.
.
"Tanpanya, semua harus tetap berjalan."
-Dari takdir.

"Arghhh!" Teriak seorang wanita di sebuah ruangan menambah kekhawatiran di wajah yang masih berduka itu, tiga hari sejak hari mengerikan itu berlalu, kini sky sedang melakukan persalinan yang tak biasa, bayi yang berada di dalam kandungannya terlalu kuat hingga menyerang ibunya sendiri.

Di dalam ruangan itu, hanya Kenzio dan Flo yang bisa membantu, itu karna hanya mereka yang bisa melakukannya, tidak mungkin kan sky mengobati dirinya sendiri? Lalu Deluna, juga sudah tidak ada.

Flo memperhatikan wajah Kenzio yang menampilkan wajah sendunya, ia masih kehilangan atas Deluna, namun tetap melakukan tugasnya menyelamatkan sky, jika di pikir-pikir, dulu Deluna dan Kenzio lah yang membantu merawat asya yang tengah terpisah dari Nafa.

"Sky teruskan, tarik nafas, ingat bunda, jangan buat dia khawatir, ayo terus," ucap flo menyemangati sky yang mulai kehabisan nafas, tangannya tak henti-hentinya mengeluarkan penyembuhan selagi Kenzio berusaha mengeluarkan bayi domentur di perutnya, sudah satu jam berlalu, tapi belum ada tanda-tanda bayinya akan segera lahir.

Flo berfikir keras, apa yang membuat sky menjadi semangat? Ah iya, maaf tapi mungkin ia harus menggunakan ini.

"Sky, asya bilang dia marah kalo Lo lemah kayak gini!" Ucapnya membuat sky tertegun sejenak, ia mengingat perjuangan dari sosok asya dalam hidupnya, hal ini bukanlah hal besar, ia pasti bisa.

"Kyaaaa," ujar sky mengejan lebih keras, tak lama suara bayi mulai terdengar, orang-orang diluar ruangan tersenyum lega, setidaknya di antara hari suram ini, ada kebahagiaan di dalamnya.

"Selamat, bayinya sudah lahir," ucap Kenzio memberikan bayi itu pada Flo dan keluar ruangan untuk memberitahukan pada Kenzo dan yang lainnya.

"Sky, cowok!" Ucapnya bangga menggendong keponakannya itu.

"Mana, liat," ucap sky lirih membuat Flo perlahan menyerahkan bayi laki-laki itu pada ibunya.

"Sky!" Teriak Kenzo yang baru saja memasuki ruangan, Flo bisa melihat raut wajah bahagia di pasangan itu.

"Laki-laki!" Teriak sepupunya itu berseru bahagia, tak lama Khanza dan yang lainnya masuk kedalam ruangan guna melihat anggota baru mereka.

"Mana ponakan gue?" Jangan tanya itu siapa, tentu saja Dirga yang dipapah oleh Khanza.

"Sutt, berisik!" Ucap Alaska melihat keponakannya itu, rasanya begitu cepat.

"Ayo, namai dia!" Ucap Flo antusias mengingat kan mereka semua jika bayi laki-laki itu belum di kasih nama.

"Hermes!" Ucapnya bersemangat, Flo mengerti, dan tersenyum tipis.

"Hermes? dewa yang dikenal sebagai dewa yang cerdas dan tampan, ia juga merupakan dewa pengantar pesan, dewa penunjuk jalan, dewa pelindung para petualang dan dewa penuntun arwah. Hermes dapat melintasi tiga dunia yaitu dunia para dewa, dunia manusia dan dunia kematian?" Tanya Flo menjelaskan dan diangguki oleh sky.

"Benar, dia akan tumbuh dewasa dengan baik dan menjadi baik pula," ucap sky diangguki semuanya.

"Jadi..." Ucap Kenzo menyeringai.

"Hermes Reynaldi?" Tanyanya menyelipkan nama belakangnya pada putranya itu.

"Boleh juga," ucap sky mengangguk setuju, namun disela-sela keheningan dan kebahagiaan itu, forenzo membuka suara.

"Kamu harus kembali ke galaksi, di sana kacau," ucap forenzo menyita perhatian.

"Kau juga?" Tanya Dirga pada Khanza, gadis itu mengangguk.

Light and darkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang