Dua puluh sembilan

18 3 1
                                    

Happy reading guys
.
.
.
.
.
"Sayang dan cinta memiliki banyak bentuknya, terkadang kau tidak perlu mengatakannya untuk sekedar mendapatkan cintanya." -Vampir teritorial.

Ditengah kekacauan ini, Kenzo berlari mendekati jelita, Dirga, dan juga forenzo, meminta ketiganya untuk memegang bahunya, sky yang sadar pun mengangguk pada Kenzo.

"Khanza, kak Flo dan Alaska, genggam tanganku, dan kalian lakukan evakuasi darurat!" Teriak sky, lalu puluhan pasukan yang tersisa saling berlarian membentuk kelompok, beberapa detik kemudian Kenzo dan sky, beserta pemilik kemampuan teleportasi melakukan perpindahan, tujuan mereka adalah dua tempat, sky dan yang lainnya akan menuju istana Vampir milik asya yang memiliki kekokohan yang bagus dan perlindungan sementara yang sudah asya buat untuk situasi seperti ini.

Sedangkan para pasukan akan menuju istana sky yang tersembunyi dan kaya akan persenjataan juga pengobatan untuk mengobati yang terluka.

Kini mereka berdelapan tiba di aula utama milik asya, ruangan luas yang ditutupi debu dan noda hingga menjadi hitam.dan kusam.

"Kenapa kita harus muncul di tempat penghianat ini?!" Tanya jelita emosi, itu juga salah satu dampak dari kehamilan mudanya yang memicu hormonnya.

"Adikku bukan penghianat!" Tegas Kenzo menghela nafasnya.

"Pada akhirnya akulah yang akan mengkhianati asya dan memberitahukan sebuah rahasianya," ucap Kenzo berjalan mendekati sebuah guci dan melakukan sesuatu hingga dinding itu tergeser menampakan sebuah foto asya mengenakan pakaian kerajaan berwarna putih emas yang sebelumnya dilihat secara tidak sengaja oleh jelita dan Alaska saat mereka bertengkar beberapa waktu lalu.

"Ku perkenalkan, dia adalah putri matahari Nafasya," ucap kenzo tersenyum sendu.

"Tapi-"

"Tapi bukankah dia seorang ratu?" Ucap Kenzo memotong pembicaraan Flo.

"Dia memang ratu, dan dia juga putri, untuk sosoknya sebagai ratu, aku rasa tak perlu menjelaskannya, ikuti aku!" Ucap Kenzo melangkah menaiki tangga diikuti yang lainnya, kini mereka tiba dihadapan pintu besar, Alaska tertegun kala harus kembali memasuki ruangan itu, ruangan yang membuat rasa bersalah nya kembali.

"Bukankah ia melarang memasuki ruangan ini?" Ucap jelita membuat kenzo mengangguk.

"Dan aku mengkhianatinya!" Ucap Kenzo membuka lebar kedua pintu besar itu, didalam sana hanya ada sebuah lukisan asya yang tengah menggunakan baju zirah yang terlihat begitu kokoh dan juga cantik ( part dua puluh lima) dan juga sebuah mahkota, disampingnya juga terdapat sebuah tempat kalung yang sudah kosong.

"Kemarikan benda itu," ucap Kenzo pada Alaska membuat laki-laki itu kebingungan.

"Apa?"

"Kalung Vampir milik asya, kemarikan." Ulang Kenzo dengan begitu dingin, selalu begitu.

Begitu paham, Alaska meronggoh kantung celananya dan mengeluarkan kalung itu, Khanza dan forenzo bahkan sampai membulatkan mata mereka.

"Kalung itu, bukankah sangat penting bagi asya? Kenapa ia menyerahkan padamu, bahkan aku hanya sekali melihatnya, dia sungguh sensitif dengan kalungnya!" Kaget Khanza membuat alaska ikut terkejut, lalu kenapa asya memberikannya?

Light and darkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang