Happy reading
.
.
.
.
'misi pencarian zi dimulai!'
.
.
.
.
.
.
.
.Baru saja mereka sampai di parkiran Dirga meraih ponselnya yang mengeluarkan bunyi yang begitu nyaring.
'ndoro kanjeng ia calling'
"Halo ma? " Ucap Dirga pelan, namun belum lama terdengar teriakan zara dari telfon telfon membuat kelima orang lainnya ikut mendengar, bisa dibayangkan sekeras apa teriakan Zara, padahal dirga sungguh ingat dirinya tidak menyalakan loud speaker.
"Buset ma! Mama kenapa?" Tanya Dirga sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga, sedangkan teman-temannya hanya menatap horor pada ponsel digenggamannya.
"KENAPA KAMU BILANG? MAMA SAMA PAPA KAMU TADI LAGI JALAN-JALAN SANTAI DIPINGGIR PANTAI, GANDENGAN TANGAN, TIBA-TIBA ADA BADAI KUAT BANGET SAMPAI TERBANGIN PAPA KAMU, SEKARANG MAMA UDAH DI RUMAH, KEBAYANG KAN KAMU GIMANA MAMA DITINGGAL SENDIRIAN PAS LAGI ROMANTISNYA, INI PASTI ULAH KAMU, KAMU TUH YA KALO PUNYA MULUT GAK BISA BANGET GAK NGATAIN PAPA KAMU, KAMU ITU BLABLABLABLA~" teriak Zara membuat Dirga menelan ludahnya dengan susah payah, keempat orang dihadapannya tengah menyeringai seraya menunjuk nunjuknya persis seperti seorang kakak yang sedang menakuti adiknya, mungkin akan lebih mirip jika mereka berkata begini:
'ohooooo lihat siapa yang kena marah, rasain~'
'hayo kayaknya bakal dicoret dari kk tuh!'
'astaga durhaka banget sih, dikutuk jadi batu loh'
'kena marah.....kena marah....lalalalal'
Dirga yang melihat itu meneguk ludahnya, sedangkan jelita yang memperhatikan mereka memasang raut wajah bingung.
"Apa hubungannya angin sama Dirga? Dirga yang niup?" Tanya jelita dengan polosnya membuat Alaska terkekeh dan ngerangkul gadis itu.
"HOI DIRGA, MAMA BELUM SELESAI NIH KHOTBAHNYA!" teriak Zara yang merasa khotbah nya diacuhnya.
"Ya-ya terus Dirga harus gimana ma?" Bingung Dirga menggaruk belakang lehernya canggung.
"PAKAI NANYA LAGI, SEKARANG KAMU CARI PAPA KAMU, BURUAN GAK PAKAI LAMA!" perintah Zara sebelum akhirnya mematikan panggilan telfon secara sepihak.
"Ahaaaa kasihan, yg kasihan, aduh kasihan......." Ledek Flo menyanyikan lagu dua tuyul yang sangat melegenda itu, untuk kaum bocil tentu saja.
"Yah jangan gitu dong, banci cariin papa gue dong," bujuk Dirga dengan wajah melasnya membuat Flo memandang jijik pada sepupu nya yang satu itu.
"Gue bantuin, tapi sebelum itu gue antar jelita pulang dulu, udah dicariin sama mamanya, jelita hari ini mau pulang kampung sebelum acara dua Minggu lagi," jelas Alaska masih dengan merangkul jelita.
"Gimana kalo langsung bagi team aja, biar cepat, gue sama Dirga dan Khanza pergi deluan, Lo sama asya ngantar jelita trus nyusul gimana?" Tanya Flo yang diangguki Dirga, sedangkan khanza memasang raut menggodanya yang dibalas decihan oleh asya.
"Gimana?" Tanya Alaska pada jelita.
"Yaudah gak papa, kasihan juga Dirga, kamu juga biar ada temennya," setuju jelita membuat Alaska mengangguk menyetujui Flo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light and dark
Fantasy"karna aku adalah lampu, dan kamu saklarnya, yang membuatku terang, namun juga gelap." (Squel impossible magic) Note: Bukan pelagiat ya, ini kelanjutan dari Light and dark yang ada diakun pertama aku yaitu 'vatiraa', yang masih tertarik ayo baca, ma...